MUNCULNYA FASISME PASCA PERANG DUNIA PERTAMA
MUNCULNYA
FASISME PASCA PERANG DUNIA PERTAMA
PENGANTAR
Dalam kurun waktu yang relatif singkat, Eropa menghadapi
dua perang besar sekaligus, yaitu Perang Dunia Pertama (1914-1918) dan Perang
Dunia Kedua (1939-1945)
Kedua perang tersebut telah mengakibatkan kekacauan politik
yang luar biasa. Eropa mengalami turbulensi politik dan ekonomi sebagai dampak
dari perang.
Perang Dunia Pertama akhirnya meletus pada tahun 1914 dan
berlangsung sampai tahun 1918. Perang Dunia Pertama dilatarbelakangi oleh
sejumlah faktor, di antaranya adalah sebagai berikut :
-persaingan di bidang ekonomi dan perdagangan
-munculnya nasionalisme
-warisan konflik masa lalu
-berkembangnya perlombaan senjata
-persaingan memperebutkan jajahan
-gagalnya politik keseimbangan kekuatan di antara
negara-negara Eropa
Selain faktor-faktor di atas, munculnya Perang Dunia
Pertama juga disebabkan oleh adanya politik aliansi. Menjelang Perang Dunia
Pertama, muncul dua aliansi besar yang saling berhadap-hadapan, yaitu ;
1.Triple Alliantie yang beranggotakan Jerman, Austria dan
Italia
2.Triple Entente yang beranggotakan Prancis, Inggris dan
Rusia
Adapun yang menjadi sebab khusus Perang Dunia I adalah
peristiwa pembunuhan Frans Ferdinand oleh Gavrillo Princip. Princip adalah
seorang nasionalis fanatik Serbia yang ikut dalam gerakan Narodna Odbrana yang
bermarkas di Belgrado.
Peristiwa tersebut mengakibatkan terjadinya krisis
diplomatik antara Austro Hongaria dan Serbia. Pemerintah Austro Hongaria
kemudian mengeluarkan sejumlah ultimatum kepada Serbia, diantaranya :
√ Pemerintah Serbia harus memberangus surat kabar Serbia
yang selama ini menyuarakan anti-Austria
√ Membubarkan organisasi massa dan organisasi politik yang
selama ini anti-Austria
√ Menangkap dan mengadilli pejabat-pejabat sipil dan
militer yang ikut terlibat dalam usaha
pembunuhan tersebut
√ Mengizinkan pejabat-pejabat Austria ikut mengamankan
dalam negeri Serbia
Menanggapi ultimatum tersebut, Serbia kemudian meminta
perlindungan kepada Rusia. Austria akhirnya mengumumkan perang terhadap Serbia.
Hal ini ditanggapi langsung oleh Rusia yang segera mengumumkan perang melawan
Austria.
Melihat kondisi tersebut, Jerman yang merupakan sekutu
Austria kemudian mengumumkan perang kepada Rusia. Akhirnya, Prancis dan Inggris
juga mengumumkan perang melawan Jerman. Dengan demikian meledaklah Perang Dunia
Pertama.
MUNCULNYA
FASISME
Pasca Perang Dunia Pertama dunia dikejutkan oleh munculnya
sejumlah idelogi atau paham-paham radikal. Ideologi radikal yang dimaksud
adalah Nazisme-Fasisme.
Paham Fasisme di Jerman berkembang setelah Jerman
dikalahkan oleh Sukutu dalam Perang Dunia I. Perang Dunia I diakhiri dengan
Perjanjian Versailles yang bertujuan menghukum Jerman yang dianggap sebagai
biang keonaran yang mmebawa Eropa dalam kancah peperangan yang brutal tersebut.
Perjanjian “perdmaaian’ Versailles ironinya justru
memberikan pengaruh yang sebaliknya. Alih-alih Eropa mengalami perdamaian, dengan adanya
PerjanjianVersailles tersebut Eropa justru menjadi lebih rentan terhadap
peperangan yang baru.
