RENAISSANCE DAN PERGULATAN PEMIKIRAN DI EROPA
RENAISSANCE
DAN PERGULATAN PEMIKIRAN DI EROPA
PENGANTAR
Renaissance berasal dari kata Renata yang berarti dilahirkan kembali kedua kalinya. Suatu
peristiwa penggantian tatanan lama menjadi tatanan yang baru. Pada abad
kelimabelas terjadi suatu perubahan yang nyata dalam kehidupan rohani
masyarakat Eropa yang mungkin dapat dirumuskan sebagai permulaan sekularisasi.
Waktu Abad Pertengahan orang Eropa hidup dalam suatu kebudayaan di mana agama
menjadi sesuatu yang esensial. Pikiran, harapan, cara hidup dan kerja bersifat
Teosentris, di mana segala aktivitas kehidupan manusia berorientasi kepada
Tuhan.
Akan tetapi hal itu kemudian mengalami perubahan.
Renaissance ialah zaman peralihan waktu
kebudayaan Abad Pertengahan yang mulai berubah menjadi suatu kebudayaan yang
akhirnya menjadi suatu kebudayaan modern. Maharaja dan Paus dari Roma yang
merupakan simbol dari kemuliaan Imperium Romanum mulai menghilang pengaruhnya. Masa
Renaissance ditandai oleh munculnya rasa kepecayaan terhadap diri sendiri.
Muncul ide mengenai kemajuan (proggres) dan pembaruan.
Menurut Sartono Kartodirjo, periodesasi Renaissance,
Reformasi dan Rasionalisme merupakan peralihan ke arah dan juga permulaan Zaman
Modern. Tiga aliran inilah yang memberikan wajah baru pada kebudayaan Eropa
Barat, yang berbeda dengan kebudayaan Abad Pertengahan. Perubahan ini merupakan
proses yang berlangsung selama beberapa abad dan berjalan sangat lambat.
Kebudayaan Renaissance di Italia berkembang karena
perdagangan dan pelayaran setelah Perang Salib mengalami perkembangan pesat.
Kota-kota bandar Italia seperti Genoa, Venetia mendapat monopoli dalam
perdagangan antara Timur dan Barat. Hubungan antara Timur dan Barat menambah
luasnya pengaruh ilmu-ilmu pengetahuan dan filsafat Arab di Eropa Barat.
Kekuasaan kota-kota jatuh ke tangan para pengusaha bank dan pemilik uang, yang
kekuasaannya kerap kali bermanfaat bagi kesenian, sehingga dapat disimpulkan
bahwa Kapitalisme juga menjadi faktor yang mendorong terjadinya Renaissance.
Renaissance telah mendorong perkembangan tiada taranya
dalam bidang kesenian dan kesusastraan. Sejak masa Renaissance, seni sastra,
seni patung, seni bangunan dan seni lukis mengalami perkembangan yang sangat
pesat.
Di samping itu, berkembang pula kesadaran nasional dan arti
kewarganegaraan (burgerzin) dengan kuatnya. Dengan Italia sebagai tempat kelahiran
dan pusatnya, Renaissance kemudian melebarkan pengaruhnya ke Prancis, Negeri
Belanda, Inggris, dan akhirnya Jerman.
Renaissance dianggap sebagai masa peralihan dari Abad Pertengahan
ke Zaman Modern dan dengan demikian ia memiliki unsur-unsur dari kebudayaan
kuno maupun kebudayaan baru, yaitu unsur-unsur Abad Pertengahan dan modern,
unsur-unsur keagamaan dan profan, otoriter dan individualistis. Renaissance
bukanlah merupakan suatu perubahan yang tiba-tiba, melainkan suatu peralihan
dan berangsur-angsur. Tetapi ini semua tidak berarti pengingkaran, bahwa
Renaissance umumnya dianggap sebagai suatu titik peralihan di dalam sejarah
kebudayaan Barat.
Lambat laun nilai-nilai Kristiani Abad Pertengahan mulai
kehilangan arti. Ide-ide tradisional Abad Pertengahan tidak lagi memberikan
kepuasan. Kepercayaan kepada Tuhan tidak lagi memberi arah kepada pandangan
hidup manusia. Bukanlah ketuhanan, melainkan kebahagiaan duniawi murni yang
memegang peranan dalam kehidupan.
