KONSUMERISME DAN MASYARAKAT KONSUMSI (JEAN BAUDRILLARD)
KONSUMERISME DAN MASYARAKAT KONSUMSI
(JEAN BAUDRILLARD)
PENGANTAR
Konsumsi dalam masyarakat pasca
industri merupakan fenomena yang menarik untuk dikaji. Konsumsi sendiri pada
dasarnya merupakan kegiatan ekonomi dan juga merupakan salah satu konsep
penting di dalam ilmu ekonomi. Akan tetapi konsumsi dewasa ini berkembang
menjadi sebuah fenomena sosial yang telah menggerakan dan mengubah kehidupan
sosial. Oleh karena itu, konsumsi tidak lagi hanya menjadi sebuah aspek yang
dikaji dari disiplin tertentu saja. Konsumsi telah bersifat kompeks sehingga
harus dikaji dengan kajian multiparadigmatik.
Konsumsi di satu sisi telah
mendorong perubahan yang positif, dengan semakin meningkatkan aktivitas ekonomi
dan pemenuhan kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa. Akan tetapi disisi
lain, konsumsi telah menimbulkan munculnya sejumlah fungsi laten. Konsumsi pada
masyarakat pasca industri tidak lagi bertujuan memenuhi kebutuhan manusia akan
barang dan jasa, melainkan dalam rangka memenuhi hasrat sebagai bagian dari
gaya hidup modern.
Kehidupan masyarakat modern sendiri
yang konsumtif telah dikritik oleh Teori-teori post-modern seperti Teori
Kritik. Teori kritis mengkritik masyarakat modern sebagai masyarakat yang
paradoks. Di satu sisi masyarakat modern diasosiasikan dengan rasionalitas.
Akan tetapi di sisi lain masyarakat modern juga bersifat iirasional.
Irasionalitas masyarakat modern dapat dilihat antara lain dalam hal
konsumsi.Paradoks masyarakat dalam aspek konsumsi tersebut dapat dilihat dari
contoh-contoh berikut ;
☻memakai jam tangan mahal dan branded akan tetapi selalu datang
terlambat (Cultural Lag)
☻ media sosial yang seharusnya
menjadi sarana untuk mendorong semakin intensifnya proses interaksi sosial
justru malah mendorong proses isolasi sosial dan kahidupan asosial (fungsi
laten)
☻ memiliki pendapatan yang terbatas
tetapi tingkat konsumsi seakan-akan tidak terbatas
☻ adanya konsumsi berlebih di satu
sisi akan tetapi di sisi lain terdapat banyak orang kelaparan
POSISI TEORI KONSUMSI JEAN BAUDRILARD DALAM KHAZANAH TEORI
SOSIOLOGI
Jean Baudrillard dalam khazanah
teori Sosiologi dikategorikan ke dalam penganut teori Post-modern. Bahkan
menurut Ritzer, Baudrillard termasuk salah satu tokoh penganut teori
Post-modern yang paling radikal. Baudrillard sendiri sebenarnya merupakan
seorang sosiolog, akan tetapi pandangan-pandangannya, sebagaimana teori
post-modernisme lainnya sudah meninggalkan batas-batas disiplin sosiologi.
Karya-karyanya, termasuk teorinya mengenai masyarakat konsumsi tidak dapat lagi
digolongkan ke dalam satu disiplin tertentu, dan ia bagaimanapun menolak
seluruh gagasan yang membatasi disiplin ilmu.
Pemikiran Baudrillard merupakan
sintesa dari berbagai teori sosiologi, teori sosial, semiotika, bahkan
filsafat. Walaupun Baudrillard menggunakan sebagian pendekatan Marxian, akan
tetapi ia juga melakukan kritik terhadapnya.
Bahkan dalam bukunya The Mirror of Production, Baudrillard
mengkritik Marx dengan menyebutnya telah “terinfeksi” dengan virus pemikiran
borjuis. Hal itu disebabkan Marx menurut Baudrillard memiliki pandangan yang
konservatif sebagaimana pemikiran para pendukung kapitalisme.
Teori konsumsi Baudrillard telah memiliki tempat tertentu dalam ranah
teori sosial sekaligus menegaskan kedudukan Baudrillard sebagai salah satu
teoritisi utama. Teori konsumsi Baudrillard telah memberikan kontribusi penting
bagi perkembangan teori sosial, terlepas dari adanya sejumlah kritik terhadap
teori tersebut.