Sejumlah sejarawan mengungkapkan bahwa salah satu penyebab
terjadinya Perang Dunia Kedua dan munculnya Hitler dengan partai Nazinya adalah
perjanjian Versailles. Perjanjian tersebut sedemikian merusak dan memperparah
kondisi perekonomian di Jerman, sehingga rakyat Jermanlah yang paling banyak
menderita akibat perjanjian tersebut. Kebencian rakyat Jerman terhadap
perjanjian Versailles tersebut ditangkap oleh Hitler.
Dalam banyak kesempatan Hitler selalu mengecam perjanjian
tersebut. Hitler juga mengkampanyekan akan menghapus perjanjian yang dianggap
telah menurunkan harga diri bangsa Jerman.
Hitler juga menganggap Perjanjian Versailles dan
Bolshevikisme sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Hitler menyatakan
bahwa Perjanjian Versailles dan Bolshevikisme merupakan “dua kepala dari satu
monster”, serta menyatakan akan memenggal keduanya.
Faktor itulah yang
membuka jalan bagi Hitler untuk dapat naik ke kekuasaan di jerman. Hitler
berhasil dalam mengolah ketidakpuasan
rakyat Jerman. Pasca Perang Dunia Pertama, khususnya pasca ditandatanganinya
Perjanjian Versailles, kondisi di Jerman sedemikian terpuruk.
Jerman mengalami kemunduran baik di bidang politik maupun
ekonomi, dan tentu saja yang paling menderita adalah rakyat Jerman. Terjadi
kekacauan ekonomi yang parah yang mengakibatkan meluasnya kemiskinan dan
pengangguran.
Hitler kemudian membangun sebuah retorika bahwa sumber dari
segala kemunduran dan kekacauan di Jerman adalah akibat dari Pernjajian
Versailles. Perjanjian tersebut memuat sejumlah ketentuan yang sangat merusak
ekonomi, politik, dan harga diri bangsa Jerman.
Pada Bulan Januari 1933 Hitler akhirnya diangkat sebagai
Kanselir Jerman setelah terjadi negosiasi antara Hitler, Von Papen, dan Oskar
Von Hindenburg. Papen akhirnya memberikan dukungan kepada Hitler dengan syata
ia menjadi wakil kanselir. Hitler menduduki jabatan sebagai kanselir setelah
partainya memperoleh 39,5 % dalam pemilihan umum yang terakhir.
Pengangkatan Hitler sebagai kanselir Jerman mendapatkan
dukungan dari massa yang tumpah ruah di sejumlah jalanan di Jerman sambil
meneiakkan “Heil, Heil, Sieg Heil”.
Puluhan ribu hingga ratusan ribu orang berduyun-duyun membanjiri Wilhelmstrasse
merayakan kemenangan besar Hitler dan merayakan lahirnya Reich Ketiga yang
dikalim oleh Hitler akan berusia seribu tahun.
Merupakan suatu ironi bahwa Hiler naik sebagai pemimpin
Jerman yang akan menjerumuskan Jerman ke dalam perang yang akan mengakibatkan jutaan
rakyat Jerman sebagai korban, padahal naiknya Hitler tersebut dilalui melalui
sebuah proses politik yang demokratis.
Nazisme-Fasisme itu sendiri merupakan ideologi modern yang
bercorak nasionalisme radikal bertentangan dengan Komunisme yang menganut
internasionalisme.
Hitler bahkan dalam Perang Dunia Kedua menganggap Komunisme
sebagai ancaman bagi peradaban Eropa sehingga ia merasa memiliki tanggungjawab
untuk melindungai Eropa dari bahaya Bolsevikisme-Yahudi.
Jerman di bawah Adolf Hitler dengan partai NAZInya telah
berkembang menjadi kekuatan militeristik yang agresif. Hitler menganut paham
Fasisme yang diadopsinya dari penguasa diktator Italia, Bennito Musolini.
Adapun paham tersebut memiliki ciri antara lain sebagai berikut ;
♦ Anti Marxisme / Bolshevicisme
♦ Anti semit
♦ Anti demokrasi
♦ Mengkritik kapitalisme tetapi tidak anti kapitalisme
♦ Rasisme
♦ Imperialisme
♦ Militerisme
♦ Ultranasionalisme / chauvinisme
Komentar
Posting Komentar