Manusia baru masa
Renaissance sadar akan harga dirinya dan menjauhkan diri dari hal-hal yang ada
di atas manusia. Ia puas akan dirinya sendiri. Renaissance adalah masa
emansipasi Eropa dari kekuasaan Gereja. Aturan-aturan moral lama tidak lagi
dihormati dan orang tidak segan-segan untuk merebut kekuasaan dengan jalan
khianat dan kekejaman seperti yang dianjurkan oleh Nicollo Machiavelli.
Renaissance merupakan suatu zaman peralihan dari kebudayaan
Abad Pertengahan menuju zaman modern. Oleh karena itu kebudayaan Renaissance,
sebagaimana karateristik dari setiap zaman peralihan lainnya, tidak segera
membangkitkan sesuatu pemberontakan fikiran yang terang-terangan atau yang umum
terhadap kebudayaan lama Abad Pertengahan. Pada masa Renaissance, para humanis
tidak mengambil sikap menentang para petinggi gereja secara terbuka. Mereka
semata-mata hanya menunjukkan minat terhadap kebudayaan klasik Yunani dan
Romawi yang dianggap sebagai produk dari kebudayaan “kafir”.
FAKTOR
PENDORONG
Renaisssance bermula dari Italia. Di Italia, terdapat
keluarga Medici yang merupakan bankir istana Paus dan memiliki kekayaan yang
sangat besar. Dengan kekayaan yang sangat besar itu keluarga Medici dan golongan
borjuis lainnya memiliki banyak waktu luang. Waktu luang yang ada itu telah
mendorong mereka memikirkan hal-hal yang lain di luar kegiatan perekonomian
seperti di bidang kesenian dan kebudayaan.
Bagi mereka yang dipentingkan bukanlah bakti kepada Tuhan,
melainkan menikmati hidup (Carpe Diem). Kesenian bukan lagi melukiskan
kebahagiaan surgawi, melainkan untuk memuliakan mereka, yakni mereka yang sadar
akan harga diri, mereka yang menjadi golongan aristokrasi yang berkuasa. Berikut
ini adalah sejumlah latar belakang munculnya Renaissance :
● Munculnya
banyak kelas menengah baru di Florence, Genoa, dan Venetia ;
Golongan borjuis yang kaya raya tersebut tidak lagi
menjalani kehidupan dalam bidang ekonomi samata. Kekayaan yang mereka miliki
memungkinkan mereka untuk mencurahkan perhatian pada bidang kehidupan lainnya
seperti kesenian dan kebudayaan.
● Perjumpaan
Barat dengan dunia Timur (Islam ) selama Perang Salib ;
Pasca Perang Salib, orang-orang Eropa membawa ke negeri
mereka ilmu pengetahuan yang mereka dapatkan dari dunia Islam. Pada Abad
Pertengahan (5-15 M) ketika Eropa sedang berada pada Abad Kegelapan (Dark
Ages), di saat yang sama justru dunia Islam sedang berada pada masa
cemerlangnya dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang bernilai
tinggi.
● Dukungan
penguasa dan bangsawan yang progresif :
seperti Paus Leo X, Henry VIII dari Inggris, Francis I dari
Prancis, Cristian dari Denmark, Charles dari Spanyol.
● Jatuhnya
Konstantinopel ke tangan bangsa Turki Usmani pada 1453 M ;
Hal itu mengakibatkan bnayak para ilmuan dan seniman Ortodoks yang lari meninggalkan Konstantinopel dan kemudian menetap di Eropa Barat dan Eropa Selatan. Di situ mereka kemudian mengembangkan karya-karya sastra dan karya ilmiah yang kemudian mendorong munculnya Renaissance.
● Meningkatnya
minat mempelajari tulisan-tulisan klasik ;
Pada akhir Abad
Pertengahan muncul kecenderungan orang Eropa membaca dan mempelajari
karya-karya filsuf Yunani seperti karya Socrates, Aristoteles dan Plato.