AKAR TEORI BAUDRILLARD
Teori Konsumsi Baudrillard banyak
dipengaruhi oleh pemikiran dan teori sejumlah tokoh. Baudrillard memiliki
kemampuan untuk mengakomodasi, menyeleksi dan mengembangkan berbagai teori yang
centang perenang tersebut menjadi sebuah gagasan yang relatif utuh. Berikut ini
adalah tokoh yang pemikirannya memengaruhi teori konsumsi Jean Baudrillard :
♦ Kenneth Galbraith ( The Affluent
Society) : Baudrillard dalam hal banyak mengambil konsep Galbraith untuk
kemudian dikembangkannya dengan menggunakan perspektifnya sendiri.Melalui cara
semacam itu, Baudrillard bukan saja mengutip pendapat Galbraith, akan tetapi
juga membangun karya Galbraith dengan cara yang sangat modern.
♦ Daniel Bell ; masyarakat post
industri ; Baudrillard menggunakan pandangan Bell terutama terkait dengan
konsepsinya mengenai masyarakat pasca modern. Menurut Bell, masyarakat pasca
modern memiliki perbedaan penting dengan masyarakat sebelumnya, yaitu
masyarakat modern.
♦ Karl Marx : pandangan dan analisa
Baudrillard banyak didasarkan atas konsep-konsep penting yang menjadi sentral
dari pemikiran Karl Marx seperti komoditas, nilai guna, nilai tukar, fethitisme,reifikasi,
alienasi, dan eksploitasi. Baudrillard
menggunakan konsep-konsep tersebut dengan mengembangkannya dalam kerangka
masyarakat baru, yaitu masyarakat pasca industri atau masyarakat Kapitalisme
Lanjut.
♦ Durkheim ; Baudrillard juga
terpengaruh dengan pandangan Emile Durkheim terutama mengenai konsepsinya
mengenai Fakta Sosial. Perbedaannya adalah, kalau Durkheim menganggap produksi
sebagai Fakta Sosial, maka Baudrillard menganggap bahwa konsumsilah yang
menjadi Fakta Sosial dalam masyarakat pasca industri.
Konsumsi menjadi Fakta Sosial
berarti bahka konsumsi tidak lagi merupakan kegiatan yang bersifat voluntari
atau dilandaskan atas dasar pilihan dan kesukarelaan. Dalam masyarakat pasca
industri, manusia dipaksa melakukan konsumsi barang atau produk jasa tertentu
melalui penyampaian iklan secara pervasif.
Konsumsi menurut Baudrillard
–dengan mengutip Durkheim—merupakan tindakan atau perilaku kolektif, sesuatu
nyang dipaksakan, suatu bentuk moralitas, institusi, dan seluruh sistem nilai.
Konsumsi menurut perspektif Durkhemian dilihat bukanlah sebagai kenikmatan atau
kesenangan, melainkan sebagai sesuatu yang terlembagakan, dipaksakan kepada
kita, dan merupakan suatu kewajiban.
♦ Thorstein Veblen : Baudrillard,
walaupun terpengaruh oleh karya Veblen mengenai penggunaan waktu senggang, akan
tetapi juga dengan keras memberikan kritik atasnya. Baudrillard mengkritik
orientasi Veblen dengan menolak kajiannya tentang imitasi, studi tentang
prestise pada level “fenomenal”, dan kajiannya tentang dinamika sosial secara
sadar yang bersifat superfisial.
Selain tokoh-tokoh di atas, masih
terdapat beberapa tokoh lain yang mempengaruhi pemikiran Baudrillard mengenai
masyarakat konsumsi, yaitu Alexis Tocqueville, serta beberapa teoritisi
Post-Modern seperti Marshall McLuhan.
