DARI MUSIM SEMI PRAHA SAMPAI REVOLUSI BELUDRU


DARI MUSIM SEMI PRAHA SAMPAI REVOLUSI BELUDRU

PENDAHULUAN

Sejak lahirnya Musim Semi Praha pada tahun 1968, muncullah istilah “Sosialisme dengan wajah kemanusiaan”. Dengan sendirinya timbullah pertanyaan ; kalau begitu, apakah praktek sosialisme (baca : Komunisme) selama ini tidak berdasarkan kemanusiaan/humanism?

Istilah “Sosialisme dengan wajah kemanusiaan” sebenarnya memiliki akar dari ajaran Karl Marx. Marx, sebelum menamakan ajarannya dengan Komunisme terlebih dahulu menyebut gagasan pemikirannya dengan istilah Humanisme Baru.Akan tetapi, setelah dikeluarkannya Manifes Partai Komunis, bersama-sama dengan Engels, istilah Humanisme Baru tersebut diganti dengan istilah Komunisme.

Pada umumnya, Humanisme adalah sebuah falsafah yang menolak supernaturalisme, yang memandang manusia sebagai satu-satunya objek alamiah, dan yang dengan angkuh menyatakan bahwa martabat sejati dan harga diri manusia serta kemampuannya untuk mencapai realisasi diri melalui penggunaan akal dan metode ilmiah.

Oleh karena itulah, Musim Semi Praha yang mengusung gagasan “Sosialisme dengan wajah kemanusiaan” adalah gerakan yang ingin mengembalikan kemurnian ajaran Marx yang berusaham mewujudkan dan memperjuangkan humanisme atau prinsip kemanusiaan.

Menurut pendukung gagasan sosialisme Humanis ini, paham Komunisme yang selama ini diterapkan oleh Uni Soviet dan dipaksakan kepada negara-negara Eropa Timur seperti Jerman Timur, Cekoslowakia, Rumania, Austria, Polandia dan Bulgaria sudah jauh dari inti ajaran Marxisme. Apalagi praktek Komunisme yang diterapkan oleh Stalin pada masa kekuasaannya di Uni Soviet. 

Stalinisme dianggap bukan mewakili dari Marxisme, tetapi ia lebih merupakan Komunisme Vulger, taitu sebuah aliran atau sekte komunisme yang dicela oleh Karl Marx itu sendiri. Komunisme yang diterapkan oleh Stalin atau Stalinisme dianggap bertentangan dengan Marxisme antara lain karena berprinsip bahwa untuk mencapai suatu tata sosial yang baru, maka semua kepemilikan barang secara pribadi harus dihapuskan. 

Prinsip ini sebenarnya ditentang oleh Karl Marx. Marx berpendapat bahwa yang harus dihapus itu bukannya setiap milik pribadi, melainkan milik pribadi yang merupakan manifestasi dari L`exploitation de l`Lhomme par`lhomme saja. Lagipula penghapusan L`exploitation de l`Lhomme par`lhomme ini jangan sampai mempertentangkan individu dengan masyarakat,  karena individu adalah suatu kesatuan sosial. 

Selanjutnya menurut Marx, mempertahankan pendapat bahwa di mana tidak ada kebebasan individu, maka di sana tidak ada pula kebebasan masyarakat.

Stalinisme juga dikecam karena cenderung mengarah kepada kultus individu dan memberangus kebebasan individu. Praktek ini dianggap bukan bagian dari ajaran Marx, melainkan praktek politik yang berlangsung dari kebudayaan Rusia praKomunis dimana agama yang memuja patung dianggap paralel dengan kebutuhan kepada Tsar.(Dwi Susanto, 1990)

DEFINISI MUSIM SEMI PRAHA

Musim Semi Praha adalah gerakan rakyat Cekoslowakia pimpinan Alexander Dubcek yang berusaha membebaskan dirinya dari dominasi Komunis Uni Soviet pada tahun 1968. Gerakan tersebut ingin memulai suatu eksperimen baru dalam sejarah Komunisme yaitu perubahan dari Komunisme totaliter menjadi ‘Sosialisme dengan wajah kemanusiaan” melalui cara-cara damai.

