Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2022

KATUP PENYELAMAT (SAVETY VALVE)

  KATUP PENYELAMAT (SAVETY VALVE) PENGANTAR Sudah lama para ilmuan sosial mempelajari dan menganalisa mengenai konflik sosial. Konflik merupakan sebuah kajian yang mendapatkan perhatian penuh dari para ilmuan sosial yang ada. Konflik dipelajari antara lain dalam rangka mencegah masyarakat dari dampak buruk yang ditimbulkan dari konflik tersebut. Hal ini disebabkan karena konflik merupakan kekuatan dahsyat yang dapat menghancurkan sekaligus membangun sebuah tatanan sosial yang ada. Konflik sosial sebagaimana integrasi sosial merupakan dua sisi yang selalu ada dalam kehidupan masyarakat sampai kapanpun. Artinya tidak ada masyarakat yang hanya mengalami konflik atau integrasi semata. Setiap masyarakat, bagaimanapun bentuknya pasti pernah mengalami baik konflik maupun integrasi.   Konflik sendiri menurut teori konflik menunjukkan suatu situasi yang abnormal, sedangkan menurut teori konflik, konflik merupakan suatu hal yang wajar. Bahkan teori konflik melihat konflik yang terjad

INSTITUSIONALISASI KONFLIK

  INSTITUSIONALISASI KONFLIK Konflik merupakan aspek kehidupan yang melekat erat dalam kehidupan manusia. Konflik sudah lama dikaji dan dipelajari oleh para ilmuan sosial. Beberapaa ilmuan sosial yang mengkaji mengenai konflik mengemukakan pendapatnya mengenai konflik sebagai berikut :   -George Simmel : Konflik adalah unsur terpenting dalam kehidupan manusia -Karl Marx : konflik merupakan dinamika sejarah umat manusia -Max Weber : konflik merupakan entitas hubungan manusia -Maslow : konflik adalah bagian dari proses penenuhan kebutuhan dasar manusia Menurut Parsudi suparlan secara garis besar, konflik sosial di masyarakat disebabkan oleh adanya dua faktor yaitu faktor struktural dan faktor individual. Adapun yang menjadi sebab personal/individual adalah : -adanya kepribadian yang berbeda -sikap anti sosial -kurangnya kemampuan pengendalian emosi -adanya hambatan komunikasi -nilai-nilai budaya yang berbeda Adapun yang menjadi sebab struktural sebuah konflik

PELEMBAGAAN KONFLIK

  PELEMBAGAAN KONFLIK   Konflik merupakan salah satu tema yang dipelajari dalam ilmu-ilmu sosial khususnya sosiologi. Sosiologi mempelajari konflik dalam kaitannya untuk mencari apa-apa sebab yang mendorong perubahan dan dinamika kehidupan masyarakat.   Konflik adalah unsur terpenting dalam kehidupan manusia, karena konflik memiliki fungsi positif. Konflik menjadi dinamika sejarah manusia. Konflik juga disebut sebagai entitas dasar dalam hubungan sosial antarmanusia.   Konflik dapat bersifat fungsional dan dapat juga menjadi disfungsi bagi masyarakat. Artinya konflik memiliki dua sisi yang berseberangan. Di satu sisi konflik dapat bersifat positif akan tetapi di sisi lain konflik dapat merugikan kehidupan masyarakat.   Masyarakat sadar akan dampak buruk dari konflik, sehingga masyarakat memikirkan bagaimana caranya agar konflik dapat dikelolla sehingga tidak mengancam keberlangsungan kehidupan masyarkat.   Konflik atau disintegrasi merupakan kebalikan dari integrasi.