● Penemuan
mesin Cetak oleh Guttenberg ;
penemuan tersebut memungkinkan dicetak dan diterbitkannya
buku-buku serta tulisan-tulisan ilmiah lainnya dalam jumlah yang besar dan
dalam waktu yang relatif singkat. Hal itu kemudian mendorong tersebarnya ide
dan gagasan pembaruan.
KARATERISTIK
RENAISANCE
Renaissance dicirikan dengan adanya penekanan pada
kemampuan rasio, kebebasan, otonomi individu dan martabat manusia. Renaissance
mendorong berkembangnya semangat dan antusianisme masyarakat untuk bertanya dan
menyelidiki. Selain itu Renaissance telah mendorong meningkatnya kedudukan para
seniman. Renaissance merupakan fenomena baru dalam sejarah kebudayaan Eropa
yang membedakannya dengan masa sebelumnya. Perbedaan tersebut dapat dilihat
sebagai berikut :
KEBUDAYAAN DARK AGES
|
KEBUDAYAAN
RENAISSANCE
|
ikatan
kolektif
|
individualisme
|
masa
keagamaan
|
masa
filsafat dan ilmu pengetahuan
|
teosentris
|
Antroposentrisme
/ Humanisme
|
kebudayaan
bercorak keagamaan
|
kebudayaan
mengalami penduniawian
|
dogmatis
|
rasionalisme
|
kehidupan
pedesaan
|
kehidupan
perkotaan
|
kebudayaan
feodal
|
kebudayaan
kosmopolitan
|
da
Civitas Dei
|
Divida
Comedica (Dante Alligery)
|
manusia
hanya sebagai sekedar peziarah di dunia (Viator Mundi)
|
manusia
sebagai orang yang membentuk dunianya (Faber Mundi)
|
pusat
kegiatan terdapat di sekitar Katedral
|
pusat
kegiatan terdapat di sekitar pasar, bank, alun-alun
|
pandangan
skeptis dan negatif tentang dunia
|
pandangan
positif dan optimis tentang dunia
|
scolatisme
|
filsafat
empirisme dan rasionalisme
|
momento
Mori (ingatlah bahwa engkau akan mati)
|
Carpe
Diem (nikmatilah kesenangan hidup)
|
terdapat
mentalitas berupa sifat merasa diri hina-dina
|
terdapat
mentalitas berupa sifat khas yaitu bangga atau sadar akan harga diri sendiri
|
pesimistis
dalam memandang dunia
|
optimistis
dalam memandang dunia
|
pandangan
yang rendah terhadap wanita
|
pandangan
yang memuliakan wanita
|
DAMPAK
DAN PENGARUH RENAISSANCE
Renaissance dan Humanisme bukanlah merupakan kelanjutan
dari Skolastik, bukan timbul dalam lingkungan golongan pendeta di biara-biara,
melainkan dalam lingkungan perkotaan yang bercorak kosmopolitan yang mempunyai
mentalitasnya sendiri. Berikut ini adalah beberapa dampak atau pengaruh dari
Renaissance terhadap kehidupan dunia :
→ Munculnya
Humanisme ;
Humanisme merupakan gagasan yang menempatkan manusia
sebagai pusat dari kebudayaan dan pusat dari segala peristiwa di dunia ini.
→ Berkembangnya
minat terhadap manusia di dunia ;
masa Renaissance ditandai dengan makin maraknya aktivitas
manusia pada bidang ekonomi, politik, sosial dan kebudayaan. Pada masa itu
berkembang pesat karya-karya budaya yang menunjukkan besarnya ekspresi terhadap
kehidupan menusia yang aktif dan dinamis.
→ Berkembangnya
sekularisme di bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya ;
masa Renaissance ditandai dengan adanya pemisahan agama
dari kehidupan politik, sosial dan kebudayaan. Agama dianggap sebagai sesuatu
yang trasendental dan terpisah dari kehidupan menusia lainnya.
→ kebudayaan
Antroposentris ;
Kebudayaan Antroposentrisme adalah kebudayaan yang bercorak
humanis yang berorientasi pada kehidupan manusia.
