Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2021

SEBAB KEKALAHAN JEPANG PADA PERANG PASIFIK

  SEBAB KEKALAHAN JEPANG PADA PERANG PASIFIK Salah satu episode dalam Perang Dunia Kedua adalah terjadinya Perang Pasifik, atau pihak Jepang menyebutnya dengan istilah Perang Asia Timur Raya. Dengan demikian, Perang Pasifik yang berlangsung dari akhir tahun 1941 sampai tahun 1945 merupakan bagian dari Perang Dunia Kedua. Perang Pasifik dengan demikian dapat dianggap sebagai perluasan dari Perang Dunia Kedua, dan semakin mendefinisikan Perang Dunia Kedua sebagai perang global.Perang Pasifik juga disebut sebagai perang yang dilupakan (The Forgotten War). Perang Pasifik tidak dibicarakan sebagaimana peperangan yang lain seperti Perang Korea, Perang Vietnam dan lain sebagainya. Perang Pasifik merupakan perang lautan, yang berbeda dengan perang di Eropa yang cenderung merupakan perang daratan. Karena Perang Pasifik adalah perang lautan maka kemenangan dalam peperangan lebih ditentukan di laut, bukan di daratan.Dalam Perang Pasifik kekuatan udara dan kapal-kapal induk sangat menentukan

PERTEMPURAN LAUT JAWA DAN RUNTUHNYA HINDIA BELANDA

  PERTEMPURAN LAUT JAWA DAN RUNTUHNYA HINDIA BELANDA Perang Pasifik tidak dapat dilepaskan dari Pertempuran Laut Jawa. Pertempuran ini menentukan nasib Hindia Belanda, yang merupakan koloni Belanda. Dalam pertempuran ini Jepang dengan telak berhasil mengalahkan pasukan gabungan Sekutu. Pertempuran Laut Jawa dimulai pada pukul 16.16 sore tanggal 27 februari. pertempuran laut jawa berlangsung relatif lama ; lebih dari tujuh jam. Dalam pertempuran ini   gabungan pasukan Sekutu yang tergabung dalam Amerika, British, Dutch, Australia Command (ABDACom) mengalami kekalahan telak. Laksamana Karel Doorman sendiri tenggelam di Laut Jawa bersama dengan kapal-kapalnya ; De Ruyter dan Java, dan tiga kapal perusak Jupiter, Electra, dan Kortenaer. Sedankan kapal-kapal sekutu lainnya juga mengalami nasib yang tidak auh berbeda. Kapal Houston dan Perth ditenggelamkan oleh Jepang di Selat Sunda, demikian pula dengan kapal perusak, Eversten. Kapal With de With, Encounter, dan Pope menyusul ditengge

LATAR BELAKANG TERJADINYA PERANG PASIFIK

  LATAR BELAKANG TERJADINYA PERANG PASIFIK Perang Dunia Kedua merupakan suatu bencana sosial yang mengubah landscape kehidupan umat manusia. Lebih dari seratus juta orang terbunuh dalam peperangan ini, baik dari kalangan sipil maupun militer. Perang Dunia Kedua juga telah meninggalkan pengaruh yang abadi dalam sejarah umat manusia. Perang ini merupakan perang terdahsyat yang pernah terjadi di dunia. Perang Dunia II juga telah mengubah keseimbangan tata politik dunia. Ketika Perang Dunia II berlangsung, tata politik dunia bersifat multipolar dengan adanya sejumlah kekuatan politik, militer, dan ekonomi yang saling bersaingan, yaitu Jerman, Italia, dan Jepang di satu sisi dengan Uni Soviet, Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis di sisi yang lain. Dengan jatuhnya negara-negara Axis, tata politik dunia cenderung bercorak bipolar dengan Amerika dan Uni Soviet sebagai kekuatan utama di dunia. Pasca Perang Dunia II , negara-negara Eropa tenggelam dan terpinggirkan dalam percaturan polit