TUJUAN MUSIM SEMI PRAHA

Musim semi Praha dengan sosialisme dengan wajah kemanusiaannya berusaha menggabungkan dua hal yang esensial yaitu :

√ Prinsip pemilikan negara terhadap alat-alat produksi dan perekonomian

√ Demokratisasi politik dalam pemerintahan

Sosialisme dengan wajah kemanusiaan berupaya untuk menjadikan Cekoslowakia sebagai negara yang menganut Marxisme tanpa Leninisme
(apalagi Stalinisme). Menurut kelompok komunis liberal Cekoslowakia, paham Leninisme mungkin cocok untuk Rusia, tetapi tidak cocok untuk Cekoslowakia yang tingkat perkembangan politik dan ekonominya sudah maju.

berupaya memperkuat Sosialisme baik yang bersifat teoritis maupun praktis.

LATAR BELAKANG MUSIM SEMI  PRAHA

Kubu komunis di era 1950-1960an sedang mengalami krisis. Di Eropa Timur, sejumlah negara Komunis menghadapi berbagai kendala. Polandia misalnya, rezim Komunis yang memerintah negeri ini telah kehilangan pamornya di mata rakyat Polandia akibat ketidakmampuannya mengelola urusan perekonomian. 

Akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan, Uni Soviet sampai membolehkan pemerintahan Komunis Polandia untuk meminjam uang ke negara-negara Barat, sementara Uni Soviet sendiri pada masa Breznev juga mengalami krisis yang serupa sejak era Kruschev.

Uni Soviet juga menghadapi tantangan dari Rumania sebagai salah satu negara satelit Uni Soviet di Eropa Timur lainnya. Rumania saat itu berkeinginan untuk mendapatkan otonomi dan kebebasan untuk menentukan kebijakkan luar negerinya. Hal itu dipersepsikan oleh Uni Soviet sebagai ancaman terhadap hegemoni Soviet atas negara itu.

Pada dasarnya Cekoslowakia adalah negara yang lebih cenderung dekat dengan kebudayaan Barat ketimbang Uni Soviet. Negara-negara Eropa Timur  yang memiliki ikatan budaya yang sangat kuat dengan Eropa Barat seperti Jerman Timur,Cekoslowakia, Hongaria dan Polandia menganggap Sovietisasi merupakan pemutusan dengan politik maupun dengan budaya masa lalu. Negara-negara tersebut menganut Komunisme dengan penuh keterpaksaan.

 Komunis hanya menjadi ideologi yang dianut oleh segelintir elit yang berkuasa, sedangkan mayoritas rakyat menentangnya dan selalu menunggu peluang untuk melepaskan diri dari komunisme dan dominasi Uni Soviet. Rakyat Cekoslowakia juga merasa trauma dengan berlangsungnya praktik-praktik Stalinisme sejak pasca Perang Dunia II yang telah banyak memakan korban di kalangan rakyat dan cendekiawan Cekoslowakia.

Pada prinsipnya rakyat Cekoslowakia tidak menyukai paham Komunisme.Komunisme di mata orang-orang Cekoslowakia merupakan ideologi yang mengancam keberlangsungan identitas etnik dan budaya mereka. Rakyat Cekoslowakia juga menentang Komunisme dikarenakan paham tersebut menolak tradisi keberagaman yang sudah dianut oleh rakyat

Berkembangnya paham demokrasi dan liberalisme di Cekoslowakia. Paham ini sudah menggema di Cekoslowakia sejak tahun 1967 yang disuarakan oleh kaum intelektual baik dari kalangan pengarang atau sastrawan dan kalangan mahasiswa. Mereka menuntut kebebasan pribadi yang lebih besar, kehidupan yang lebih baik dan pengakhiran tindakan represif polisi rahasia.

Alexander Dubcek berkuasa di Cekoslowakia pada 5 Januari 1968. Dubcek, yang merupakan seorang tokoh komunis liberal menjabat sebagai Sekretaris Pertama Partai Komunis Cekoslowakia menggantikan Antonin Novotny, pemimpin dan symbol popular dari Komunisme ala Stalin.

