TEORI PERUBAHAN SOSIAL SIKLUS ; ANTARA TOYNBEE DAN SOROKIN

 

TEORI PERUBAHAN SOSIAL SIKLUS ; ANTARA TOYNBEE DAN SOROKIN

 

TEORI SIKLUS ARNOLD TOYNBEE

Arnold Toynbee merupakan salah seorang pendekar dalam khazanah ilmu-ilmu sosial. Toynbee telah benyak melakukan kajian yang mendalam dan komperhensif mengenai perubahan sosial berskala makro seperti peradaban.

 

Dalam ruang lingkup teori sosial, pemikiran Toynbee dapat dikatakan sebagai bagian dari teori perubahan siklus. Teori siklus merupakan teori yang menganggap bahwa perubahan sosial tidak berjalan secara linier. Teori siklus menganggap perubahan sosial bergerak seperti spiral, artinya perubahan sosial masyarakat akan mengarah kepada bentuknya semula dengan sedikit modivikasi.

 

Teori Siklus merupakan reaksi dan jawaban terhadap sejumlah kelemahan teori perkembangan atau teori evolusi. Teori Evolusi berasumsi bahwa perubahan sosial yang terjadi di masyarakat selalu bergerak ke arah kemajuan.

 

Akan tetapi, kenyataan empirik yang ada menunjukkan bahwa perubahan yang dialami oleh masyarakat tidak selalu bergerak ke arah kemajuan. Seringkali dalam perkembangan jangka panjangnya, masyarakat yang sebelumnya sudah mengalami pencapaian material tertentu kemudian mengalami stagnasi dan kemunduran. Kondisi ini terus menerus mengalami perulangan antara kemajuan dan kemunduran.

 

Perkembangan masyarakat menurut teori siklus lebih tepat bergerak bukan secara linier, akan tetapi bergerak seperti spiral, dimana kondisi yang terjadi sebelumnya akan muncul kembali pada masa yang akan datang.Contoh nyata yang menjelaskan perubahan ini adalah perubahan dalam dunia mode.

 

Dalam dunia mode, mode-mode yang sebalumnya sudah ditinggalkan dan dianggap ketinggalan zaman di masa depan kemudian muncul kembali dan menjadi tren. Sedangkan mode terbaru lambat laun ditinggalkan. Kondisi sebaliknya terjadi dalam perkembangan sejarah di masa-masa berikutnya.

Kelemahan teori perkembangan lainnya yang menjadi fokus kajian teori siklus adalah mengenai ‘akhir” dari sejarah. Teori perkembangan menganggap bahwa perkembangan masyarakat mengarah kepada kesempurnaan, namun pada kenyataannya, tidak pernah diketahui secara pasti kapan fase kesempurnaan itu tiba, karena segala hal yang baru akan mengalami perubahan oleh aspek lain yang lebih baru dan demikian pula seterusnya.

 

Pokok-pokok pikiran dari teori siklus Arnold Toynbee antara lain dapat dilihat sebagai berikut :

 

♦Tidak ada peradaban yang terus menerus tumbuh tanpa batas

 

♦peradaban akan mengalami kehancuran apabila elit kreatifnya tidak lagi berfungsi secara memadai, kelompok mayoritas tidak lagi memberikan kesetiaan kepada mereka, dan bila kesatuan sosial mengalami perpecahan

 

♦perpecahan dan kehancuran merupakan hal yang biasa dan tidak terelakkan

 

♦Toynbee memfokuskan analisanya pada peradaban yang berkembang pada masa lalu

 

♦ perkembangan peradaban ditentukan oleh adanya Tantangan Dan Respon (Challenge And Response)

 

TEORI SIKLUS PITIRIM SOROKIN

 

Pitirim Sorokin merupakan salah seorang pendekar dalam khazanah ilmu-ilmu sosial. Sorokin telah benyak melakukan kajian yang mendalam dan komperhensif mengenai perubahan sosial berskala makro seperti peradaban.