Durkheim
|
fakta sosial
|
Karl Marx
|
Alienasi, Kesadaran Palsu,
fethitisme
|
Daniel Bell
|
masyarakat post-industri
|
Thorstein Veblen
|
teori waktu luang
|
Beberapa karya penting Baudrillard antara lain :
❶ In The
Shadow Of Silent Majorities (1983)
❷ Simulations
(1983)
❸ Simulacra
and Simulacrum (1989)
❹ System Of
Objects
❺ Consumer
Society
❻ Critique Of
The Political Economy Of The Sign
❼ The Mirror
Production
❽ Symbolic
Exchange And Death
❾ America On
The Beach (1986)
❿ Cool
Memories (1980)
⓫ Seduction
PERBEDAAN ANTARA MASYARAKAT PRA INDUSTRI, MASYARAKAT INDUSTRI DAN
MASYARAKAT PASCA INDUSTRI
Analisa Baudrillard mengenai
konsumsi didasarkan atas skema aktivitas sosial yang berlangsung pada masyarakat
pasca industri. Oleh karena itu penting sedikit diulas karateristik masyarakat pasca industri
dibandingkan dengan masyarakat industri dan masyarakat pra industri .
|
MASYARAKAT PRA INDUSTRI
|
MASYARAKAT INDUSTRI
|
MASYARAKAT PASCA INDUSTRI
|
Sumber ekonomi
|
Primer ; ekstraktif-agraris
|
Sekunder ; industry-manufaktur
|
Tersier ; jasa
|
Asset utama
|
Tenaga kerja
|
modal
|
Ilmu pengetahuan / informasi
|
Buruh
|
unskilled
|
Semi-skilled
|
Professional
|
Profesi
|
petani
|
buruh
|
Professional ;
guru,dokter,IT,programmer
|
Relasi gender
|
patriarky
|
patriarky
|
egaliter
|
Identitas
|
primordial
|
Ideology politik
|
Konsumsi & waktu luang
|
Corak pekerjaan
|
Tidak ada spesialisasi
|
spesialisasi
|
Spesialisasi meningkat
|
Stratifikasi
|
Tuan tanah-petani
|
Borjuis-proletar
|
Buruh semakin kurang proletar dan
semakin borjuis
|
Ideology
|
Monarki-feodal
|
kapitalisme
|
Negara kesejahteraan/neo
liberalisme
|
Pola eksploitasi
|
Eksploitasi ekonomi
|
Eksploitasi buruh
|
Eksploitasi konsumen
|
Penekanan ekonomi
|
produksi
|
produksi
|
konsumsi
|
Pola konsumsi
|
subsisten
|
Utilitarian/nilai guna/asas
manfaat
|
Didasarkan pada
pemaknaan/gengsi/hasrat
|
|
tradisional
|
Rasional instrumental
|
afektif
|
KARATERISTIK MASYARAKAT PASCA INDUSTRI / KAPITALISME LANJUT
Konsep Baudrillard mengenai
konsumsi merupakan bagian dari teori sosial Post-modern. Teori sosial
Post-modern menganalisa realitas sosial dan gejala sosial yang berlangsung
dalam masyarakat pasca industri atau masyarakat kapitalisme tingkat lanjut.
Masyarakat Pasca industri diantaranya
memiliki sejumlah ciri berikut :
♦ tidak terbedakannya antara
kenyataan/realitas dan halusinasi/imajinasi (hiperrealitas)
♦
meningkatnya interaksi sosial di dunia cyberspace
: kemudahan berinteraksi dan melakukan aktivitas memalui gawai dan sosial media
mengakibatkan pola interaksi masyarakat pasca industri banyak dilakukan secara
sekunder. Terkait dengan konsumsi, kemudahan yang ditawarkan oleh teknologi
informasi mengakibatkan peningkatan aktifitas konsumsi.
Munculnya berbagai situs belanja online mendorong orang melakukan
transaksi pembelian barang dan jasa. Kegiatan konsumsi tersebut seringkali
tidak didasarkan atas kebutuhan, akan tetapi lebih dikarenakan kebutuhan
pemenuhan hasrat mengkoleksi barang dan penegasan simbol status sosial.
♦
budaya konsumen (kartu kredit,Mall, Cyber
mall) ; merebaknya penggunaan kartu kredit misalnya, telah meningkatkan
aktivitas konsumsi. Melalui kartu kredit, orang dengan mudah melakukan
transaksi pembelian produk barang dan jasa sehingga hal tersebut dapat
diartikan sebagai bentuk eksploitasi terhadap konsumen.