→ Munculnya
penghargaan terhadap martabat manusia ;
Pada Abad Pertengahan manusia dianggap sebagai semata-mata
alat kehendak Tuhan. Akan tetapi pada
masa Renaissance dianggap sebagai individu dengan kemungkinan-kemungkinan
individuil dan tanggungjawab individuil pula. Biografi dan autobiografi dalam
arti modern mulai muncul pada masa Renaissance.
→ Munculnya
pengakuan atas kemampuan rasio ;
Manusia Renaissance adalah manusia baru yang sadar akan
kemampuan dirinya sendiri. Manusia Renaissance menggunakan nalar dan pikiran
mereka secara otonom untuk dapat memahami realitas kehidupan duniawi.
→ Manusia
dianggap sebagai subjek utama ;
Berbeda dengan kebudayaan Abad Pertengahan, masa
Renaissance ditandai oleh adanya penghargaan terhadap manusia. Manusia dianggap
sebagai aktor utama dalam kehidupannya. Manusia bukan lagi dianggap semata-mata
sebagai perpanjangan dari kepentingan Tuhan.
→ Memandang
manusia sebagai individu unik yang bebas untuk berbuat sesuatu demi mencapai
kebahagiaan di dunia
→ Munculnya
karya sastra yang bercorak Antroposentris yang terpengaruh pada karya sastra
klasik, seperti antara lain :
❶ Shakespeare
dengan tulisannya Romeo and Juliet
❷ Machiavelli dalam
tulisannya Il Principe ; tulisannya
dianggap sebagai karya pertama yang mengembangkan teori tentang ketatanegaraan.
❸ Thomas Moore dalam
bukunya Utopia ; ia merupakan seorang negarawan Inggris yang dipenggal
kepalanya oleh Henry VIII karena menolak Sumpah Kemahakuasaan Raja. Tulisan
Utopia Moore diambil dari gagasan klasik Yunani baik dari Republik dan Dialog karangan Plato
❹ Cervantes dalam
tulisannya Don Quixote yang mengolok-olok mentalitas kebudayaan Abad
Pertengahan
❺ Dante Alliegary dalam bukunya Dividia
Commedica yang mengolok-olok ajaran Abad Pertengahan
Karya-karya sastra dan kesenian pada masa Renaissance
memiliki perbedaan dengan karya budaya pada Abad Pertengahan. Pada masa
Renaissance, seni lukis tidak lagi
dilukiskan berdasarkan tradisi gerejawi. Seni lukis dan seni pahat
dipergunakan untuk menghias rumah yang bercorak artistik.
Tema lukisan bukan lagi mengenai penderitaan Kristus dan
para martir dalam agama Nasrani, melainkan terinspirasi dari mitologi Yunani
yang penuh emosi kehidupan keduniawian.Memento
Mori (ingatlah akan maut) yang sangat banyak terdapat dalam lukisan Abad
Pertengahan sekarang diganti dengan semboyan Carpe Diem (pergunakan hari, nikmati hidup).
Seni Renaissance cenderung berbeda dengan kesenian Abad
Pertengahan. Kesenian masa Renaissance bersifat keduniawian dan bercorak pagan
dan bersifat manusiawi. Para seniman Renaissance menghasilkan karya seni yang
berupaya agar keyakinan-keyakinan Kristiani dapat diraba dan dapat dilihat yang
sifatnya meneruskan fungsi yang mereka warisi dari pelopor-pelopor di zaman
pertengahan. Hanya secara berangsur-angsur, seni kemudian menjadi begitu
sekuler sehingga dimensi keagamaannya hampir menghilang.
Selain
itu juga terdapat sejumlah seniman dan tokoh pemikir yang lahir pada masa
Renaissance, diantaranya adalah :
❶ Leonardo Da Vinci ; Ia
pernah berkata bahwa “mekanika merupakan surga ilmu pasti’. Sebab itu para
pelajar dianjurkan mempelajari ilmu pasti dan melakukan kegiatan eksperimental
untuk mendapatkan kebenaran.
❷ Francis Bacon : merupakan
seorang sarjana Inggris masa Renaissance yang mengecam pengetahuan Abad
Pertengahan yang hanya berdasarkan kekuasaan belaka. Ia menganjurkan agar
manusia melakukan kegiatan eksperimen dan menggunakan akal budi.
