CANDI SEBAGAI MONUMEN KEAGAMAAN YANG DIPENGARUHI OLEH KEBUDAYAAN INDIA
CANDI SEBAGAI MONUMEN
KEAGAMAAN YANG DIPENGARUHI OLEH KEBUDAYAAN INDIA
POLA
INTERAKSI KEBUDAYAAN INDIA DAN INDONESIA
Tidak semua daerah di Indonesia mendapat pengaruh dari
kebudayaan India. Kebudayaan klasik yang dipengaruhi oleh kebudayaan India di
Indonesia hanya terdapat di Pulau Bali, Jawa, Sumatera, dan sedikit di
Kalimantan
Ketika kebudayaan India masuk ke sejumlah daerah tersebut,
daerah lainnya di Indonesia masih berada pada zaman prasejarah, artinya belum
mengenal tulisan atau zaman protosejarah
India merupakan kawasan yang tidak homogen, sehingga
kebudayaan India yang masuk ke Indonesiapun tidak seragam. jauh sebelum kontak
kebudayaan dengan India, bangsa Indonesia sudah terlebih dahulu melakukan
kontak dengan kebudayaan yang berasal dari Asia Tenggara Daratan. Bahkan ada
pendapat yang menyebutkan asal usul bangsa Indonesia berasal dari kawasan
tersebut
Sebelum masuknya kebudayaan India, bangsa Indonesia sudah
memiliki peradaban dan kebudayaan yang maju. Kebudayaan bangsa Indonesia
tersebut dikenal sebagai local genius.
Brandes menyebutkan terdapat sepuluh local
genius bangsa Indonesia, yaitu :
❶ wayang
❷ gamelan
❸ metrik
sendiri
❹ batik
❺ pengerjaan
logam
❻ mata
uang sendiri
❼ teknologi
pelayaran
❶ astronomi
❾ penanaman
padi di sawah
❿ pemerintahan
yang sangat teratur (Ayatrohaedi, 1986)
Kebudayaan India yang masuk ke Indonesia tidak diterima
begitu saja, akan tetapi diseleksi dan disesuaikan dengan alam berfikir
masyarakat Indonesia. Unsur-unsur luar, termasuk dari India dapat masuk kalau
dianggap cocok dengan pola kebudayaan yang sudah ada
Masuknya kebudayaan India ke Indonesia membuktikan bahwa
bangsa Indonesia adalah bangsa yang terbuka dan akomodatif terhadap unsur-unsur
yang berasal dari luar
Unsur kebudayaan India yang masuk ke Indonesiapun dipengaruhi
oleh unsur kebudayaan lain, seperti kesenian India (ancient Indian Art) yang
dipengaruhi oleh unsur-unsur dari Iran dan Macedonia.
CANDI
SEBAGAI MONUMEN KEAGAMAAN
Seni arsitektur yang paling menonjol adalah bangunan candi.
Candi adalah bangunan atau monumen keagamaan yang merupakan warisan dari
kebudayaan India. Candi yang ada di Indonesia dibedakan berdasarkan
persebarannya, agama, maupun coraknya.
❶pembagian candi berdasarkan persebarannya
:
♦ candi jawa tengah
♦ candi jawa timur
♦ candi sumatera
❷ pembagian candi berdasarkan agama :
♦ candi Hindu/siwais ; candi Dieng,
Prambanan, Dedongsongo
♦ candi Budha/Budhis ; candi Borobudur, Kalasan, Mendut,
Muara Takus
❸candi berdasarkan langgamnya :
♦ candi jawa tengah
♦ candi jawa timur
langgam candi jawa
tengah
|
langggam candi jawa
timur
|
bentuk
bangunannya tambun
|
bentuk bangunannya ramping
|
atapnya
berundak-undak
|
atapnya
merupakan perpaduan tingkatan
|
puncaknya
berbentuk ratna atau stupa
|
puncaknya
berbentuk kubus
|
gawang
pintu dan relung berhiaskan kala makara
|
makara
tidak ada, dan pintu serta relung hanya ambang atasnya saja yang diberi
kepala kala
|
reliefnya
timbul agak tinggi dan lukisannya naturalis
|
reliefnya
timbul sedikit saja dan lukisannya simbolik menyerupai wayang kulit
|
letak
candi di tengah halaman
|
letak
candi di bagian belakang halaman
|
kebanyakan
menghadap ke timur
|
kebanyakan
menghadap ke barat
|
kebanyakan
terbuat dari batu andesit
|
kebanyakan
terbuat dari bata
|
Diolah dari Soekmono, 1991
Perubahan corak pada candi-candi Jawa Timur menurut
Stutterheim dan Krom bukan karena lunturnya mutu yang berkaitan dengan surutnya
pengaruh India, melainkan karena timbulnya kembali unsur-unsur asli Indonesia.
