Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2019

POSITIVISME DAN METODE PENELITIAN KUANTITATIF

POSITIVISME DAN METODE PENELITIAN KUANTITATIF POSITIVISME Positivisme merupakan aliran filsafat yang berkembang pertama kali di Eropa pada abad 18 M. Positivisme pertama kali dikemukakan oleh Isidore   Auguste Marie Francois Xavier atau yang lebih dikenal dengan August Comte (1798-1857 M). Filsafat Positivisme Comte sebenarnya berakar dari pemikiran Henri de Saint Simon, seorang tokoh filsafat Inggris. Positivisme telah berhasil melakukan perubahan besar dalam kehidupan umat manusia. Manusia modern enggan untuk melakukan hal-hal yang tidak dapat dimengerti secara rasional. Positivisme telah mengembangkan akal budi manusia.   Meningkatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan kebudayaan materiil menunjukkan salah satu pengaruh dari Positivisme. Pemikiran Positivisme Comte sebagaimana yang tertera dalam bukunya Course of Positive Philosophy , lahir ditengah perubahan sosial yang terjadi di Eropa yang ketika itu mengalami berbagai revolusi, diantaranya Revolusi P

METODE PENELITIAN KUALITATIF DALAM ILMU-ILMU SOSIAL

METODE PENELITIAN KUALITATIF DALAM ILMU-ILMU SOSIAL PENGANTAR Di dalam ilmu-ilmu sosial terdapat dua metode penelitian, yaitu metode penelitian kuantitatif dan metode penelitian kualitatif. Metode penelitian Kualitatif merupakan metode penelitian yang berbeda dengan metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kualitatif merupakan metode penelitian yang lahir dan berkembang dari tradisi atau arus utama ilmu-ilmu sosial Jerman yang sarat diwarnai pemikiran filsafat ala Platonik, Imanuel Kant maupun Hegel Dibandingkan dengan tradisi filsafat Prancis dan Inggris yang menjadi dasar bagi analisis data kuantitatif, paradigma   filsafat Jerman yang bercorak Kantian dan Hegelian dianggap   lebih   bersifat humanistik, yang memandang manusia sebagai manusia, serta lebih terobsesi   dan dipengaruhi oleh filsafat rasionalisme (idealisme) Plato. Tradisi pemikiran Jerman yang lebih Platonik, humanistik, dan idealistik itulah yang merupakan akar dari tradisi pendekatan penelitian