❸ Erasmus :
Merupakan seorang humanis Belanda yang sering mengejek golongan pendeta yang
dianggap memiliki pengetahuan yang membatu dan formalisme dalam kehidupan
kependetaan.
→ Berkembangnya
Humanisme dan individualisme ;
Humanisme adalah pandnagan yang menentang
kebiasaan-kebiasaan berfikir pada Zaman Pertengahan. Seorang Humanis menentang
kosmologi Abad Pertengahan. Seorang Humanis adalah seorang individualis yang
ingin bertindak sebagai dirinya sendiri. Berkembangnya Humanisme dan individualisme ini
dapat dilihat dalam bidang :
● Ekonomi
:
ditandai oleh munculnya Kapitalisme sebagai tata ekonomi baru yang mengatur
kegiatan perekonomian manusia.
● Politik ; munculnya gagasan Demokrasi
yang berpusat pada pengakuan terhadap kedaulatan manusia.
● Ketatanegaraan
:
munculnya Nasionalisme yang berorientasi pada individualisme yang mengakui
hak-hak warga negara.
● Agama
:
berkembangnya Sekularisme
→ Tersingkirnya
Gereja dari panggung politik dan ruang publik di Eropa
→ Berkembangnya
Gerakan Reformasi Gereja ;
Masa Renaissance ditandai dengan semakin merosotnya
pengaruh dari Gereja. Gereja tidak lagi memiliki kekuasaan untuk mengatur
kehidupan manusia.
→ Munculnya
konsep Negara Nasional sebagai pengganti
Gereja ;
Sebagai ganti dari Gereja, manusia Eropa menjadikan negara
sebagai pihak yang mendapatkan legitimasi untuk mengatur kehidupan manusia dengan
kekuasaan yang sangat terbatas.
→ Melemahnya
pengaruh Agama Kristen ;
Semenjak Renaissance, kedudukan Gereja semakin melemah.
Gereja hanya diposisikan sebagai tempat kegiatan ritual keagamaan belaka dan
dijauhkan dari fungsi-fungsi lain yang bersifat keduniawian.
→ munculnya
Ateisme dan Deisme ;
Trauma atas kesewenang-wenangan Gereja pada Abad Pertengahan mengakibatkan orang-orang
Eropa lambat laun meninggalkan Gereja dan agama Kristen. Mereka kemudian
mengembangkan kepercayaan baru yang didasarkan atas rasionalitas dan akal budi.
→ Lahirnya
kolonialisme dan imperialisme ;
Kepercayaan terhadap kemampuan maniusia dan empirisme telah
mendorong orang-orang Eropa untuk melakukan penjelajahan samudera. Salah satu
tujuannya adalah demi membuktikan secara empiris bahwa bumi itu bulat dan bukan
datar yang selama ini menjadi kepercayaan dari Gereja Abad Pertengahan.
→ Menguatnya
kedudukan golongan menengah/pedagang/swasta ;
Peran golongan pedagang semakin meningkat seiring dengan
semakin antusiasnya orang-orang Eropa dalam melakukan aktivitas di bidang
perekonomian.
→ membaiknya
pandangan mengenai wanita ;
pada masa Abad Pertengahan wanita dianggap sangat rendah.
Wanita diposisikan sebagai alat iblis untuk memperdayakan kaum pria dan yang
menyebabkan mansia harus turun dari surga. Renaissance dan Humanisme mendorong
berubahnya pandnagan mengenai wanita. Wanita mulai dihargai sebagai manusia.
REFERENSI
:
Crane Britton, Pembentukan Pemikiran Modern, Jakarta :
Mutiara, 1981
Jan Romein, Aera Eropa, Peradaban Eropa Sebagai
Penyimpangan Dari Pola Umum, Jakarta : Ganaco, 1956
J.B.Bury, Sejarah Kemerdekaan Berfikir, Jakarta :
Pembangunan, 1963
Sartono Kartodirjo, Ungkapan-Ungkapan Filsafat Sejarah
Barat Dan Timur, Penjelasan Berdasarkan Kesadaran Sejarah, Jakarta : Gramedia,
1986
M.A.W.Brouwer, Latar Belakang Pemikiran Barat,Bandung :
Alumni, 1982
Komentar
Posting Komentar