♦ komodifikasi agama,seksual dan
akomodasi
♦
kegiatan ekonomi tidak semata-mata rasional
instrumental tetapi bagian dari gaya hidup
♦
konsumsi
bukan merupakan kenikmatan/kesenangan yang dilakukan masyarakat secara bebas
dan rasional, melainkan sebagai sesuatu yang terlembagakan dan dipaksakankepada
masyarakat
♦
Konsumsi
bukan atas dasar kebutuhan dan pertimbangan yang rasional, tetapi karena
dorongan gengsi/hasrat/afeksi serta bukan atas dasar utilitas/manfaat, tetapi
atas dasar pemaknaan masyarakat itu sendiri
♦
konsumsi
berfungsi mengaitkan seseorang dengan kelas sosialnya
♦
budaya
konsumen ; apa yang dikonsumsi bukan objek, melainkan tanda (konsumsi sebagai
gaya hidup)
♦ munculnya kebutuhan-kebutuhan
palsu karena bercampurnya realitas dan simulasi kenyataan yang dibentuk oleh
iklan
♦ homogenisasi budaya konsumen
melalui standarisasi produk (homogenisasi budaya)
♦ munculnya budaya popular sebagai
dampak dari produksi massal
♦ pembagian kelas sosial atas dasar
konsumsi dan penggunaan waktu luang
♦ paradoks (kelaparan ditengah
berlimpahnya materi,menyerukan perdamaian tetapi melakukan peperangan)
(Marcuse)
♦ produk kulturalnya ditandai oleh
kedangkalan (simulacrum)
♦ hilangnya kesejarahan ; sejarawan
tidak lagi dapat mengetahui masa lalu/muncul kontradiktif masa lalu
♦ hilangnya batas antara masa lalu
dengan masa kini/masa depan
♦ kaburnya batas antara realitas
dan khayalan (skizofrenia)
♦ ditandai simulasi (reproduksi
atas peristiwa), sulit membedakan antara yang asli dan tiruan
♦ media berhenti mencerminkan
realitas karena sudah menjadi realitas itu sendiri
♦ terjadi revolusi kultural ; massa
menjadi semakin pasif yang menyerap semua ‘makna, informasi, pesan )
♦ tidak ada harapan terjadinya
revolusi dan reformasi (Baudrillard)
KONSEP PENTING DALAM TEORI BAUDRILLARD
→ fethitisme komoditas
(pemberhalaan komoditas) : dalam masyarakat konsumsi, produk menjadi sesuatu
yang diagung-agungkan. Wacana yang berkembang di dlaam masyarakat senantiasa
berkutat pada keinginan mengkonsumsi barang-barang dan jasa atau komoditas yang
ditawarkan oleh produsen.
→ kontradiksi (paradox masyarakat
post modern
→ alienasi dan anomie
→ perilaku kolektif : konsumsi
sebagai perilaku konsumtif
→ Fakta sosial ; konsumsi sebagai
sesuatu yang terlembaga dna dipaksakan
→ eksploitasi : eksploitasi
terhadap konsumen
→disfungsional ; pemborosan sebagai
hal yang disfungsional
KARATERISTIK TEORI KONSUMSI BAUDRILLARD
Karena muncul pada masa Revolusi
Industri, pada umumnya teori Sosiologi memiliki “bias produktivitis”, yakni
teori-teorinya cenderung berfokus pada kegiatan produksi. Hal ini dapat
terlihat dari pemikiran Emile Durkheim tentang pembagian kerja dan karya Max
Weber mengenai bangkitnya Kapitalisme di Barat. Bias produksi ini juga terlihat
dalam teori-teori Marxian dan Neo-Marxian.
Teori sosial Post-modern cenderung mendefinisikan masyarakat
post-modern sebagai masyarakat konsumen, dengan akibat bahwa konsumsi memainkan
peran penting dalam teori-teori sosial Post-modern. Fokus teori-teori Post-modern,
termasuk teori Konsumsi Baudrillard makin menguat dikarenakan kegiatan konsumsi
menjadi kegiatan yang semakin penting di negara-negara Barat, dibandingkan
kegiatan produksi.
Berikut ini adalah karateristik teori Konsumsi Baudrillard :
♦ fokus pada kegiatan konsumsi :
konsumsi dalam masyarakat pasca industri telah jauh berubah, karena saat ini
masyarakat membeli barang bukan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan (needs),
namun lebih sebagai pemenuhan hasrat (desire)
♦ fokus pada masyarakat post modern
♦ metode sintesis teori (analisis
structural dan analisis konflik)
♦ menjauh dari perspektif Marxian ;
Terdapat perbedaan penting antara Baudrillard dna Marx. Salah satunya adalah
kalau Marx menganggap produksi sebagai unsur dalam infrastruktur atau basis dan
Konsumsi hanyalah menjadi unsur dari supra struktur, maka Baudrilard mamandnag
konsumsi lebih penting ketimbang produksi. Dengan kata lain konsumsi dianggap
sebagai hal yang teramat penting.
