KELUARGA DAN PERUBAHAN SOSIAL
KELUARGA DAN PERUBAHAN SOSIAL
Sebagai sebuah unsur dalam sistem
sosial, lembaga keluarga juga mengalami perubahan. Perubahan tersebut
diakibatkan oleh adanya aspek eksternal yang memengaruhi perkembangan lembaga
keluarga. Diantara aspek eksternal yang memengaruhi lembaga keluarga adalah
perkembangan teknologi dan berlangsungnya proses modernisasi serta globalisasi.
Menurut Ogburn dan Nimkoff, terdapat sejumlah perubahan utama dalam lembaga
keluarga sebagai berikut :
❶
Berkembangnya penekanan yang semakin besar terhadap percintaan
❷
Meningkatnya perkawinan dalam usia yang semakin muda
❸ Jumlah
anggota keluarga semakin mengecil
❹ Jumlah
istri yang bekerja semakin besar
❺ Kekuasaan
orang tua terhadap anak semakin berkurang
❻ Pemberian
perhatian terhadap anak semakin besar
❼
Meningkatnya angka perceraian
❽ Fungsi
keluarga yang semakin mengecil
Perubahan yang dikemukakan di atas
memiliki kaitan dengan penemuan dan perkembangan teknologi. Sebagai contoh,
bagaimana cara kita dapat menerangkan melemahnya ikatan kekeluargaan di dalam
keluarga modern ?.
Mula-mula terdapat pengaruh migrasi
dari desa ke kota yang menyebabkan pemisahan jarak fisik dan karena itu
menimbulkan pengaruh kepada berkembangnya jarak sosial dan psikologis
antaranggota keluarga. Migrasi tersebut hanya mungkin karena adanya inovasi di
bidang transportasi seperti adanya pesawat terbang dan kereta api.
Pesawat terbang dan kereta api
tersebut hanya dimungkinkan dengan adanya penemuan mesin yang bermula dari
penemuan mesin uap. Jadi, melalui proses sebab-akibat yang berantai, dapat
dikatakan bahwa penemuan mesinlah yang mendorong melemahnya ikatan-ikatan
kekeluargaan. (Lauer, 2001)
FUNGSI DAN DISFUNGSI KELUARGA
Robert K.Merton merupakan tokoh
penganut aliran fungsionalisme yang mengemukakan konsep fungsi dan disfungsi.
Sebagaimana lembaga sosial yang lainnya, lembaga keluarga juga memiliki fungsi
dan disfungsi. Terkait dengan fungsi, lembaga keluarga memiliki fungsi yang
bersifat manifes (nyata) dan fungsi yang bersifat laten (tersembunyi).
Sedangkan Disfungsi menurut Merton
merupakan faktor-faktor yang telah menyebabkan terjadinya ketidakstabilan dalam
lembaga sosial yang ada dan
mengakibatkan rusaknya lembaga sosial tersebut.
Fungsi manifes keluarga antara lain sebagai berikut :
♦ melakukan kontrol dan
pengendalian perilaku seksual
♦ menjadi wadah satu-satunya dalam
kegiatan reproduksi
♦ menyediakan anggota baru bagi
masyarakat
♦ memberikan dukungan emosional
bagi anggotanya
♦ memberikan status bagi individu
♦ memberikan sosialisasi utama bagi
anak
♦ memberikan perlindungan
♦ memberikan pendidikan bagi
anak-anaknya
Adapun yang menjadi fungsi laten
lembaga keluarga antara lain dikemukakan oleh Karl Marx. Marx menganggap bahwa
lembaga keluarga merupakan lembaga yang menjunjung tinggi tatanan
sosial-ekonomis kapitalis. Hal itu dikarenakan lembaga keluarga berperan
melakukan reproduksi kelas pekerja, termasuk
posisi ibu rumah tangga sebagai tenaga cadangan dalam sistem produksi
kapitalis.
Sedangkan disfungsi lembaga keluarga dapat dilihat sebagai berikut
:
☻ terjadinya kekerasan dalam rumah
tangga, baik secara fisik maupun secara simbolik
☻ penyiksaan terhadap anak
☻ munculnya kenakalan remaja.
Menurut Kartini Kartono, fenomena kenakalan remaja antara lain dilatarbelakangi
oleh beberapa keadaan berikut :
→ Anak kurang mendapatkan kasih
sayang dari orangtuanya. Hal ini disebabkan karena orangtua tidak memiliki
kehangatan dalam berinteraksi dengan anak atau orangtua khususnya ibu kurang memiliki kesadaran
mengenai peran sosial gendernya. Kondisi ini juga dapat disebabkan karena
adanya penolakan orangtua terhadap anak yang disebabkan oleh kelahiran yang tidak
diharapkan atau faktor lainnya.
→ Tidak terpenuhinya kebutuhan
fisik maupun psikis anak
→ Anak-anak kurang mendapatkan
sosialisasi mental yang sangat diperlukan dalam kehidupannya
→ Perpisahan anak dengan ibu
kandung pada tahun-tahun awal usia anak
→ Pola sosialisasi yang terlalu
ketat atau terlalu longgar
→ Anak tidak mendapatkan figur yang
dapat memberikan dorongan berprilaku baik (Kartono, 1992)
REFERENSI :
Bagong Suyanto, Sosiologi Teks
Pengantar dan Terapan, Jakarta : Prenada, 2014
James Henslin, Sosiologi Dengan
Pendekatan Membumi
Kamanto Sunarto, Pengantar
Sosiologi, Jakarta : Lembaga Penerbit FEUI, 2000
Kartini Kartono, Patologi Sosial 2
: Kenakalan Remaja, Jakarta : Rajawali, 1992
Mayor Polak, Sosiologi Suatu
Pengantar Ringkas, Jakarta : Ichtiar, 1976
M.Jacky, Sosiologi, Konsep, Teori
dan Metode, Surabaya : Mitra Wacana Media, 2015
Nanang Martono, Sosiologi Perubahan
Sosial, Depok : Rajagrafindo Persada, 2014
Paul Horton, Sosiologi, Jakarta :
Erlangga, 1996
Robert Lauer, Perspektif Tentang
Perubahan Sosial, Jakarta : Rineka Cipta, 2001
Stephen Sanderson, Makro Sosiologi,
Jakarta : Rajagrafindo, 2003
T.O.Ihromi, Sosiologi Keluarga,
Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 2004
Komentar
Posting Komentar