METODE PENELITIAN KUALITATIF DALAM ILMU-ILMU SOSIAL


METODE PENELITIAN KUALITATIF DALAM ILMU-ILMU SOSIAL


PENGANTAR

Di dalam ilmu-ilmu sosial terdapat dua metode penelitian, yaitu metode penelitian kuantitatif dan metode penelitian kualitatif. Metode penelitian Kualitatif merupakan metode penelitian yang berbeda dengan metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kualitatif merupakan metode penelitian yang lahir dan berkembang dari tradisi atau arus utama ilmu-ilmu sosial Jerman yang sarat diwarnai pemikiran filsafat ala Platonik, Imanuel Kant maupun Hegel

Dibandingkan dengan tradisi filsafat Prancis dan Inggris yang menjadi dasar bagi analisis data kuantitatif, paradigma  filsafat Jerman yang bercorak Kantian dan Hegelian dianggap  lebih  bersifat humanistik, yang memandang manusia sebagai manusia, serta lebih terobsesi  dan dipengaruhi oleh filsafat rasionalisme (idealisme) Plato. Tradisi pemikiran Jerman yang lebih Platonik, humanistik, dan idealistik itulah yang merupakan akar dari tradisi pendekatan penelitian kualitatif.

Teori Plato tentang dunia ide merupakan pengilhaman pemikiran Kant dan Hegel, dan akhirnya membentuk corak tradisi tersendiri yang notabene bertolak belakang dengan tradisi pemikiran Inggris dan Prancis. Tradisi pemikiran Jerman tersebut acapkali diberi label fenomenologis.

Pendekatan kualitatif yang mendasarkan diri pada Teori Kritis seperti Karl Marx, Gramsci, Foucault meyakini bahwa realitas sosial pada dasarnya diinterpretasi atau ditangkap dengan bentuk ideologi tertentu, sesuai dengan kepentingannya, kemudian direproduksi menjadi realitas sosial ‘baru”

Selain itu, metode penelitian kualitatif juga dipengaruhi oleh  beragam aliran filsafat seperti idealisme, rasionalisme, humanisme, fenomenologi, dan interpretivisme. Metode penelitan kualitatif berupaya memahami “alasan-alasan” (reasons) yang tersembunyi di balik tindakan dan “makna sosial” (social meaning) dari suatu fenomena sosial.

Dengan demikian, metode penelitian kualitatif dapat dikatakan merupakan metode yang menggugat metode kuantitatif yang berakar dari tradisi Prancis dan Inggris yang Positivistik. Metode kuantitatif cenderung mengandalkan empirisme  dan matematisasi untuk menjelaskan fenomena sosial.

Analisis kualitatif berangkat dari pendekatan fenomenologisme yang sebenarnya lebih banyak  menjauhi pendekatan positivisme yang dianggap terlalu simplistis dan reduksionis dan terlalu “taat asas” serta  senderung hitam-putih dalam melihat persoalan subjek manusia yang justru pada umumnya tidak taat asas, dinamis, dan sering mengalami perubahan. Oleh karena itu, dalam manifestasinya, pendekatan analisis kualitatif menggunakan pendekatan logika induktif, di mana silogisme dibangun berdasarkan pada hal-hal khusus atau data di lapangan dan bermuara pada hal-hal umum.

Analisis data kualitatif umumnya tidak digunakan untuk mencari data dalam arti frekuensi, tetapi digunakan untuk menganalisa makna dari data yang tampak di permukaan itu. Dengan demikian, analisis data kualitatif digunakan untuk memahami sebuah fakta, dan bukan untuk menjelaskan fakta tersebut.

Adapun yang menjadi tujuan dari metode penelitian kualitatif antara lain bertujuan menemukan nilai-nilai budaya, pola pikir, rasionalitas tertentu dari suatu fenomena sosial (understanding).

Salah satu tipe penelitian kualitatif adalah deksriptif kualitatif. Pada umumnya, peneliti-peneliti kualitatif deskriptif berupaya keras agar pembahasan mereka lebih cenderung kualitatif daripada kuantitatif, dengan mendekati makna dan ketajaman analisis-logis dan juga dengan cara menjauhi statistik ‘sejauh-jauhnya”. Maka penelitian kualitatif deskriptif diterima sebagai salah satu tipe penelitian kualitatif.