Munculnya kembali anasir-anasir Indonesia memang merupakan
ciri yang menunjukkan perkembangan masyarakat Indonesia pada era Jawa Timur.
Misalnya bangunan Candi Panataran yang menekankan
pentingnya perhatian kepada lokasi nenek moyang di gunung-gunung. Berbeda
dengan candi Roro Jonggrang pada periode Jawa Tengah yang dilihat dari
bentuknya lebih menekankan pada perhatian kepada langit dan lokasi kayangan
tempat bersemayamnya dewa-dewa.
❹ Perbedaan corak pemerintahan
Soekmono menyebutkan
mengenai perbedaan antara candi-candi yang terdapat di Jawa Tengah bagian Utara
dengan candi-candi yang terdapat di kawasan Jawa Tengah bagian Selatan, serta
candi-candi Jawa Timur. Perbedaan ketiganya dapat dilihat sebagai berikut :
candi Jawa Tengah
bagian Utara
|
candi Jawa Tengah
bagian Selatan
|
candi Jawa Timur
|
menganut
agama Hindu-Siwa
|
menganut
agama Budha Mahayana
|
menganut
aliran Tantrayana atau Siwa-Buda / siva-Sidharta
|
susunan
candi tidak teratur
|
susunan
candi teratur
|
candi
induk berada di belakang
|
menunjukkan
pemerintahan federal yang terdiri dari daerah-daerah swatantra yang sederajat
|
menunjukkan
pemerintahan terpusat
|
menggambarkan
pemerintahan federal yang terdiri atas negara-negara bagian yang berotonomi
penuh, sedangkan pemerintahan pusat sebagai penguasa tertinggi berdiri di
belakang mempersatukan pemerintahan-pemerintahan daerah dalam kerangka
kesatuan
|
menggambarkan
pemerintahan dinasti Sanjaya yang bercorak demokratis
|
menunjukkan
pemerintahan dinasti Syailendra yang bercorak feodalis
|
|
lebih
sederhana
|
lebih
mewah dan megah
|
|
contoh
:
candi
Gunung Wukir
candi
Badur
kelompok
candi Dieng
kelompok
candi Gedong Songo
|
contoh
:
candi
Kalasan
candi
Sari
candi
Borobudur
candi
Mendut
kelompok
candi Sewu
kelompok
candi Plaosan
kelompok
candi Loro Jongrang
|
contoh
:
candi
Kidal
candi
Jago
candi
Singosari
candi
Jawi
kelompok
candi Penataran
candi
Jabung
|
Diolah dari Soekmono, 1991
ANALISIS
BANGUNAN CANDI
❶ Candi Sukuh
Candi Sukuh berada di desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso,
dekata Karanganyar. Candi ini dibangun sekita abad ke-15 oleh masyarakat
penganut agama Tantrayana.
Candi ini memiliki
keunikan tertentu. Menurut Dennys Lombard, Candi Sukuh memiliki ciri sebagai
berikut :
+ berbentuk piramida
+terdapat gambar Bima dan adiknya Sadewa
+terdapat figur Dewaruci
+terdapat gambar burung mistis, Garuda
+adanya lingga-lingga
+adanya bangunan seperti tempat penyerahan kurban berbentuk
meja datar berbentuk kura-kura
+diperkirakan terdapat ritual pesta pora seksual
+tidak memiliki hubungan dengan Hinduisme maupun
Mahayanisme resmi (Lombard, 2008)
❷Candi Borobudur
Kata Borobudur ditemukan dalam Kitab Negarakertagama (1365)
yang berasal dari kata Budur yang berarti bangunan suci. Menurut Poerbatjaraka,
boro berarti biara. Sehingga Borobudur memiliki makna bangunan suci.
Pembangunan Borobudur berlangsung selama 50 sampai 70 tahun
yang dibangun sejak tahun 800 Masehi. Candi Borobudur sendiri baru ditemukan
pada tahun 1814 pada masa pemerintahan Thomas Stanford Raffles yang kemudian
memugarnya kembali.