HASIL AKOMODASI KONFLIK

  HASIL AKOMODASI KONFLIK   Konflik merupakan bentuk interaksi sosial yang asosiatif. Interaksi sosial asosiatif adalah interaksi sosial yang mengarah kepada perpecahan. Walaupun konflik dapat mengarahkan kehidupan sosial kepada kekerasan, namun konflik tidak bisa dihilangkan sama sekali dalam kehidupan.   Konflik hanya bisa dikurangi dan dianstisipasi dampak sosialnya bagi masyarakat. Adapun salah satu bentuk upaya meredakan konflik sosial yang terjadi adalah melalui akomodasi konflik.   Akomodasi konflik tidak bertujuan untuk menghilangkan konflik, karena mustahil konflik dihilangkan dalam kehidupan manusia. Jikalau konflik hilang dari kehidupan masyarakat, hal itu sama artinya dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.   Menurut Graham W. Sumner, akomodasi konflik adalah kesepakatan kedua belah pihak yang berkonflik untuk tidak sepakat. Artinya, konflik antara kedua belah pihak tidak mungkin hilang sama sekali, adapun akomodasi konflik dilakukan sekedar mencegah konfli

AKOMODASI KONFLIK

  AKOMODASI KONFLIK   Kehidupan sosial masyarakat senantiasa ditandai oleh adanya konflik. Konflik selalu menyertai dinamika kehidupan manusia karena konflik sejatinya merupakan bagian integral dalam kehidupan manusia.   Konflik walaupun seringkali dipersepsikan negatif oleh masyarakat ternyata memiliki fungsi yang justru dapat memperkuat persatuan atau integrasi sosial yang ada.   Konflik sosial sebagaimana integrasi sosial merupakan dua sisi yang selalu ada dalam kehidupan masyarakat sampai kapanpun. Artinya tidak ada masyarakat yang hanya mengalami konflik atau integrasi semata. Setiap masyarakat, bagaimanapun bentuknya pasti pernah mengalami baik konflik maupun integrasi.   Konflik dipelajari agar masyarakat mendapatkan sejumlah keuntungan dengan mengetahui hal-hal berikut ini : 1. siapa saja yang terlibat dalam konflik? 2. apa yang menyebabkan terjadinya konflik ? 3. bagaimana proses terjadinya konflik? 4. bagaimana mengetahui akibat-akibat dari konflik yan

MEKANISME PENGATURAN KONFLIK SOSIAL

  MEKANISME PENGATURAN KONFLIK SOSIAL   Manusia adalah homo conflictus , artinya manusia adalah makhluk yang kerap berkonflik. Ungkapan ini dibenarkan oleh para penganut teori struktural konflik.   Teori struktural konflik berasumsi bahwa konflik merupakan intisari   kehidupan manusia. Tanpa adanya konflik maka tidak akan ada kehidupan sosial.   Terdapat beberapa definisi dari konflik sosial menurut para ahli,   sebagai berikut :   -bentuk hubungan alamiah yang dihasilkan oleh individu atau kelompok karena adanya perbedaan sikap, kepercayaan, nilai atau kebutuhan -hubungan pertentangan antara dua pihak atau lebih yang memiliki sasaran tertentu namun diliputi oleh pemikiran, perasaan atau perbuatan yang tidak sejalan -pertentangan karena adanya perbedaan dalam kebutuhan, nilai, motivasi pelaku atau yang terlibat di dalamnya -suatu proses yang terjadi ketika satu pihak secara negatif memengaruhi pihak lain dengan melakukan kekerasan fisik -bentuk pertentangan yang

FUNGSIONALISME KONFLIK

    FUNGSIONALISME KONFLIK   Konflik sosial sebagaimana integrasi sosial merupakan dua sisi yang selalu ada dalam kehidupan masyarakat sampai kapanpun. Artinya tidak ada masyarakat yang hanya mengalami konflik atau integrasi semata. Setiap masyarakat, bagaimanapun bentuknya pasti pernah mengalami baik konflik maupun integrasi.   Konflik sendiri menurut teori konflik menunjukkan suatu situasi yang abnormal, sedangkan menurut teori konflik, konflik merupakan suatu hal yang wajar. Bahkan teori konflik melihat konflik yang terjadi di masyarakat merupakan suatu keniscayaan dan juga merupakan suatu keharusan. Menurut Karl Marx sebagai peletak dasar teori konflik, konflik berfungsi untuk menghancurkan tatanan sosial yang ada.   Konflik atau disintegrasi merupakan kebalikan dari integrasi. Kalau integrasi adalah sebuah proses sosial ketika unsur-unsur yang berbeda menjadi satu kesatuan yang utuh, maka konflik adalah sebaliknya.   Konflik sudah lama dipalajari oleh para ilmuan