Penelitian Kualitatif memiliki sejumlah istilah penting yang menjadi  kata kunci, seperti ;

→ informan (bukan responden)

 kredibilitas (bukan validitas internal)

→ tranferabilitas (bukan validitas eksternal)

→ dependabilitas (bukan reabilitas)


BENTUK PENELITIAN KUALITATIF

Contoh penelitian kualitatif antara lain :

♦ Studi fenomenologi

♦ Studi Etnometodologi

♦ Studi etnografi

♦ Penelitian Grounded (Grounded Research)

♦ Studi analisis isi (Content Analysis)

♦ Studi Kasus


Tiga bentuk desain penelitian kualitatif antara lain :

√ Desain Deskriptif

√ Desain Verifikatif

√ Desain Grounded Research


KARATERISTIK METODE PENELITIAN KUALITATIF

♦ Mengembangkan beberapa diskursus alternatif di seputar tema seperti ; “konstruksi”, “interpretatif”, ‘subjektif”, atau “bias”.

♦ Memahami realitas sosial dalam wajah yang ‘jamak”, “saling bersaing’, dan merupakan “hasil konstruksi”.

♦ Meyakini bahwa fenomena sosial adalah hasil konstruksi sosial, hasil dari cara berfikir dan hasil kognisi dari proses intelektual

♦ Metode kualitatif meyakini bahwa realitas sosial hanya dapat ditangkap bila mengetahui makna dan percaya adanya determinasi aktor individu. Individu berperilaku menurut desain atau skenario tertentu berdasarkan beroperasinya skenario kultur dan struktur

♦ Pendekatan kualitatif percaya bahwa skenario diinterpretasi individu karena individu adalah agen budaya yang kreatif sehingga memahami individu dengan melihat kernagka atau bingkai individu adalah penting

♦ Metode kualitatif menolak pendekatan survei. Keyakinannya adalah realitas sosial harus ditangkap dengan makna atau dimengerti melalui bagaimana subjek memberikan makna terhadap sesuatu di sekelilingnya

♦ Pendekatan kualitatif menggunakan metode yang menekankan pada subjektivitas, refleksivitas, multiparadigma, multimetode

♦ Metode kualitatif memperjuangkan pentingnya membangun hubungan yang egaliter, emansipatif terhadap subjek dan menedepankan humanisme. Subjek diposisikan sebagai ‘ahlinya” (the expert) dibandingkan peneliti sehingga ia menjadi aktif partisipan dalam menghasilkan pandangan subjek. Peran peneliti  bukan untuk menemukan (to discover), tapi memahami bagaimana subjek memandang dunianya, seakan-akan tidak ada kebenaran sebelumnya

♦ Pendekatan kualitatif memercayai bahwa tidak mungkin science itu bersifat objektif, sehingga metode kualitatif menggunakan suatu pendekatan yang melibatkan pendekatan yang naturalis dan interpretatif, artinya, mempelajari objek yang natural. Penelitian kualitatif memahami setiap studi menghasilkan metode yang khusus pula

♦ Penelitian kualitatif  berusaha membangun sebuah teori, mendiskusikan sebuah tema dan variasinya (diskursus) dan mencari pola makna

♦ Metode kualitatif tidak pernah merumuskan masalah studi yang bersifat kausalitas (mencari faktor-faktor yang memengaruhi atau menyebabkan objek), tapi mengemban tugas ‘baru”, yakni mendeskripsikan pola makna dari sebuah fenomena

♦ Pendekatan kualitatif bersifat multimetode, multipendekatan dan melibatkan pendekatan-pendekatan naturalis (interpretatif), artinya pendekatan kualitatif mempelajari objek yang natural. Pendekatan kualitatif mensyaratkan riset harus harus menghasilkan metode khusus, oleh karenanya dalam hal metode menjadi sangat fleksibel dan dapat diadaptasikan