Menurut Nieuwenkamp, Borobudur bermakna sebagai simbol
bunga teratai untuk menghormati Budha yang akan datang
Pada Candi Borobudur terdapart relief yang menggambarkan
suasana alam Indonesia, karena di dalamnya terdapat sejumlah gambar seperti :
♦ rumah panggung
♦ kapal-kapal model Indonesia
♦ jewawut
♦ padi
♦ kelapa
♦ sukun
♦ buah nangka, pisang, durian, mangga
♦ tokoh-tokoh Punakawan
Candi
Borobudur memiliki fungsi sebagai berikut :
♦ sebagai tempat penghormatan terhadap raja Syailendra
♦ sebagai tempat meditasi
♦ sebagai tempat pelaksanaan upacara keagamaan
♦ sebagai tempat penyimpanan benda-benda religi
Adapun
tujuan didirikannya Candi Borobudur adalah ;
♦ memuliakan agama Budha Mahayana
♦ memperdewa cikal bakal wangsa Syailendra
❸ Candi Rorojongrang
Candi Roro Jongrang termasuk ke dalam kategori candi yang
bercorak Hindu yang dibangun oleh wangsa Sanjaya di Kerajaan Mataram Kuno.
Menurut de Casparis, pembangunan candi ini sekaligus sebagai penanda
berakhirnya supremasi dinasti Syailendra yang beragama Budha.
Uniknya adalah pembangunan candi siwais terbesar ini
dilakukan di tengah-tengah sejumlah bangunan
Budhis yang dibangun sebelumnya. Hal ini menurut Krom, kemungkinan dilakukan
dalam rangka sebagai simbol supremasi dinasti baru yang menganut agama Siwa.
Menurut Vlekke candi
Rorojongrang antara lain memiliki fungsi sebagai berikut :
Ϣ sebagai tempat pemakaman raja
Ϣ sebagai tempat abu jenazah pejabat-pejabat tinggi
kerajaan
Ϣ sebagai tempat pemakaman raja
❹ Candi Dieng
Candi Dieng dibangun di dataran tinggi Dieng, Jawa
Tengah.Candi Dieng dianggap sebagai hasil seni bangunan candi tertua di
Indonesia dan yang relatif masih cukup untuk diteliti oleh para ahli.
Uniknya, Candi Dieng tidak banyak menampilkan unsur
kabudayaan India seperti yang disangka oleh banyak orang selama ini. Memang
penggunaan batu sebagai bahan utama pembangunan candi menunjukkan pengaruh
India, mengingat bangsa Indonesia lebih memiliki tradisi membangun bangunan
dengan kayu dan bambu.
❺ Candi Singosari
Candi Singosari atau candi Singhasari adalah candi yang
bercorak Hindu-Budha atau Tantrayana. Candi ini merupakan peninggalan Kerajaan
Singosari yang berlokasi di Desa Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten
Malang, Jawa Timur.
Candi Singosari diinformasikan melalui sejumlah sumber,
yaitu :
√ Kitab Negarakertagama pupuh 37/7 dan 88/3
√ Prasasti Gajah Mada bertanggal 1351 M
Candi Singosari merupakan tempat pendharmaan bagi raja
Singosari terakhir, Sang Kertanegara yang mangkat pada tahun 1292 akibat istana
diserang oleh tentara Gelang-Gelang yang dipimpin oleh Jayakatwang. Kuat dugaan
bahwa candi ini tidak pernah selesai dibangun.(Abimanyu, 2014)
REFERENSI
:
Ayatrohaedi (ed), Kepribadian Budaya Bangsa (Local Genius),
Jakarta : Pustaka Jaya, 1986
Dennys Lombard, Nusa Jawa Silang Budaya 3, Jakarta :
Gramedia, 2008
Koentjaraningrat, Kebudayaan, Mentalitet Dan Pembangunan,
Jakarta : Gramedia, 1974
Soekmono, Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 2,
Yogyakarta : Penerbit Kanisius, 1991
Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto,
Sejarah Nasional Indonesia II, Jakarta : Balai Pustaka, 1993
N.Daldjoeni, Geografi Kesejarahan Indonesia, Bandung :
Penerbit Alumni, 1992
Purwadi, Prabu Brawijaya Raja Agung Binathara Ambeg Adil
Paramarta, Jakarta : Oryza, 2013
Slamet Mulyana, Menuju Puncak Kemegahan ; Sejarah Kerajaan
Majapahit, Yogyakarta : LKiS, 2005
Soedjipto Abimanyu, Babad Tanah Jawi, Jakarta : Laksana,
2014
Supratikno Rahardjo, Peradaban Jawa Dari Mataram Kuno
Sampai Majapahit Akhir, Depok : Komunitas Bambu, 2011
Komentar
Posting Komentar