STRUKTUR SOSIAL PERKOTAAN

 

STRUKTUR SOSIAL PERKOTAAN

 

STRUKTUR SOSIAL

 

Struktur sosial menurut Soerjono Soekanto adalah hubungan timbal balik antara status-status sosial dan peranan-peranan sosial (Role).Struktur sosial cenderung bersifat stabil dikarenakan struktur sosial selalu mendapatkan dukungan dari nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan yang berkolerasi fungsionil dengan struktur dalam membenarkan, merasionalisasikannya dan mensublimasikannya serta mengagungkannya.

 

Walaupun struktur sosial cenderung bersifat stabil, mapan dan permanen, tetapi tidak tertutup kemungkinan struktur sosial juga mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi dalam struktur sosial mencakup dua proses sosial yaitu “destrukturasi” dan kemudian diikuti dengan proses “restrukturasi”

 

Perubahan pada struktur sosial inilah yang disebut dengan perubahan structural, yang menurut Kingsley Davis adalah perubahan yang terjadi pada struktur dan fungsi masyarakat, artinya, ketika struktur sosial mengalami perubahan maka secara otomatis akan merubah pula fungsi-fungsi yang ada di dalamnya.

 

Ketika seorang sosiolog berbicara mengenai struktur, maka ia sebenarnya berbicara tentang sesuatu yang terdiri atas bagian yang saling tergantung dan membentuk suatu pola tertentu. Bagian dari sesuatu tersebut dpaat terdiri atas pola perilaku individu atau kelompok, institusi maupun masyarakat.Salah satu konsep struktur sosial yang menekankan pada pola perilaku individu dan kelompok dikemukakan oleh Kornblum yang mendefinisikan struktur sosial sebagai :

 

“Pola perilaku berulang-ulang yang menciptakan hubungan antarindividu dan antarkelompok dalam masyarakat”.

 

Randall Conlins mendefenisikan struktur sosial sebagai esensi pola interaksi individu dalam struktur yang terus-menerus menciptakan ulang organisasi sosial.

 

Struktur sosial mengacu pada pola perilaku yang stabil yang dijumpai di dalam lembaga sosial. Struktur sosial adalah pola hubungan sosial yang terorganisir dan melembaga, yang secara bersama-sama membentuk masyarakat.

 

Struktur identik dengan konstruksi bangunan, kerangka kerja sebuah organisasi. Adapun konsep struktur sosial dalam sosiologi bersifat tidak nyata, melainkan hanya sebatas menggambarkan sebuah ide. Sebuah ide yang dirumuskan melalui interaksi sosial dan kemudian masuk ke dalam persepsi dan interpretasi individu.

 

Struktur merupakan aturan-aturan sosial bermakna yang berkembang melalui interaksi sosial.Melalui diskusi, debat, ketidaksetujuan,kompromi (consensus), manusia merumuskan dan mengubah atau mempertahankan perasaan kolektif yang menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari manusia.

 

Struktur sosial dapat dilihat dari perilaku manusia sehari-hari. Manusia bertindak seolah mereka membeli gagasan pada situasi tertentu dan bertindak sesuatu dalam diri mereka. Pada saat tertentu dalam waktu tertentu, seseorang memodifikasi struktur, mengubah beberapa aturan, membuang dan mengganti dengan aturan yang baru. Struktur sosial dalam hal ini merupakan sesuatu yang masih dalam proses pembentukan.(Jacky,2015)

 

Mempelajari struktur sosial merupakan sebuah cara untuk dapat memudahkan dalam memahami perilaku manusia. Struktur sosial itu sendiri merupakan sebuah kerangka masyarakat yang sudah ada sebelum manusia dilahirkan.

 

Struktur sosial merujuk pada pola khas suatu kelompok, seperti hubungan yang lazim antara kaum laki-laki dan perempuan, atau antara para mahasiswa dan pengajar. Arti penting dari struktur sosial adalah bahwa struktur sosial berfungsi memandu perilaku manusia.(Henslin, 2007)

 

Setiap orang mempelajari perilaku dan sikap tertentu akibat lokasi mereka dalam struktur sosial, apakah seseorang itu kaya, miskin atau berada diantara keduanya.Perbedaan dalam perilaku dan sikap seseorang tidak disebabkan oleh faktor-faktor biologis seperti ras, seks atau faktor genetika lainnya.

