BERAKHIRNYA PERANG DINGIN DAN TERBENTUKNYA TATANAN POLITIK DUNIA BARU
BERAKHIRNYA
PERANG DINGIN DAN TERBENTUKNYA TATANAN POLITIK DUNIA BARU
RUNTUHNYA
UNI SOVIET
Selama beberapa dekade setelah berkahirnya Perang
Dunia Kedua, Uni Soviet muncul sebagai kekuatan global satu-satunya yang dapat
mengimbangi Amerika Serikat. Dengan angkatan bersenjata yang besar dan tampil
sebagai salah satu pemenang dalam Perang Dunia Kedua, Uni Soviet dengan leluasa
dapat menyebarkan paham komunisme ke berbagai penjuru dunia.
Pada masa Perang Dingin, sekitar seperlima penduduk
dunia berada di dalam sistem komunis, mulai dari negara-negara Eropa Timur dan
Tengah, beberapa negara Asia Tenggara, Cina, dan Kuba di Amerika Tengah.
Akan tetapi perlahan tapi pasti Uni Soviet mulai
mengalami kemunduran. Krisi ekonomi yang ditandai oleh stagnasi ekonomi tidak
dapat diselesaikan, sehingga berdampak kepada meluasnya krisis. Muncul
ketidakpuasan dan ketidakpercayaan terhadap sistem Soviet.
Upaya penyelamatan Uni Soviet coba dilakukan oleh
Mikhail Gorbachev. Melalui program Perestroika dan Glasnostnya, Gorbachev
berupaya memperlemah kekuasaan Partai Komunis yang dianggap sebagai salah satu
sebab utama kemandegan ekonomi dan politik. Setelah segala upaya dilakukan,
kemunduran Uni Soviet tetap tidak dapat dicegah. Uni Soviet akhirnya mengalami
keruntuhan pada akhir tahun 1991.
Keruntuhan Uni Soviet memiliki implikasi yang besar.
Dengan runtuhnya Uni Soviet sebagai pemimpin Blok Timur maka tidak ada lagi
pengkubuan dan dengan demikian tidak relevan lagi keberadaan blok barat.
Runtuhnya Uni Soviet sendiri terjadi karena
akumulasi dari sejumlah faktor baik di dalam negeri Uni Soviet itu sendiri
maupun karena adanya faktor internal Soviet. Runtuhnya Uni Soviet juga
dilatarbelakangi oleh berbagai persoalan yang muldidimensi dan kompleks. Adapun
beberapa penyebab dari keruntuhan Uni Soviet antara lain sebagai berikut :
1.
Faktor
Internal :
-kemandegan pembangunan ekonomi di Uni Soviet
-berlangsungnya birokratisasi dalam administrasi
pemerintahan
-terlalu dominannya kekuasaan Partai Komunis
-kegagalan sistem pertanian kolektif
-kelangkaan barang-barang konsumsi
-kelesuan perekonomian
-tidak seimbangnya alokasi anggaran pembangunan
-pembangunan militer secara besar-besaran yang
menyedot anggaran terutama dalam pengembangan senjata nuklir dan dukungan
militer terhadap negara-negara satelitnya
-ketidakmampuan paham Komunisme mengatasi
keterbelakangan ekonomi dan mengantisipasi perkembangan perekonomian global
-komplikasi ekonomi antara sistem terpusat dan
percobaan ekonomi pasar era Gorbachev
-tidak adanya mekanisme untuk menyalurkan
ketidakpuasan rakyat
-meluasnya ketidakpercayaan rakyat terhadap
pemerintah
-pelarian kaum intelektual (brain drain)
-konflik antara Gereja Ortodoks dan Negara
-kegagalan program reformasi Gorbachev
-melemahnya kekuasaan Gorbachev akibat kudeta
-terjadinya konflik-konflik internal
-kegagalan mekanisme dan manajemen konflik
-kegagalan mengelola perbedaan sosio-kultural
-menguatnya nasionalisme etnik
-menguatnya gerakan separatisme
2.
Faktor
Eksternal :
-Kegagalan Comecon sebagai persekutuan ekonomi
negara-negara Komunis
-adanya keinginan negara-negara Eropa Timur untuk
meninggalkan paham komunisme
-ketertinggalan pembangunan ekonomi Uni Soviet
dibandingkan dengan negara-negara Barat
-terjebaknya Uni Soviet dalam perang yang
berkepanjangan di Afganistan
-uni Soviet harus mendukung negara-negara satelitnya
sehingga menguras keuangannya
-berlangsungnya globalisasi ekonomi yang menjadikan
sistem Soviet semakin ketinggalan zaman
SIAPAKAH
PEMENANG PERANG DINGIN ?
Berakhirnya Perang Dingin menimbulkan pertanyaan
mengenai siapakah pemenang perang tersebut? Mengenai pertanyaan tersebut
terdapat dua pendapat :
1. Pendapat
pertama dikemukakan oleh Francis Fukuyama. Fukuyama sebagai seorang pendukung
Demokrasi Liberal menganggap Perang Dingin akhirnya dimenangkan oleh Amerika
Serikat dan negara-negara demokrasi.
Buktinya menurut Fukuyama dalam
bukunya The End Of History And The Last
Man mengungkapkan bahwa setelah Perang Dingin berakhir, paham demokrasi
semakin mengemuka.