Alexander Dubcek menganggap bahwa Uni Soviet telah menerapkan paham Komunisme yang tidak sesuai dengan prinsip dasar Marxisme.
Doktrin dan praktek Komunisme Soviet yang dianggap bertentangan dengan humanisme Marx atau Marxisme yang ‘asli’ antara lain :

→ penghapusan demokrasi dan prinsip-prinsip demokrasi perwakilan serta penghapusan lembaga-lembaga demokrasi

→ pelarangan kepemilikan barang secara pribadi (private ownership)

→ diberangusnya kebebasan individu

→ dijalankannya pemerintahan secara diktator (dictator proletariat)

Berkembangnya sosialisme ala Eropa atau yang dikenal dengan nama Eurocom (Europe Communisme). Eurocom merupakan alternatif utama untuk menggantikan doktrin dan praktek Marxis menurut versi Soviet dan Cina. Eurocom berkembang pertama kali melalui pemikiran Antonio Gramsci , pendiri Partai Komunis Italia (1921) dan berkembang pesat di Eropa sejak Perang Dunia II. Selain berasal dari pemikiran Gramschi, Eurocom juga dikembangkan oleh Rosa Luxemburg.

Pokok-pokok pemikiran dari Eurocom diantaranya adalah :

♦ kemerdekaan partai-partai Komunis di Eropa Barat dari dominasi Uni Soviet

♦ komitmen jaum Komunis Eropa  pada politik demokrasi

♦ keinginan Kaum Komunis Eropa untuk membentuk kerjasama atau aliansi dengan partai-partai pendukung demokrasi lainnya dari sayap kiri maupun kanan

♦ berupaya menyesuaikan Marxisme dengan perkembangan dunia modern

♦ menerima Marxisme tanpa Leninisme (apalagi Stalinisme)

♦ berupaya menghapuskan Kapitalisme secara evolusioner

Munculnya sejumlah gerakan pembebasan rakyat dari kekuasaan Komunis Uni Soviet di Eropa Timur :

√ Upaya Joseph Broz Tito dari Yugoslavia untuk membebaskan negaranya dari pengaruh kekuasaan Uni Soviet. Hal ini terjadi dikarenakan Joseph Broz Tito, pemimpin Yugoslavia menolak negaranya menjadi salah satu negara satelit yang harus tunduk kepada dominasi Uni Soviet.

√ Pergolakan rakyat Jerman Timur tahun 1953

√ Pemberontakan Poznan di Polandia tahun 1956

√ Revolusi Hongaria tahun 1956


BENTUK MUSIM SEMI PRAHA

Melalui Musim Semi Praha, Alexander Dubchek ingin mewujudkan ‘Sosialisme Berwajah Kemanusiaan’ di Cekoslowakia, dengan menifestasi sebagai berikut :

menggabungkan prinsip pemilikan alat-alat produksi oleh negara dengan demokratisasi di bidang politik

mengurangi kekuasaan Partai Komunis Cekoslowakia secara bertahap

menghapuskan penjara-penjara untuk tahanan politik dan hukuman kerja paksa terhadap tokoh-tokoh politik yang menentang pemerintah dan membebaskan 30.000 orang dari penjara yang dianggap sebagai tahanan politik

menghapus keberadaan polisi rahasia

mengutamakan penggunaan moralitas dalam pemerintahan ketimbang kekerasan

rehabilitasi terhadap tokoh-tokoh yang dibunuh oleh rezim Stalinis Cekoslowakia sebelumnya

pemecatan terhadap pejabat-pejabat yang masih menganut paham komunisme ortodoks (Stalinis)

penekanan pada prinsip pemerintahan dengan undang-undang (konstitusionalisme)

dicabutnya segala pembatasan bagi orang-orang yang ingin meninggalkan Cekoslowakia dan orang-orang yang ingin datang ke Cekoslowakia.Hal ini mengakibatkan tidak efektifnya lagi Tembok Berlin untuk mencegah orang-orang Jerman Timur dari Berlin Timur untuk pindah ke Jerman Barat, karena mereka dapat melakukannya melalui Cekoslowakia. Kebijakkan ini kemudian berujung kepada runtuhnya Tembok Berlin pada 1989 yang mendorong reunifikasi Jerman tahun berikutnya.

