PERBANDINGAN ANTARA MASYARAKAT PRA INDUSTRI, MASYARAKAT INDUSTRI, DAN MASYARAKAT PASCA INDUSTRI

 

PERBANDINGAN ANTARA MASYARAKAT PRA INDUSTRI, MASYARAKAT INDUSTRI, DAN MASYARAKAT PASCA INDUSTRI

MASYARAKAT PRA INDUSTRI

Masyarakat pra industri merupakan masyarakat yang eksis sebelum terjadinya Revolusi Industri. Masyarakat pra industri mengembangkan kegiatan mengolah tanah sebagai kegiatan ekonomi yang utama.

Rostow merupakan seorang ahli ekonomi, menganalisa mengenai masyarakat pra industri. Rostow menyebutnya dengan istilah masyarakat tradisional. Dalam bukunya The Stages Of Economic Growth, A Non-Communist Manifesto, Rostow  membagi perkembangan masyarakat ke dalam lima tahap, yaitu tahap tradisional, tahap pra tinggal landas, tahap tinggal landas, tahap kematangan dan tahap konsumsi tingkat tinggi. Masyarakat pra industri merupakan masyarakat yang berada pada fase pertama pertumbuhan ekonomi, yaitu tahap tradisional.

 

Pada tahap ini, ilmu pengetahuan belum berkembang, masyarakat masih dipengaruhi oleh kepercayaan-kepercayaan tentang kekuatan di luar kekuasaan manusia. Manusia dengan demikian tunduk kepada alam dan belum mampu menguasai alam.

 

Akibatnya adalah produksi masih sangat terbatas. Masyarakat cenderung statis. Produksi digunakan untuk konsumsi. Tidak ada kegiatan investasi. Pola kehidupan generasi kedua masih sama dengan pola kehidupan generasi pertama.

 

Menurut Max Weber dalam masyarakat pra industri, kepemilikan terikat pada status sosial yang bersifat turun temurun. Alat produksi yang paling utama adalah tanah yang dimiliki secara turun temurun. Mekanisme pekerjaan  masih relatif bersifat sederhana dengan peralatan yang digunakan dalam kegiatan  produksi merupakan peralatan yang masih sangat sederhana.

 

Produktivitas masih sangat rendah, yang disebabkan karena orientasi utama  kegiatan produksi adalah dalam rangka memuaskan kebutuhan sehari-hari (subsistensi).

 

Ciri tenaga kerja masih bersifat tidak bebas dan tidak adanya mobilitas tenaga kerja. Pasar masih relatif kurang berkembang karena adanya sejumlah pembatasan seperti pajak yang tinggi, sarana transportasi yang buruk dan tindak kejahatan

 

Sedangkan masyarakat kapitalis  menurut Max Weber ditandai dengan adanya pemilikan pribadi alat produksi dan pemusatan kekayaan berada di bawah kontrol pengusaha. Alat produksi  antara lain berupa tanah, bangunan, mesin, bahan mentah. Mekanisme pekerjaan masih memanfaatkan teknologi sehingga memungkinkan memperhitungkan kapital secara tepat

 

MASYARAKAT INDUSTRI

Masyarakat industri merupakan masyarakat yang terbentuk sebagai akibat dari terjadinya perubahan struktur ekonomi dan sosial politik yang menyertai Revolusi Industri di Inggris pada abad 18 Masehi.

Revolusi Industri tersebut telah mengakibatkan terjadinya transformasi secara fundamental atas struktur sosial dan ekonomi di Inggris dan juga di dunia.

Akibat dari Revolusi Industri, struktur ekonomi Inggris mengalami perubahan dari masyarakat yang bercorak agraris menjadi masyarakat industri yang kegiatan utamanya bukan lahi mengolah tanah akan tetapi bergerak di bidang pengolahan atau produksi barang dan kegiatan manufakturing lainnya.

Revolusi Industri mengakibatkan terjadinya perubahan dalam tata penggunaan lahan. Tanah yang sebelumnya digunakan untuk sektor pertanian kemudian mengalami perubahan.