Semakin banyak negara-negara di dunia yang
menganut paham tersebut. Sebaliknya paham Komunis makin surut kebelakang.
Kegagalan mewujudkan Komunisme dan kesetaraan serta kesejahteraan di Uni Soviet
menimbulkan pesimisme di kalangan negara-negara penganut komunisme lainnya.
2. Pendapat
kedua menyatakan bahwa perang Dingin dimenangkan oleh semuanya. Perang Dingin
telah dimenangkan oleh kemanusiaan. Pendapat ini dikemukakan oleh Pemimpin
Soviet terakhir, Mikhail Gorbachev.
DAMPAK
RUNTUHNYA UNI SOVIET DAN BERAKHIRNYA PERANG DINGIN
Keruntuhan Uni Soviet dan berakhirnya Perang Dingin
telah membentuk tatanan politik global yang baru. Demikian pula dengan
munculnya keseimbangan politik antara kekuatan-kekuatan global dan regional di
dunia.
Beberapa pengaruh dari runtuhnya Uni Soviet dan
berakhirnya Perang Dingin antara lain :
-berkembangnya kelompok-kelompok mafia di Rusia yang
memanfaatkan kekacauan politik dan ekonomi pasca runtuhnya Uni Soviet
-kebangkitan kembali agama Kristen Ortodoks dan
Islam di Rusia
-ketegangan antara Rusia dan sejumlah negara-negara
yang pernah bergabung ke dalam federasi Uni Soviet
-bergabungnya negara-negara Eropa dan sejumlah
negara bekas Uni Soviet ke dalam keanggotaan NATO dan Uni Eropa
-hilangnya ancaman komunisme di Eropa
-berubahnya orientasi sejumlah organisasi regional
dan global seperti NATO dan Gerakan Non Blok
-melemahnya gagasan nasionalisme Arab
-menguatnya kedudukan Israel
-menguatnya Islamisme global
-terjadinya konflik di Yugoslavia yang berujung
pecahnya negara tersebut
-jatuhnya rezim-rezim diktator yang pernah mendapat
dukungan dari Uni Soviet
-Cina ingin memainkan peran global yang ditinggalkan
oleh Uni Soviet
PASCA
PERANG DINGIN
Berakhirnya Perang Dingin ternyata tidak menurunkan
tensi politik. Politik global dan regional tetap menghangat. Bahkan secara
berkala muncul konflik-konflik terbuka diantara kekuatan-kekuatan regional yang
ada.
Pasca Perang Dingin situasi politik ditandai oleh
hal-hal berikut :
-Semakin terintegrasinya Eropa semenjak terbentuknya
Uni Eropa pada tahun 1992
-Konflik antara Barat dan Al Qaeda yang dipimpin
oleh Osama Bin Laden
-Amerika Serikat menjalankan politik unilateral
terhadap Afganistan (2001) dan Irak (2003) pasca Peristiwa 11 September 2001
-Amerika Serikat menjalankan kampanye Perang Global
Melawan Terorisme
-Negara-negara bekas Uni Soviet merapat ke Barat
-Rusia bangkit sebagai kekuatan global di bawah
Vladimir Putin
-Terjadinya konflik laten antara Amerika dan Rusia
-Terjadinya Arab Spring di Timur Tengah
-Cina mengadopsi Kapitalisme untuk perkembangan
ekonominya
-Semakin agresifnya Cina
-Ketegangan antara Amerika Serikat dan Cina di Laut
Cina Selatan
-Mendekatnya Amerika dan Vietnam untuk menghadapi
Cina
REFERENSI
:
Dwi Cahyono, Perubahan Politik di Eropa Timur,
Jakarta, Gramedia
Francis Fukuyama, Kemenangan Kapitalisme Dan
Demokrasi Liberal, Yogyakarta : Qalam, 2001
Josep Nye, Understanding International Politic, New
York : HarperCollins CollegePublishers, 1993
Ralf Dahrendorf, Runtuhnya Sosialisme di Eropa,
Jakarta, Tiara Wacana
R.Ambarman, Ulasan Politik Pakta Warsawa Dan
Comecon, Bandung : Alumni, 1979
William Ebenstein, Isme-Isme Dewasa Ini, Jakarta ;
Erlangga, 1994
Zbigniew Brzezinski, Kegagalan Besar, Muncul dan
Runtuhnya Komunisme Dalam Abad Kedua Puluh, Bandung : Remaja Rosdakarya, 1990
===Agens128 Bandar Judi Online Free Coin===
BalasHapusPakai Pulsa Tanpa Potongan
Juga Pakai(OVO, Dana, LinkAja, GoPay)
Support Semua Bank Lokal & Daerah Indonesia
Game Populer:
=>>Sabung Ayam S1288, SV388
=>>Sportsbook,
=>>Casino Online,
=>>Togel Online,
=>>Bola Tangkas
=>>Slots Games, Tembak Ikan
Permainan Judi online yang menggunakan uang asli dan mendapatkan uang Tunai
|| Online Membantu 24 Jam
|| 100% Bebas dari BOT
|| Kemudahan Melakukan Transaksi di Bank Besar Suluruh INDONESIA
WhastApp : 0852-2255-5128
Agens128 Agens128