♦ Pendekatan kualitatif menekankan pada metode observasi yang lebih membumi dan membuat peka terhadap pemakaian konsep-konsep serta pendekatan induktif dalam analisa data, sehingga menekankan pada kekayaan (richness), kedalaman (depth), dan kompleksitas (complexity) data daripada  isu-isu angka (numbers), representasi (representatives) dan netralitas

♦ Berbeda halnya dengan penelitian kuantitatif yang berusaha mengambil data berupa responden atau tanggapan / opini responden, penelitian kualitatif tidak hanya sekedar memperoleh data berupa pernyataan (statement). Penelitian kualitatif mencoba berusaha mengambil tiga sumber data ;

teks ; berupa pidato-pidato para pejabat pemerintah, opini di surat kabar, dokumen-dokumen resmi, catatan-catatan harian  (biograf)

verbal statement ; seperti wawancara mendalam, mendengarkan radio, melihat televisi dan menyimak internet . Verbal statesment dapat berbentuk ; tertawa yang merupakan bentuk sindiran, lelucon sinisme, pilihan kata dan tone (tinggi rendahnya suara) dan perubahannya

gesture (gerakan) dan facial expression (body Language) : gesture merupakan suatu bentuk komunikasi non-verbal yang dibuat dengan anggota tubuh yang digunakan sebagai pengganti atau dalam kombinasi dengan komunikasi verbal. Bahasa tubuh adalah cara bagi individu untuk mengekspresikan berbagai perasaan dan pikiran, dari penghinaan, permusuhan, persetujuan dan kasih sayang

♦ Tujuan penelitian kualitatif adalah bertujuan membedah makna terdalam dari sebuah fenomena. Semakin mendalam ilustrasi terhadap suatu gejala sosial, maka semakin kaya dalam memahaminya

♦ Pendekatan kualitatif memperhitungkan konteks (dalam hal ini dinamika dan sejarah), teks (struktur dan nilai) dalam sebuah arena yang saling berinteraksi, yang melibatkan proses-proses sosial yang evaluatif terhadap ruang dan waktu (posisi-reposisi atau negosiasi-renegosiasi)

♦ Penelitian kualitatif membangun konstruksi sendiri mengenai konsep yang empiris terhadap subjek penelitian, bahkan dalam tahap tertentu, peneliti menggunakan kata-kata sendiri dan kata-kata dari subjek yang diteliti

♦ Metode kualitatif memberikan ruang bagi peneliti untuk melakukan refleksi teoritis, rekonstruksi teori, menyangkal teori dan menawarkan alternatif perspektif teoritis. Misalnya Grounded Research yang memberikan alat untuk membangun sebuah teori

♦ Penelitian kualitatif menjadikan subjek sebagai orang yang paling berdaulat, otoritatif dan sah atas dunianya (way of life)

♦ Strategi pengumpulan data dalam penelitian kualitatif dapat menggunakan metode etnografi, Grounded Research, dan Fenomenologi.Perbandingan ketiganya dapat diliaht dari tabel berikut ini ;

METODE
FOKUS STUDI
FOKUS ANALISIS
DISPLIN
Etnografi
budaya / budaya kelompok
mendeskripsikan budaya / budaya kelompok
Antropologi budaya
Grounded Research
budaya kelompok
mengembangkan teori untuk menjelaskan proses sosial
Sosiologi, Interaksi simbolik, Kriminologi
Fenomenologi
pengalaman individu
menggambarkan esensi pengalaman hidup
Filsafat, Psikologi, Sosiologi
(Jacky, 2015)





REFERENSI :

Burhan Bungin, Metode Penelitian Kualitatif ; Aktualisasi Metodologis Ke Arah Ragam Varian Kontemporer, Jakarta : Rajawali, 2012

M.Jacky, Sosiologi, Konsep, Teori, dan Metode, Surabaya : Mitra Wacana Media, 2015




















Komentar

Postingan populer dari blog ini

SOSIOLOGI PEMBUNUHAN

STATUS OBJEKTIF DAN STATUS SUBJEKTIF

TAWURAN SEBAGAI SUATU GEJALA SOSIAL (ANALISIS SOSIOLOGIS KONFLIK SOSIAL DI PERKOTAAN)