kebebasan di bidang pers dan penghapusan segala bentuk sensor pers. Hal ini mengakibatkan bermunculannya koran-koran non komunis yang kemudian melancarkan kritis terhadap komunisme serta kebebasan berbicara dan berkumpul

mengizinkan pembentukan berbagai kelompok dan asosiasi non komunis


DAMPAK MUSIM SEMI PRAHA

♦ Uni Soviet awalnya berusaha mengakhiri upaya pembaruan Dubcek dengan melakukan tekanan politik dan perang psikologis. Uni Soviet berupaya sekuat tenaga mendesak Dubcek untuk menghentikan gerakan liberalisasinya. Latihan perang pesar-besaran yang dilakukan oleh Pakta Warsawa di sekitar perbatasan Cekoslowakia pada akhir bulan Juni, jelas ditujukan untuk menakut-nakuti Dubcek. Uni Soviet sedemikian khawatir gerakan liberalisasi Dubcek akan menjadi awal bagi keluarnya Cekoslowakia dan negara-negara “Tirai Besi’ lainnya dari keanggotaan Pakta Warsawa dan “menyeberang” ke Blok Barat.

♦ Uni Soviet di bawah kekuasaan Breznev akhirnya  melancarkan serangan ke Cekoslowakia pada tanggal 21 Agustus 1968 untuk mengembalikan dan memulihkan kekuasaan Uni Soviet atas Cekoslowakia, setelah segala upaya menghentikan gerakan pembaruan Dubcek tidak menemui hasilnya.

Uni Soviet mengerahkan 200.000 tentaranya dengan dukungan dari sejumlah negara komunis Eropa Timur lainnya seperti Polandia, Bulgaria dan Hongaria untuk menduduki Cekoslowakia dan menumbangkan kekuasaan Alexander Dubcek. Serangan ini melibatkan 5  satuan angkatan perang Pakta Warsawa yang merupakan aksi militer terbesar semenjak tahun 1945.

Tindakan militer Soviet atas Cekoslowakia tersebut merupakan bentuk hukuman terhadap Cekoslowakia yang dianggap telah berani menentang kepemimpinan Uni Soviet atas  negara-negara Komunis khususnya di wilayah Eropa Timur.Breznev juga beranggapan bahwa percobaan “Sosialisme dengan wajah kemanusiaan” yang diinisiasi oleh Alexander Dubcek akan mengancam kekuasaan Partai Komunis Cekoslowakia bahkan keberlangsungan Komunisme iytu sendiri di Cekoslowakia dan Eropa Timur.

Menurut Breznev, apabila kelompok oposisi diberikan kebebasan mengorganisir dirinya untuk menyatakan pendapat maka suatu saat nanti mereka akan berusaha menggantikan paham Komunisme dengan ideologi lainnya.
Serangan Uni Soviet dan sekutunya tersebut mengakibatkan puluhan orang tewas.Tentara dan polisi rahasia Komunis juga menangkapi sejumlah tokoh yang dianggap menganut paham liberal. Alexander Dubcek sendiri kemudian ditawan bersama dengan sejumlah tokoh lainnya dan memperoleh perlakuan yang kejam untuk kemudian dijebloskan ke dalam penjara.

Setelah itu Uni Soviet kemudian menduduki Cekoslowakia dan berusaha memulihkan kembali paham Komunisme ortodok di Cekoslowakia. Uni Soviet  juga melakukan pembersihan kepada tokoh-tokoh yang dianggap menganut paham liberal. Banyak pejabat yang dianggap menganut paham liberal dipecat, dan beberapa diantara mereka bahkan diadili dan dipenjarakan. Para pengarang, artis guru dan manajer dibujuk dan dipaksa untuk menyatakan kepada masyarakat umum bahwa mereka menyambut gembira pendudukan Uni Soviet atas negerinya.

Pendudukan Uni Soviet atas Cekoslowakia mengakibatkan terjadinya perpecahan di kalangan negara-negara komunis.Tiga negara Komunis, yaitu Yugoslavia, Rumania dan Cina mengecam tindakan Uni Soviet, sementara Polandia,Jerman Timur, dan Hongaria yang turut dalam penyerbuan tersebut memberikan dukungan kepada Uni Soviet.

DOKTRIN BREZNEV

Invasi Uni Soviet dan beberapa negara anggota Pakta Warsawa ke Cekoslowakia diikuti oleh dikeluarkannya Doktrin Breznev. Doktrin Breznev kemudian dijadikan sebagai legitimasi bagi tindakan invasi yang dilakukan oleh Uni Soviet tersebut.