 

Para sosiolog berbeda pandangan mengenai struktur sosial. Para sosiolog tersebut diantaranya mengidentikkan atau mengaitkan struktur sosial dengan hal berikut :

 

√ lembaga sosial

√ pranata sosial

√ bangunan sosial

√ lembaga kemasyarakatan

√ organisasi sosial

√ keteraturan sosial

 

STRUKTUR SOSIAL PERKOTAAN MENURUT PERSPEKTIF DURKHEIMIAN

 

Dukheim merupakan salah satu peletak dasar disiplin ilmu Sosiologi. Pemikiran Durkheim mencakup berbagai dimensi kehidupan sosial. Salah satu pusat perhatian Sosiologis Durkheim adalah kajiannya mengenai struktur sosial. Pandangan Durkheim mengenai struktur sosial terdapat dalam karyanya antara lain The Division of Labour and Society.

 

Dukrheim dalam bukunya yang lain yaitu The Rule of Sociology Method menyatakan bahwa struktur sosial merupakan Fakta Sosial. Fakta Sosial sendiri menurut Durkheim adalah cara berfikir, bertindak, dan merasa yang berada di luar individu yang bersifat memaksa. Fakta Sosial menurut Durkheim memiliki ciri antara lain; eksternal, yaitu berada di luar individu, koersif (memaksa), determined (menentukan), constrain (membatasi), general, atau bersifat umum, serta objektif.

 

Struktur sosial merupakan Fakta Sosial maksudnya adalah struktur sosial merupakan realitas yang ada di luar kesadaran individu. Struktur sosial juga bersifat mengekang dan membatasi kehendak individu. Struktur sosial juga merupakan realitas objektif yang membentuk kesadaran individu.

 

Durkheim membagi struktur sosial, berdasarkan tipe solidaritasnya menjadi dua bentuk, yaitu struktur sosial yang bersifat mekanik dan struktur sosial yang bersifat organik. Perbedaan keduanya dapat dilihat sebagai berikut :

 

 

Solidaritas mekanik

Solidaritas organik

Pembagian kerja

Rendah

Tinggi

Kesadaran kolektif

Kuat

Lemah

Hukum dominan

Represif

Restitutif

Individualitas

Rendah

Tinggi

Consensus terpenting

Pola normative

Nilai abstrak & umum

Corak

homogen

heterogen

Penghukuman

Komunitas terlibat

Lembaga kontrol sosial

Saling ketergantungan

Rendah

Tinggi

Komunitas

Pedesaan

Industri perkotaan

pengikat

Kesadaran kolektif

Pembagian kerja

 

REFERENSI :

 

Abdulsyani, Sosiologi, Skematika,Teori dan Terapan,Jakarta : Bumi Aksara, 1992

 

Anthony Giddens, Teori Strukturasi, Dasar-dasar Pembentukan Struktur Sosial Masyarakat, Yogyakarta : Pustaka, 2010

 

Damsar, Pengantar Teori Sosiologi, Jakarta : Kencana,2015

 

Damsar, Pengantar Sosiologi Perkotaan, Jakarta ; Kencana, 2017

 

Geger Riyanto, Peter L.Berger, Perspektif Metateori Pemikiran,Jakarta : LP3ES,2009

 

George Ritzer, Teori Sosiologi Modern, Jakarta : Kencana

 

James Henslin, Sosiologi Dengan Pendekatan Membumi I, Jakarta : Erlangga, 2007

 

Kamanto Sunarto, Pengantar Sosiologi, Jakarta : Penerbut FEUI

 

Mayor Polak, Sosiologi Suatu Pengantar Ringkas,Jakarta : Ichtiar,1976

 

M.Jacky, Sosiologi,Konsep,Teori dan Metode,Jakarta : Mitra Wacana, 2015

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SOSIOLOGI PEMBUNUHAN

STATUS OBJEKTIF DAN STATUS SUBJEKTIF

TAWURAN SEBAGAI SUATU GEJALA SOSIAL (ANALISIS SOSIOLOGIS KONFLIK SOSIAL DI PERKOTAAN)