Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2020

ANOMITAS MASYARAKAT PERKOTAAN

  ANOMITAS MASYARAKAT PERKOTAAN   ANOMIE MENURUT EMILE DURKHEIM Durkheim dalam bukunya The Division of labour and Society menggambarkan adanya bentuk masyarakat yang masih sederhana. Masyarakat ini disebut dengan istilah masyarakat Mekanik (masyarakat dengan tipe solidaritas mekanik). Dalam masyarakat Mekanik belum terdapat pembagian kerja.Kalaupun ada pembagian kerja, pembagian tersebut masih sederhana yang didasarkan atas perbedaan jenis kelamin. Masyarakat Mekanik memiliki kohesi sosial yang kuat.Kohesi sosial inilah yang berfungsi menjaga keutuhan dan keberlangsungan kehidupan masyarakat. Kohesi sosial dalam masyarakat Mekanik bersumber dari adanya conscience collective / collective counsciousness (kesadaran kolektif / suara hati kolektif). Kesadaran kolektif itu dapat berupa kesamaan kepercayaan,cita-cita dan komitmen moral.Masyarakat Mekanik memiliki cara pandang   dan perhatian yang sama terkait dengan banyak aspek. Kondisi itulah yang menjadikan dalam Masyarakat M

STRUKTUR SOSIAL PERKOTAAN

  STRUKTUR SOSIAL PERKOTAAN   STRUKTUR SOSIAL   Struktur sosial menurut Soerjono Soekanto adalah hubungan timbal balik antara status-status sosial dan peranan-peranan sosial (Role).Struktur sosial cenderung bersifat stabil dikarenakan struktur sosial selalu mendapatkan dukungan dari nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan yang berkolerasi fungsionil dengan struktur dalam membenarkan, merasionalisasikannya dan mensublimasikannya serta mengagungkannya.   Walaupun struktur sosial cenderung bersifat stabil, mapan dan permanen, tetapi tidak tertutup kemungkinan struktur sosial juga mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi dalam struktur sosial mencakup dua proses sosial yaitu “destrukturasi” dan kemudian diikuti dengan proses “restrukturasi”   Perubahan pada struktur sosial inilah yang disebut dengan perubahan structural, yang menurut Kingsley Davis adalah perubahan yang terjadi pada struktur dan fungsi masyarakat, artinya, ketika struktur sosial mengalami perubahan maka s

CORAK KEHIDUPAN KOTA

  CORAK KEHIDUPAN KOTA ALIENASI PERKOTAAN Di antara segmen masyarakat di kawasan perkotaan adalah kalangan buruh pabrik dan karyawan atau pegawai perusahaan atau perkantoran. Mereka umumnya berasal dari kawasan pinggiran kota karena keterbatasan mereka untuk dpaat memiliki rumah di pusat kota. Di Jakarta, mereka banyakmenghuni sejumlah kawasan seperti Depok,Bogor, Tangerang, dan Bekasi. Alienasi yang dialami oleh para buruh dan karyawan di kawasan perkotaan terlihat jelas dari aktivitas mereka sehari-hari. Setiap hari mereka harus menjalani rutinitas yang membosankan dan tidak bermakna. Di pagi hari mereka harus berburu waktu untuk dapat tiba di tempat kerja mereka sebelum terlambat. Ketika mereka terlambat, mereka harus menerima pemotongan gaji atau upah mereka yang memang sudah sangat sedikit. Banyak di antara para pekerja kantor yang harus bangun pagi sekali dan berdesak-desakan di sarana transportasi massal seperti Commuter Line . Pemandangan Comuter Line atau kereta api y

ALIENASI MASYARAKAT PERKOTAAN

  ALIENASI MASYARAKAT PERKOTAAN   KONSEP ALIENASI KARL MARX     Karl Marx menganalisis bagaimana hubungan sosial yang terstruktur atau struktur sosial berfungsi untuk mempertahankan ketidaksetaraan dan penindasan dalam masyarakat. Marx menggunakan konsep struktur sosial untuk menunjukkan distribusi sumber daya. Struktur sosial adalah sumber simbolik, material dan politik yang mempengaruhi aktor dalam berinteraksi dan menghasilkan struktur hubungan sosial.   Marx juga menggunakan konsep dialektika dalam proses interaksi yang pada gilirannya cenderung untuk berubah dan mengubah sifat hubungan sosial yang pada akhirnya akan mengubah struktur sosial itu sendiri.(Jacky,2015)   Marx mendapati tiga cacat dalam kapitalisme ; inefisiensi, penindasan dan alienasi. Ketiganya memainkan dua peran yang sangat penting dalam teorinya. Pada satu sisi, mereka dengan kental mewarnai penilaian normatifnya tentang apa yang salah dalam kapitalisme dan pada sisi lain, apa yang diharapkan da

GELANDANGAN DAN PERMASALAHNNYA

  GELANDANGAN DAN PERMASALAHNNYA MUNCULNYA FENOMENA GELANDANGAN Keberadaan gelandangan nampaknya sudah melekat erat dengan struktur masyarakat perkotaan. Bukan saja di negara-negara miskin dan berkembang, di negara-negara yang maju sekalipun fenomena gelandangan juga dapat mudah ditemukan. Bahkan menurut Parsudi Suparlan yang banyak melakukan penyelidikan mengenai kehidupan golongan gelandangan mengatakan bahwa semakin besar tingkat perkembangan kota maka semakin banyak pula jumlah orang gelandangannya. Hal ini menimbulkan kesan bahwa adanya gelandangan itu disebabkan karena adanya kota, dan adanya orang gelandangan   dalam jumlah yang banyak sehingga mewujudkannya sebagai masalah sosial di kota adalah sebuah konsekuensi dari perkembangan kota. Sebenarnya   masalah adanya gelandangan di kota bukan semata-mata karena perkembangan sebuah kota, tetapi justru karena adanya tekanan-tekanan ekonomi dan rasa tidak aman sebagian warga desa dan yang kemudian terpaksa harus mencari tem