Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2021

ANTARA MALARI DAN PERISTIWA DUAPULUH TUJUH JULI

  ANTARA MALARI DAN PERISTIWA DUAPULUH TUJUH JULI   PERISTIWA MALARI Malari atau Malapetaka Limabelas Januari adalah peristiwa kerusuhan besar yang terjadi di Jakarta pada tanggal 15 Januari 1974. Peristiwa itu diawali dengan aksi demonstrasi yang dilakukan oleh sejumlah elemen mahasiswa yang memprotes kedatangan Perdana Menteri Jepang, Kakuei Tanaka yang ketika itu singgah di Indonesia dalam rangkaian kunjungan kenegaraannya ke sejumlah negara di Asia Tenggara. Kunjungan itu diprotes oleh para mahasiswa karena mereka melihat kunjungan tersebut merupakan bukti dominasi Jepang atas perekonomian Indonesia. Peristiwa Malari merupakan tantangan terbesar pertama yang dihadapi oleh pemerintahan Orde Baru. Semenjak berdirinya Orde Baru belum pernah menghadapi tantangan politik seperti Peristiwa Malari. Peristiwa Malari juga telah mencoreng wajah presiden Soeharto, karena peristiwa itu terjadi terkait dengan kunjungan kenegaraan P.M. Tanaka dan terjadi di ibukota. Pada saat itu Jakar

TATANAN SOSIAL POLITIK PASCA JATUHNYA SOEHARTO

  TATANAN SOSIAL POLITIK PASCA JATUHNYA SOEHARTO PENGANTAR Mundurnya Soeharto dari jabatannya sebagai presiden terjadi karena akumulasi sejumlah faktor ekonomi dan politik. Krisis kembar yang dihadapi oleh Indonesia tidak mampu ditanggulangi oleh Soeharto. Jatuhnya nilai tukar rupiah yang disertai oleh krisis kepercayaan telah melemahkan kekuatan Soeharto. Peristiwa pengunduran diri sebelas menteri yang dipimpin oleh Ginandjar Kartasasmita dapat dianggap sebagai pukulan telak yang melemahkan pertahanan Soeharto, ditambah oleh adanya instruksi dari Harmoko selaku pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat yang notabene diangkat atas restu dari Soeharto. Soeharto tidak mengira, para loyalisnya dengan mudah meninggalkannya. Akan tetapi itulah dunia politik, dalam hitungan detik, yang dianggap sebagai kawan akan dapat mudah berubah menjadi lawan dan begitu pula sebaliknya. Awalnya Soeharto ingin tetap bertahan. Ia merencanakan pembentukan Dewan Reformasi dengan melibatkan sejumlah tokoh y

LATAR BELAKANG RUNTUHNYA ORDE BARU

  LATAR BELAKANG RUNTUHNYA ORDE BARU PENGANTAR Tahun 1998 menandai berakhirnya pemerintahan Orde Baru. Tekanan kuat dari dalam dan luar negeri serta penghianatan orang-orang terdekatnya menjadikan Soeharto tidak mampu lagi mempertahankan kekuasaannya, padahal ia selama lebih dari tigapuluh tahun mampu mempertahankan dan mengkonsolidasikan kekuasaannya dengan sangat baik. Akan tetapi di tahun 1998 Soeharto bukanlah Soeharto pada masa- masa sebelumnya. Di tahun 1990-an Soeharto sudah berusia lanjut. Ia juga seakan kehilangan kepercayaan dirinya semenjak ditinggal mati oleh istrinya pada tahun 1996. Peristiwa pengunduran diri sebelas menteri yang dipimpin oleh Ginandjar Kartasastima dapat dianggap sebagai pukulan telak yang melemahkan pertahanan Soeharto, ditambah oleh adanya instruksi dari Harmoko selaku pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat yang notabene diangkat atas restu dari Soeharto. Soeharto tidak mengira, para loyalisnya dengan mudah meninggalkannya. Akan tetapi itulah dunia

KERUSUHAN MEI 1998 DAN RIVALITAS POLITIK ANTARA WIRANTO DAN PRABOWO

  KERUSUHAN MEI 1998 DAN RIVALITAS POLITIK ANTARA WIRANTO DAN PRABOWO   KERUSUHAN MEI Kerusuhan Mei 1998 menimbulkan kehancuran ekonomi yang beberapa bulan sebelumnya memang sudan mengalami kekacauan. Kerusuhan Mei 1998 yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia tersebut telah menimbulkan korban ratusan jiwa dan harta benda. Aksi-aksi kekerasan massa, pembakaran, perusakan, hingga tindakan asusila telah menimbulkan kepedihan dan luka yang mendalam bagi bangsa Indonesia. Kerusuhan Mei 1998 dengan demikian telah mencoreng wajah Indonesia di mata dunia internasional. Citra bangsa Indonesai sebelumnya yang dikenal ramah dan santun spontan berubah. Masyarakat Indonesai meliaht Indonesai dengan pandangan yang sinis dan prihatin. Kerusuhan Mei adalah peristiwa kerusuhan massa yang t erjadi pada 13-15 Mei 1998 di Jakarta. Peristiwa serupa terjadi di Palembang pada tanggal 13 mei dan di Solo dan sekitarnya pada 14-15 Mei . Jumlah korban   yang tercatat bervariasi. Menurut lapora