 

Dalam ruang lingkup teori sosial, pemikiran Sorokin dapat dikatakan sebagai bagian dari teori perubahan siklus. Teori siklus merupakan teori yang menganggap bahwa perubahan sosial tidak berjalan secara linier. Teori siklus menganggap perubahan sosial bergerak seperti spiral, artinya perubahan sosial masyarakat akan mengarah kepada bentuknya semula dengan sedikit modivikasi.

 

Teori Siklus merupakan reaksi dan jawaban terhadap sejumlah kelemahan teori perkembangan atau teori evolusi. Teori Evolusi berasumsi bahwa perubahan sosial yang terjadi di masyarakat selalu bergerak ke arah kemajuan.

 

Akan tetapi, kenyataan empirik yang ada menunjukkan bahwa perubahan yang dialami oleh masyarakat tidak selalu bergerak ke arah kemajuan. Perkembangan masyarakat menurut teori siklus lebih tepat bergerak bukan secara linier, akan tetapi bergerak seperti spiral, dimana kondisi yang terjadi sebelumnya akan muncul kembali pada masa yang akan datang.

 

pemikiran  Pitirim Sorokin mengenai perubahan sosial dapat dilihat sebagai berikut :

 

♣Teori perubahan sosial Sorokin mencakup jangka waktu dan persoalan kemanusiaaan yang sangat luas

 

♣Sorokin mengkritik Toynbee dengan menyebut teorinya tidak bersifat ilmiah dan sedikit sekali kegunaannya

 

♣menurut Sorokin, peradaban bukanlah kesatuan yang tidak terintegrasi sebagaimana yang dikemukakan oleh Toynbee, oleh karena itu tidak dapat digunakan sebagai unit-unit analisa

 

♣terdapat aspek kualitatif dan aspek kuantitatif dari kemunduran dan pertumbuhan sistem sosiokultural

 

♣menurut Sorokin, sejarah sosiokultural merupakan lingkaran yang bervariasi antara ketiga supersistem yang mencerminkan kultur yabg agak homogen

 

♣ketiga supersistem tersebut adalah sistem ideasional, sistem inderawi, dan sistem campuran

 

♣perbedaan ketiga supersistem tersebut dapat  dilihat sebagai berikut :

 

sistem ideasional

 

- memiliki prinsip atau dasar berfikir yang menyatakan Tuhan sebagai realitas tertinggi dan nilai terbenar

 

- dunia dipandang hanya sebagai ilusi, sementara dan tergantung pada alam transenden, atau sebagai aspek kenyataan yang tak sempurna dan tak lengkap

 

- terbagi lagi menjadi sistem ideasional asketik dan ideasional aktif

 

- menekankan pada aspek spiritual dan non material

 

- contoh : kultur Kristen Abad Pertengahan

 

sistem inderawi (sensate)

 

- memiliki prinsip dasar bahwa dunia nyata, yang tercerap pancaindera, adalah realitas dan nilai tertinggi, satu-satunya kenyataan yang ada

 

- menyangkal eksistensi adi-inderawi atau transenden

 

- mentalitas inderawi terbagi menjadi tiga ; inderawi aktif, inderawi pasif, dan inderawi sinis

 

- menekankan pada aspek material dan kesenangan lahiriah (hedonistik)

 

- zaman sekitar kelahiran Isa Almasih

 

 

sistem campuran/ idealis

 

- menggabungkan kedua sistem ; ideasional dan inderawi

 

- terbagi menjadi mentalitas idealistis dan mentalitas idealis tiruan

 

- menyeimbangkan antara ideasional dan inderawi

 

- berlangsung sekitar abad 13-14 M

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TAWURAN SEBAGAI SUATU GEJALA SOSIAL (ANALISIS SOSIOLOGIS KONFLIK SOSIAL DI PERKOTAAN)

SOSIOLOGI PEMBUNUHAN

RERA (REKONSTRUKSI DAN RASIONALISASI) ; UPAYA PENATAAN ANGKATAN BERSENJATA