Doktrin Breznev merupakan bagian dari kebijakkan politik luar negeri Uni Soviet pada masa Breznev yang pada umumnya mencerminkan konservatisme dan penguatan kembali hegemoni Soviet terhadap negara-negara yang tergabung dalam kubu sosialis, serta untuk mengantisipasi ancaman runtuhnya kubu sosialis dengan hubungan politik,militer, dan ekonomi. Dalam upaya penyebaran komunisme, Breznev melanjutkan kebijakkan dukungannya kepada gerakan dan rezim’progresif’ di seluruh penjuru dunia.

Sementara dalam kaitan hubungan dengan negara-negara Barat khususnya Amerika Serikat Breznev menegaskan kebijakkan “koeksistensi damai”.
Doktrin Breznev antara lain memiliki tujuan sebagai berikut :

berusaha menentang setiap usaha yang dilakukan untuk melakukan liberalisasi dan mengancam kepentingan serta pengaruh kekuasaan Uni Soviet di negara-negara Komunis Blok Timur

membatasi kemerdekaan dan kedaulatan negara-negara satelit Uni Soviet

menjamin kekuasaan dan pengaruh Uni Soviet atas negara-negara Komunis Blok Timur

menjamin kekuasaan Partai Komunis di negara-negara Blok Timur

melarang negara-negara Eropa Timur meninggalkan Pakta Warsawa

membenarkan setiap intervensi militer Soviet di negara Komunis manapun yang dianggap mengancam pemerintahan Komunis.

Doktrin Breznev yang diawali oleh invasi Uni Soviet ke Cekoslowakia juga bertujuan untuk menakut-nakuti Amerika Serikat dan sekutunya di Eropa Barat agar tidak melakukan upaya perluasan pengaruh di wilayah Eropa Timur.

Doktrin tersebut juga ditujukan untuk mengantisipasi meluasnya pengaruh RRT yang dinilai berupaya memunculkan dirinya sebagai pemimpin dunia komunis menyaingi Uni Soviet.

Tujuan lain dari invasi Soviet ke Cekoslowakia serta dikeluarkannya Doktrin Breznev adalah agar perhatian pemerintahan Uni Soviet lebih banyak ditujukan kepada urusan politik luar negeri. Hal ini dilakukan oleh Breznev agar menghindarkan dirinya dari ancaman ketidakpuasan dan kemungkinan perebutan kekuasaan yang dilakukan oleh elit birokrasi Partai Komunis Uni Soviet.

Doktrin Breznev pada hakikatnya adalah upaya pemimpin Soviet tersebut yang hendak menempatkan hukum perjuangan kelas di atas hukum internasional, karena berdasarkan doktrin tersebut, Uni Soviet sebagai pemimpin dunia Komunis merasa memiliki hak untuk menindak setiap negara yang hendak meninggalkan paham Komunismenya dan menggantinya dengan paham lainnya.

Setelah Cekoslowakia diduduki oleh tentara Uni Soviet, diadakan pembicaran antara pemimpin Uni Soviet dan pemimpin Cekoslowakia di Moskow. Pembicaraan tersebut terkait dengan permohonan pimpinan Cekoslowakia agar Uni Soviet menarik mundur tentaranya dari Cekoslowakia. Uni Soviet akhirnya menyetujui tuntutan tersebut dengan syarat-syarat sebagai berikut :

♦ Menetapkan kembali adanya sensor terhadap pers di Cekoslowakia yang dilakukan oleh kementerian Dalam Negeri

♦ Pemulihan kembali kekuasaan  Partai Komunis Cekoslowakia di bidang politik dan ekonomi

Peningkatan kerjasama ekonomi dan perdagangan antara Cekoslowakia dan Uni Soviet

♦ Cekoslowakia harus senantiasa tunduk kepada ketentuan politik dalam dan luar negeri yang telah ditetapkan oleh Uni Soviet.