♦ orientasi objektif-makroskopik
PERBANDINGAN KONSEPTUAL ANTARA JEAN BAUDRILLARD & KARL MARX
BAUDRILLARD
|
MARX
|
Masyarakat post industri
|
Masyarakat industri
|
Focus pada konsumsi
|
Focus pada produksi
|
Ekploitasi terhadap konsumen
|
Eksploitasi terhadap buruh
|
Kebutuhan palsu
|
Kesadaran palsu
|
Dasar stratifikasi : konsumsi
& penggunaan waktu luang
|
Dasar stratifikasi : alat
produksi
|
konsumsi sebagai yang yang lebih
utama
|
konsumsi sebagai suprastruktur
|
PERBANDINGAN KONSEPTUAL ANTARA JEAN BAUDRILLARD & GALBRAITH
JEAN BAUDRILLARD
|
GALBRAITH
|
sistem kebutuhan adalah produk
sistem produksi atau kebutuhan
dihasilkan sebagai suatu kekuatan konsumsi
|
menganggap bahwa kebutuhan adalah
hasil dari kegiatan produksi. Kebutuhan akan sebuah produk dikonstruksi oleh
sebuah hasil produksi, awalnya sesuatu bukan merupakan kebutuhan akan tetapi
kemudian sekarang menjadi sebuah kebutuhan
|
KRITIK TERHADAP TEORI KONSUMSI BAUDRILLARD
Sebagaimana teori dalam ilmu
sosial, teori konsumsi Baudrillard tidak lepas dari berbagai kritik. Kritik
yang berkembang dalam dunia keilmuan sosial merupakan bagian dari proses
akumulasi teori yang diharapkan akan berkembang menjadi sebuah sintesa baru.
Berikut ini adalah sejumlah kritik terhadap perspektif Konsumsi Jean
Baudrillard :
❶ Baudrillard
dikritik karena dianggap tidak konsisten. Di satu sisi Baudrillard sangat
kritis terhadap teori-teori sosiologi , sehingga Baudrillard cenderung
mengkategorikan teori-teorinya sebagai teori sosial, dan bukan sebagai teori
sosiologi. Akan tetapi di sisi lain, analisa Baudrillard dalam teori Konsumsi
banyak bermuatan konsep-konsep dan teori sosiologi.
Baudrillard masih banyak terlihat
melakukan analisa sosiologis, seperti misalnya ketika ia memberikan analisa
mengenai ketimpangan, stratifikasi sosial dan analisa fungsional.
❷ Kritik
lain yang ditujukan kepada Baudrillard adalah biasnya mengenai prioritas, apakah
konsumsi lebih penting dibandingkan dengan produksi atau sebaliknya. Dalam
teori konsumsinya, Baudrillard acapkali menekankan pentingnya konsumsi
ketimbang produksi, akan tetapi seringkali masih terlihat adanya logika
Baudrillard yang tetap menekankan keunggulan produksi di atas konsumsi.
❸ Kritik
terhadap teori konsumsi Baudrillard bahkan datang dari teori post-modern. Hal
ini merupakan suatu ironi, mengingat karya Baudrillard ini pada hakekatnya
dikategorikan ke dalam teori post-modern. Kritik kalangan teoritisi Post-modern
antara lain mengenai adanya sebagian pandnagan Baudrillard yang diangap dalam
batas-batas tertentu masih terjebak pada paradigma modern
REFERENSI :
George ritzer, Teori Sosiologi
Modern, Jakarta : Kencana
Jean Baudrillard, Masyarakat
Konsumsi, Yogyakarta : Kreasi Wacana, 2015
M.Jacky, Sosiologi, Konsep, Teori
dan Metode, Surabaya : Mitra Wacana Media, 2015
Nanang Martono, Sosiologi Perubahan
Sosial, Perspektif Klasik, Modern, Posmodern dan Poskolonial, Jakarta :
RajaGrafindo, 2014
Komentar
Posting Komentar