Dalam era pasca Revolusi Industri, tanah digunakan untuk kepentingan industri dan produksi barang. Ketika itu berdiri pabrik-pabrik sebagai soko guru dan sentral kegiatan masyarakat.

Perubahan tata penggunaan lahan tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan pula pada kegiatan masyarakat. Para pemilik tanah kemudian beralih menjadi pemilik pabrik yang memiliki dan menguasai alat-alat produksi sementara para petani terpaksa beralih profesi menjadi buruh di pabrik-pabrik.

Dalam masyarakat industri, tenaga kerja bersifat bebas. Tenaga kerja bergerak menanggapai permintaan terhadap tawaran dari sejumlah perusahaan yang ada di berbagai wilayah yang berbeda-beda

 

Dalam masyarakat industri, Pasar telah menjadi instrumen yang mengatur kegiatan masyarakat. Pasar mengatur dirinya sendiri melalui mekanisme self regulating market, artinya, pasar berkembang berdasarkan atas hukum penawaran dan permintaan.

 

Dengan demikian, apa dan bagaimana kegiatan produksi dilaksanakan telah diatur sedemikian rupa oleh pasar. Pasar dengan demikian tidak dibatasi oleh regulasi dan proteksionisme karena kegiatan produksi tidak dilakukan karena tradisi melainkan untuk mendapatkan keuntungan dan mengakumulasi kekayaan.

 

Adapun tujuan utama kegiatan produksi dalam masyarakat industri adalah dalam rangka mencapai keuntungan yang maksimal dan didasarkan atas asas manfaat

 

MASYARAKAT PASCA INDUSTRI

Masyarakat pasca industri merupakan masyarakat baru yang berbeda dengan corak masyarakat sebelumnya, yaitu masyarakat modern. Masyarakat pasca industri dicirikan dengan aktivitas utama masyarakat yang mengalami pergeseran dari kegiatan memproduksi barang-barang menjadi kegiatan memproduksi jasa, yang merupakan produk ekonomi yang bersifat tersier.

Masyarakat pasca industri merupakan tipikal masyarakat yang haus akan informasi sehingga mereka berusaha mendapatkan informasi secara cepat melalui situs berita internet. Oleh karena itu, berbagai situs berita online berlomba-lomba untuk menyajikan berita secepat dan seakurat mungkin, mengingat bisnis di dunia jejaring sangat ditentukan oleh faktor kecepatan pemberian informasi.

 

Kehadiran teknologi informasi berupa internet tidak pelak lagi telah merubah segala aspek kehidupan manusia. Dapat dikatakan bahwa penggunaan internet telah mempengaruhi hampir seluruh manusia di dunia. Tidak ada satu institusipun yang tidak terpengaruh dan tidak mengalami dampak perkembangan teknologi informasi khususnya internet.

 

Kehadiran internet atau jejaring komputer di dunia maya memiliki potensi untuk secara radikal mengubah tidak hanya tentang bagaimana cara seseorang berinteraksi dengan orang lain, tetapi juga menyangkut esensi atau hakikat keberadaan manusia di dalam lingkungan masyarakat.

 

Jejaring komputer atau internet yang semula hanya dapat diakses oleh sekelompok kecil elit saja, kini penggunaannya trelah makin meluas dan menjaid subjek perdebatan politik, kepentingan masyarakat, serta menjadi bagian dari budaya popular.

 

Berbagai istilah seperti cyberspace,net, online,web dan lain sebagainya kini tidak lagi terasa asing di telinga masyarakat, dan apapun istilah yang digunakan, tampak jelas bahwa kehadiran jejaring komputer atau internet telah membuat orang dapat menciptakan ruang sosial baru di mana mereka satu dengan yang lainnya  dapat bertemu dan saling berinteraksi di dunia maya  yang lintas batas dan melampaui ruang serta waktu.(Suyanto,2014)

 

Internet saat ini merupakan media sosial yang terpenting, yang menghubungkan kompuetr-komputer/handphone/android pribadi sehingga membentuk struktur jaringan komputer yang saling berhubungan.