Doktrin Breznev ini kemudian digunakan secara lebih meluas yang ditandai oleh tindakan Uni Soviet menginvasi Afganistan pada tahun 1979 ketika Uni Soviet mendukung kudeta yang dilakukan oleh Babrak Karmal, seorang Komunis pro Soviet di Afganistan. Invasi tersebut mengawali pendudukan panjang Uni Soviet atas Afganistan yang baru berakhir pada tahun 1989, menjelang keruntuhan Uni Soviet pada tahun 1991.

Adapun Doktrin Breznev ini diakhiri pada tahun 1980 ketika Uni Soviet tidak melakukan penyerbuan kepada Polandia selama krisis  tahun 1980-1981 dan ketika Gorbacev tidak melakukan intervensi terhadap pemilu di Polandia pada tahun 1989 yang berhasil mengakhiri kekuasaan Partai Komunis Polandia.
Gorbacev kemudian mengganti Doktrin Breznev dengan “Doktrin Sinatra “(mengacu kepada lagu Frank Sinatra yang berjudul My Way / Jalanku) yang memberikan kebebasan kepada negara-negara Komunis untuk menentukan nasibnya sendiri.

Pada tahun 1987 Gorbacev kemudian mengeluarkan kebijakan Glasnost (Keterbukaan Politik) dan Perestroika (Restrukturisasi Ekonomi) yang menjamin kebebasan kepada negara-negara Komunis untuk menentukan nasibnya sendiri. Menurut Alexander Dubcek pada tahun 1988, Perestroika yang dikemukakan oleh Gornacev pada tahun 1987 memiliki persamaan dengan gerakan pembaruan yang diusungnya pada tahun 1968 melalui Musim Semi Praha, yaitu sama-sama ingin membangun “Sosialisme dengan wajah kemanusiaan” dengan cara melakukan liberalisasi di bidang politik dan ekonomi.

Kebijakan Gorbacev ini kemudian mendorong negara-negara Komunis di Eropa Timur untuk meninggalkan paham Komunis dan kemudian menganut paham Demokrasi, seperti yang dilakukan oleh negara-negara berikut :

√ Jerman Timur
√ Cekoslowakia
√ Rumania
√ Bulgaria
√ Hongaria

PASCA MUSIM SEMI PRAHA

Upaya rakyat Cekoslowakia membebaskan negaranya dari dominasi Uni Soviet tidak berakhir dengan ditumpasnya Gerakan pro demokrasi yang dipimpin oleh Alexander Dubcek taun 1968. Pasca berakhirnya Musim Semi Praha, di Cekoslowakia terus berlangsung gerakan yang ingin mewujudkan demokrasi dan kebebasan diantaranya sebagai berikut :

Pada tahun 1977 sekelompok intelektual Cekoslowakia menandatangani sebuah Manifesto yang dekenal dengan nama Piagam 77. Piagam tersebut memuat manifesto yang menuntut kebebasan berpendapat/berbicara, ekbebasan beragam dan hak asasi lainnya.

Pada tahun 1979, Vaclav Havel seorang tokoh cendekiawan Cekoslowakia diadili dan dijatuhi hukuman penjara karena dianggap melancarkan tindakan subversive terhadap pemerintah.

Pada tahun 1988 sejumlah tokoh pro demokrasi dari Polandia, Hongaria,Cekoslowakia dan Jerman Timur mengeluarkan pernyataan bersama yang menuntut demokratisasi di negara-negara mereka.Tuntutan tersebut sekaligus menjadi upaya mereka untuk melepaskan dirinya dari pengaruh Komunisme dan dominasi Uni Soviet. Peristiwa tersebut merupakan sebuah peristiwa fenomenal yang belum pernah terjadi sebelumnya serta merupakan sebuah terobosan historis sekaligus psikologis. Peristiwa tersebut menunjukkan bahwa negara-negara Eropa Timur mampu bekerjasama dan menyatakan sikap secara terang-terangan terhadap Uni Soviet.

Akhirnya Vaclav Havel diangkat sebagai presiden Cekoslowakia dan Alexander Dubcek sebagai ketua parlemen. Duet kepemimpinan kedua tokoh pro demokrasi ini kemudian menghantarkan Cekoslowakia menjadi negara demokratis dan meninggalkan paham Komunisme pada tahun 1989. Kedua tokoh tersebut juga dikenal sebagai simbol reformasi di Cekoslowakia. Keduanya juga merupakan korban dari kebrutalan tirani komunis.