DAMPAK KEKALAHAN JEPANG DALAM PERANG PASIFIK

  DAMPAK KEKALAHAN JEPANG DALAM PERANG PASIFIK Salah satu episode dalam Perang Dunia Kedua adalah terjadinya Perang Pasifik, atau pihak Jepang menyebutnya dengan istilah Perang Asia Timur Raya. Dengan demikian, Perang Pasifik yang berlangsung dari akhir tahun 1941 sampai tahun 1945 merupakan bagian dari Perang Dunia Kedua. Perang Pasifik dengan demikian dapat dianggap sebagai perluasan dari Perang Dunia Kedua, dan semakin mendefinisikan Perang Dunia Kedua sebagai perang global.Perang Pasifik juga disebut sebagai perang yang dilupakan (The Forgotten War). Perang Pasifik tidak dibicarakan sebagaimana peperangan yang lain seperti Perang Korea, Perang Vietnam dan lain sebagainya. Perang Pasifik merupakan perang lautan, yang berbeda dengan perang di Eropa yang cenderung merupakan perang daratan. Karena Perang Pasifik adalah perang lautan maka kemenangan dalam peperangan lebih ditentukan di laut, bukan di daratan.Dalam Perang Pasifik kekuatan udara dan kapal-kapal induk sangat menentuk

PERANG PASIFIK DAN PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA

  PERANG PASIFIK DAN PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA Semenjak awal aba dke duapuluh Jepang menjalankan politik imperialisme di kawasan Aasia Pasifik. Politik imperialisme yang dijalankan oleh Jepang pada akhirnya mendorong terjadinya Perang Pasifik. Perang Pasifik dimulai ketika Jepang melancarkan serangan kilat (Blietzkieg)   ke pangkalan Armada Ketujuh Amerika Serikat di Pearl Harbour di Kepulauan Hawaii. Setelah berhasil memukul tentara Amerika Serikat, Jepang kemudian melanjutkan serangannya ke koloni-koloni Barat di Asia Tenggara. Satu demi satu koloni-koloni bangsa Barat tersebut berhasil direbut oleh Jepang seperti Filiphina, Malaya, Burma, Sabah dan Sarawak, Singapura dan Hindia Belanda. Setelah kalah dalam pertempuran Laut Jawa, Belanda kemudian harus merelakan wilayah kekuasaannya di Hindia Belanda direbut oleh Jepang. Pendudukan Jepang di Indonesia diawali dari diadakannya Kapitulasi Kalijati pada 8 Maret 1942. Kapitulasi Kalijati yang diadakan antara Jenderal Imamura

POLITIK ALIRAN PADA MASA REFORMASI

  POLITIK ALIRAN PADA MASA REFORMASI   Politik aliran adalah gagasan yang ingin menjadikan politik dan partisipasi politik sebagai sarana dan instrumen untuk memperjuangkan aliran atau ideologi tertentu. Aliran yang dimaksud dapat berupa aliran keagamaan atau sektarianisme, aliran politik yang bersifat sekuler maupun yang bercorak sosio-kultural. Menurut Ruth McVey, pengertian aliran adalah sebagai berikut : “ Arus” atau “sungai” identifikasi ideologis-budaya, (yang) merupakan sebuah konsep penting dalam perpolitikan Indonesia dari 1945 sampai 1965. Istilah tersebut merujuk pada pembagian masyarakat Jawa, secara khusus menjadi kaum santri muslim yang taat dan kaum Jawa abangan, kelompok-kelompok yang dimobilisasi menurut partai politik serta organisasi massa di bawahnya. Organisasi-organisasi ini menyediakan lingkungan bagi aktifitas sosial para pengikutnya dan memisahkan mereka dari berbagai komunitas pesaing. Perbedaan yang menentukan aliran dari seseorang tidak didasarkan pa

POLITIK ALIRAN PADA MASA ORDE BARU

  POLITIK ALIRAN PADA MASA ORDE BARU   Politik aliran adalah gagasan yang ingin menjadikan politik dan partisipasi politik sebagai sarana dan instrumen untuk memperjuangkan aliran atau ideologi tertentu. Aliran yang dimaksud dapat berupa aliran keagamaan atau sektarianisme, aliran politik yang bersifat sekuler maupun yang bercorak sosio-kultural. Menurut Ruth McVey, pengertian aliran adalah sebagai berikut : “ Arus” atau “sungai” identifikasi ideologis-budaya, (yang) merupakan sebuah konsep penting dalam perpolitikan Indonesia dari 1945 sampai 1965. Istilah tersebut merujuk pada pembagian masyarakat Jawa, secara khusus menjadi kaum santri muslim yang taat dan kaum Jawa abangan, kelompok-kelompok yang dimobilisasi menurut partai politik serta organisasi massa di bawahnya. Organisasi-organisasi ini menyediakan lingkungan bagi aktifitas sosial para pengikutnya dan memisahkan mereka dari berbagai komunitas pesaing. Perbedaan yang menentukan aliran dari seseorang tidak didasarkan pa