Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2019

TERORISME SEBAGAI PERSOALAN GLOBAL PASCA PERANG DINGIN

TERORISME SEBAGAI PERSOALAN KEAMANAN GLOBAL PASCA PERANG DINGIN PENGANTAR Berakhirnya Perang Dingin yang ditandai dengan runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991 tidak secara otomatis menjadikan dunia menjadi tempat yang aman. Pasca berakhirnya Perang Dingin dan tumbangnya rezim-rezim komunis di berbagai belahan dunia, konflik dan kekerasan kerap terjadi di berbagai negara di dunia. Permasalahan yang mengemuka pasca Perang Dingin diantaranya adalah persoalan etnis dan terorisme. Persoalan etnis yang ditandai oleh bangkitnya kembali etnonasionalis dan identitas etnis telah mendorong sejumlah konflik berdarah di dunia seperti Konflik antara etnis Hutu dan Tutsi di Rwanda yang mengakibatkan korban jiwa sekitar 800 ribu orang, pembantaian massal atau genosida yang terjadi di Bosnia dan Kosovo dan sejumlah tempat lainnya. Persoalan terorisme juga merupakan persoalan yang tidak kalah pentingnya. Semenjak Peristiwa 11 September 2001, aksi-aksi terorisme kerap mengguncang masyaraka

CSIS, OPSUS, DAN ASPRI

CSIS, OPSUS, DAN ASPRI SERTA PERTARUNGAN MENUJU KEKUASAAN DALAM POLITIK ORDE BARU PENDAHULUAN Ali Murtopo merupakan salah satu tokoh penting dibalik naiknya Jenderal Soeharto kepanggung politik Indonesia. Bersama dengan koleganya, Yoga Sugama, keduanya yang merupakan anak buah dari Soeharto di Kostrad (Komando cadangan strategis) bahu membahu dalam menyingkirkan segala rintangan yang menghambat karir Soeharto ke pucuk pimpinan. Setelah melalui serangkaian operasi intelejen dan aksi penggalangan politik, Ali dan Yoga berhasil menghantarkan Soeharto sebagai Presiden Indonesia menggantikan Sukarno. Tentu saja buka hanya Ali Murtopo damn Yoga Sugama yang berjasa dalam menaikkan karir Soeharto, sejumlah nama lainnya juga tidak kalah pentingnya seperti Kemal Idris dan H.R.Dharsono. Hanya saja dua nama terakhir ini kemudian disingkirkan oleh Soeharto karena dianggap tidak kompromistis dan memiliki agenda politik yang berbeda dengan Soeharto. Sedangkan Ali Murtopo dan Yoga Sugama

RENAISSANCE DAN PERGULATAN PEMIKIRAN DI EROPA

RENAISSANCE DAN PERGULATAN PEMIKIRAN DI EROPA PENGANTAR Renaissance berasal dari kata Renata yang berarti dilahirkan kembali kedua kalinya. Suatu peristiwa penggantian tatanan lama menjadi tatanan yang baru. Pada abad kelimabelas terjadi suatu perubahan yang nyata dalam kehidupan rohani masyarakat Eropa yang mungkin dapat dirumuskan sebagai permulaan sekularisasi. Waktu Abad Pertengahan orang Eropa hidup dalam suatu kebudayaan di mana agama menjadi sesuatu yang esensial. Pikiran, harapan, cara hidup dan kerja bersifat Teosentris, di mana segala aktivitas kehidupan manusia berorientasi kepada Tuhan. Akan tetapi hal itu kemudian mengalami perubahan. Renaissance   ialah zaman peralihan waktu kebudayaan Abad Pertengahan yang mulai berubah menjadi suatu kebudayaan yang akhirnya menjadi suatu kebudayaan modern. Maharaja dan Paus dari Roma yang merupakan simbol dari kemuliaan Imperium Romanum mulai menghilang pengaruhnya. Masa Renaissance ditandai oleh munculnya rasa kepecayaan