Peristiwa pergolakan dan transisi yang dikenal dengan nama Revolusi 1989 tersebut berlangsung dari tanggal 17 November sampai dengan 29 Desember 1989 yang mengakibatkan tumbangnya pemerintahan komunis Cekoslowakia dan peralihan kepada sebuah republik parlementer yang demokratis.

Pada kesempatan tersebut Dubcek kembali mengulang oposisinya terhadap kekuasaan Komunisme Uni Soviet terhadap negaranya seperti yang dilakukannya pada Peristiwa Musim Semi Praha tahun 1968.
 Perbedaannya adalah kali ini ia menyatakannya dengan secara terang-terangan. Dubcek mengutuk baik intervensi Uni Soviet maupun kebijakkan-kebijakkan doktriner yang kaku yang diterapkan oleh pemimpin-pemimpin Soviet.

KEBIJAKAN POLITIK DAN EKONOMI VACLAV HAVEL

Semasa pemerintahannya Vaclav Havel mengeluarkan serangkaian kebijakkan sebagai berikut :

pemerintah Cekoslowakia membuka perbatasannya dengan Austria. Hal ini mengakibatkan membanjirnya imigran dari Jerman Timur ke Jerman Barat yang selama ini tidak dapat dilakukan dengan adanya Tembok Berlin

berusaha mengatasi terjadinya inflasi dengan cara mencabut sebagian besar subsidi yang kemudian memicu kenaikan harga-harga barang

mengeluarkan kebijakkan pengembalian properti milik masyarakat yang dulunya disita oleh negara. Hal ini dilakukan dnegan mengesahkan Undang-Undang Restitusi pada tanggal 21 Februari 1991

melepaskan dukungannya terhadap sistem koperasi yang dianggap sebagai warisan dari sistem Stalinis

menghentikan pabrik-pabrik senjata yang berakibat melonjaknya angka pengangguran

melakukan program swastanisasi

Havel tidak menjalankan politik balas dendam denagn menangkap dan memenjarakan tokoh-tokoh komunis yang sebelumnya berkuasa. Ia bahkan mengizinkan orang-orang Komunis untuk terus berpartisipasi dalam percaturan politik pasca Revolusi 1989. Walaupun kebijakkan ini kemudian ditentang oleh kelompok anti-Komunis yang kemudian berhasil mendesak adanya pembatasan politik dan ekonomi bagi orang-orang komunis.

PERPECAHAN CEKOSLOWAKIA (REVOLUSI BELUDRU)

Lepasnya Cokoslowakia dari paham Komunis dan dominasi Uni Soviet merupakan sebuah ironi, sebab, peristiwa tersebut disusul dengan terjadinya perpecahan negara tersebut menjadi dua negara yaitu negara Ceko dan negara Slowakia. Walaupun demikian perpecahan tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Awal perpecahan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :

Berkembang kuatnya wacana etnisitas di Cekoslowakia dan menguatnya nasionalisme etnik Slowakia

bangsa Slowak merasakan ketidakadilan di bidang politik dan ekonomi serta merasakan adanya diskriminasi etnik.

Wakil-wakil Slowakia menuntut perubahan nama Cekoslowakia menjadi Ceko-Slowakia serta menuntut perubahan bentuk negara dari Republik menjadi Federasi yang terdiri dari dua bangsa yang sederajat

Terjadi aksi demonstrasi puluhan ribu massa ketika Havel berkunjung ke Bratislava, ibukota Slowakia dan menuduhnya telah menghianati bangsa Slowakia

Vaclav Havel memberikan sinyal tentang bolehnya rakyat Slowak untuk memisahkan diri asalkan dilakukan melalui cara-cara konstitusional

Berlangsungnya krisis ekonomi yang ditandai oleh inflasi yang tinggi, naiknya tingkat pengangguran dan kenaikan harga-harga barang.