 

Layanan yang diberikan oleh internet saat ini sangat beragam, dan terus diinovasi sesuai dengan kebutuhan masyarakat, seperti e-mail, file transfer,worl wide web (www) dan lain sebagainya. Hal itu mendorong terjadinya proses otomatisasi diberbagai aspek kehidupan seperti berikut :

 

√ di bidang perdagangan, bisnis dan perekonomian : e-banking,e-commerce, e-cash.e-money

 

√ di bidang  politik dan pemerintahan : e-government, e-budgeter

 

√ di bidang profesi dan birokrasi : e-office,e-fax, e-mail

 

√ di bidang pendidikan : e-learning, e-book

 

√ di bidang hiburan ; e-sport

 

√ di bidang transportasi dan akomodasi : e-toll,e-ticket

 

 

 

MASYARAKAT PRA INDUSTRI

MASYARAKAT INDUSTRI

MASYARAKAT PASCA INDUSTRI

 

Sumber ekonomi

Primer ; ekstraktif-agraris

Sekunder ; industri-manufaktur

Tersier ; jasa

Asset utama

Tenaga kerja

modal

Ilmu pengetahuan / informasi

Buruh

unskilled

Semi-skilled

Profesional

Profesi

petani

buruh

Profesional ; guru,dokter,IT,programmer

Relasi gender

patriarki

patriarki

egaliter

Identitas

primordial

Ideologi politik

Konsumsi & waktu luang

Corak pekerjaan

Tidak ada spesialisasi

spesialisasi

Spesialisasi meningkat

Stratifikasi

Tuan tanah-petani

Borjuis-proletar

Buruh semakin kurang proletar dan semakin borjuis

Ideologi

Monarki-feodal

kapitalisme

Negara kesejahteraan/

neo liberalisme

Pola eksploitasi

Eksploitasi ekonomi

Eksploitasi buruh

Eksploitasi konsumen

Penekanan ekonomi

produksi

produksi

konsumsi

Pola konsumsi

subsisten

Utilitarian/nilai guna/asas manfaat

Didasarkan pada pemaknaan/

gengsi/hasrat

 

tradisional

Rasional instrumental

afektif

 

 

 

 

 

 

 

 

REFERENSI :

 

Ariel Heryanto, Identitas Dan Kenikmatan, Politik Budaya Layar Indonesia, Jakarta : Kepustakaan Populer Gramedia, 2015

Bagong Suyanto, Sosiologi Ekonomi, Kapitalisme dan Konsumsi di Era Masyarakat Post-Modernisme, Jakarta : Kencana,2013

 

Bernard Raho, Teori Sosiologi Modern, Jakarta : Prestasi Pustaka,2007

 

Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat,Jakarta : Kencana, 2006

 

Burhan Bungin, Pornomedia, Konstruksi Teknologi Telematika dan Perayaan Seks di Media Massa,Jakarta : Kencana,2003

 

Herbert Marcuse, Manusia Satu Dimensi,Yogyakarta : Bentang,

 

J.Dwi Narwoko & Bagong Suyanto, Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan, Jakarta : Prenada,  2014

 

Nanang Martono, Sosiologi Perubahan Sosial,Perspektif Klasik,Modern,Posmodern dan Poskolonial, Jakarta : Rajawali, 2014

 

Nengah Bawa Atmaja dan Luh Putu Sri Ariyani, Sosiologi Media, Perspektif Teori Kritis, Depok : RajaGrafindo Persada,2018

 

Rahma Sugihartati, Perkembangan Masyarakat Informasi dan Teori Sosial Modern, Jakarta : Kencana, 2014

 

 

 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SOSIOLOGI PEMBUNUHAN

STATUS OBJEKTIF DAN STATUS SUBJEKTIF

TAWURAN SEBAGAI SUATU GEJALA SOSIAL (ANALISIS SOSIOLOGIS KONFLIK SOSIAL DI PERKOTAAN)