Terjadinya persaingan kuat antara Ceko dan Slowakia terutama dalam hal perdagangan senjata

Akhirnya secara resmi terjadi pemisahan antara Ceko dan Slowakia oleh Mahkamah Konstitusi Federasi pada 1 Januari 1993

Perpecahan tersebut dilatarbelakangi oleh adanya sejumlah perbedaan antara kedua bangsa tersebut antara lain sebagai berikut :

Bangsa Ceko
Bangsa Slowakia
Dipengaruhi oleh kebudayaan Austro-Jerman
Merupakan bagian dari bangsa Magyar/Hongaria
Memiliki karakter serius, tenang, serta merupakan pekerja keras
Memiliki karakter periang, santai dan relijius
Beragama Protestan
Beragama Katolik Roma
Menginginkan sentralisasi pemerintahan
Menuntut desentralisasi pemerintahan

Pemisahan kedua bangsa yang berlangsung tenang dan tanpa pertumpahan darah ini merupakan dampak dari dianutnya paham demokrasi perlementer yang menjunjung tinggi kebebasan dan kesetaraan hak serta kebebasan untuk menentukan nasibnya sendiri yang bebas dari tekanan dan paksaan dari kekuatan luar sehingga peristiwa pemisahan tersebut dikenal dengan nama Revolusi Beludru (Velvet Revolution)

Revolusi 1989 pada hakikatnya merupakan kelanjutan dari revolusi 1968. Perbedaannya adalah pada situasi sosial politik yang berbeda kondisinya. Perbedaan antara Musim Semi Praha tahun 1968 dan Revolusi 1989 ditunjukkan oleh hal berikut :


Musim Semi Praha 1968
Revolusi 1989
Tokoh
Alexander Dubcek
Alexander Dubcek (golongan tua,67 tahun) Vaclav Havel (golongan muda,53 tahun)
Tujuan
menyempurnakan sistem komunis dengan memadukan antara pengendalian negara terhadap alat-alat produksi dan demokratisasi
menghapus sistem Komunisme serta sistem totaliter sampai keakar-akarmya
sebab
Penyimpangan doktrin dan praktek Marxisme
Trauma rakyat akibat penindasan dan kebrutalan Komunisme
Latar belakang
Jatuhnya pemerintahan Antonin Novotny yang menganut garis keras Stalinis dan digantikan oleh Alexander Dubcek
Aksi demonstrasi  mahasiswa menuntut demokrasi dan kebebasan yang mengakibatkan korban jiwa dan naiknya Vaclav Havel sebagai Presiden Cekoslowakia menggantikan rezim Komunis pimpinan Milos Jakes
slogan
Sosialisme dengan wajah kemanusiaan
“menentang Partai Komunis, 40 tahun sudah cukup!”
Sikap Uni Soviet
Menentang keras dan melakukan invasi ke Cekoslowakia serta menumbangkan Dubcek
Membiarkan Cekoslowakia menentukan nasibnya sendiri (Politik Luar Negari Hands Off) & mendukung
Tokoh Uni Soviet
Breznev
Mikhail Gorbacev
Orientasi politik Uni Soviet
Garis keras / komunisme ortodoks
Moderat / revisionisme Marxisme
Doktrin politik Uni Soviet
Garis Breznev
Garis Sinatra (My Way/Self Determination)
hasil
gagal
berhasil




REFERENSI :

A.Fahrurodji, Rusia Baru Menuju Demokrasi, Jakarta : Yayasan Obor Indonesia,2005

Ambaran, Ulasan Politik Warszawa Dan Comecon, Bandung : Alumni, 1983

Dwi Susanto (Ed), Perubahan Politik Di Negara-negara Eropa Timur, Jakarta : Gramedia, 1990

Ralf Dahrendorf, Kematian Sosialisme Di Eropa,Refleksi Revolusi Tahun 1989Yogyakarta : Tiara Wacana, 1992

Tjipta Lesmana, Runtuhnya Kekuasaan Komunis, Erwin-Rika Pres, 1992
William Ebenstein, Isme-Isme Dewasa Ini, Jakarta : Erlangga,1994

Zbigniew Brezinski, Kegagalan Besar, Muncul Dan Runtuhnya Komunisme Dalam Abad Kedua Puluh, Bandung : Remaja Rosdakarya,1990


Komentar

Postingan populer dari blog ini

SOSIOLOGI PEMBUNUHAN

STATUS OBJEKTIF DAN STATUS SUBJEKTIF

TAWURAN SEBAGAI SUATU GEJALA SOSIAL (ANALISIS SOSIOLOGIS KONFLIK SOSIAL DI PERKOTAAN)