PERJANJIAN SEVRES DAN MELEMAHNYA PENGARUH TURKI UTSMANI
PERJANJIAN
SEVRES DAN MELEMAHNYA PENGARUH TURKI UTSMANI
PENGANTAR
Perang Dunia Pertama yang berlangsung sejak 1914 sampai
1918 merupakan puncak pertikaian di antara negara-negara Eropa. Perang tersebut
berlangsung selama 1565 hari dengan adanya mobilisasi 65 juta orang dari setiap
negara yang berperang.
Perang Dunia I telah mengakibatkan 9 juta orang tewas, 22
ribu jiwa menderita cacad dan 5 juta orang dinyatakan hilang. Perang tersebut
juga menelan biaya hingga 4 milyar dolar.
Politik dunia sampai menjelang meletusnya Perang Dunia I
bercorak multipolar, yang ditandai oleh adanya sejumlah kekuatan dan pengaruh
yang relatif berimbang serta saling bersaing satu sama lain. Kekuatan-kekuatan
tersebut antara lain Inggris, Prancis,
Jerman, Rusia,Turki Usmani, Austro Hongaria, Italia, dan Amerika Serikat
Interaksi antarkekuatan tersebut kadang berkembang menjadi
konflik yang bersifat bilateral dan dapat juga berkembang menjadi kerjasama
atau koalisi. Menjelang Perang Dunia Pertama terbentuk dua koalisi yang
berintikan negara-negara Eropa berpengaruh, yaitu :
√ Triple Alliantie dengan anggotanya Jerman, Austro
Hongaria dan Italia (Italia kemudian keluar pada tahun 1915) ; dalam
perkembangannya Italia keluar dari persekutuan dengan Jerman untuk kemudian
memihak Prancis-Inggris
√ Triple Entente yang beranggotakan Prancis, Inggris, dan
Rusia (Rusia kemuidian keluar pada tahun 1917) : Pada tahun 1917 Rusia di bawah
pemerintahan Bolshevik kemudian memutuskan untuk menjalankan politik netral
MELEMAHNYA
TURKI USMANI
Pada abad ke 19 Turki Usmani dikenal oleh negara-negara
Eropa dengan sebutan The Sick Man of Europe. Sebutan yang diberikan oleh Tsar
Rusia Nicholas I tersebut menggambarkan semakin melemahnya Turki setelah
sebelumnya dikenal sebagai kekuatan yang disegani oleh negara-negara Eropa.
Sejumlah peperangan berakhir dengan kekalahan Turki
misalnya peperangan dengan Rusia dalam memperebutkan hegemoni di kawasan Laut
Hitam dan Asia Tengah. Turki juga beberapa kali dikalahkan oleh
kekuatan-kekuatan lainya di Eropa Timur seperti dalam Perang Balkan sehingga
Turki harus melepaskan cengkeramannya atas kawasan tersebut.
Kemunduran Turki Usmani mencapai puncaknya dalam Perang
Dunia I. Dalam Perang Dunia Pertama, Turki Usmani atau kerajaan Ottoman bergabung
ke dalam blok Jerman. Sebenarnya Turki tidak ingin mengadakan konfrontasi
dengan Inggris dan Prancis. Kepentingan Turki yang utama adalah mengalahkan
musuh abadinya, Rusia.
Turki “terpaksa” bergabung ke dalam blok sentral bersama
Jerman dan Austro Hongaria disebabkan karena Rusia telah menyatakan bergabung dengan
blok Inggris-Prancis.
Perang Dunia Pertama telah melemahkan Turki Usmani.
Kekaisaran Turki harus menghadapi tantangan bukan saja dari luar tetapi juga
dari dalam negerinya. Tantangan dari luar diantaranya adalah ancaman dari Inggris
yang hendak menguasai Turki.
Pasca perang, Turki harus menerima klausul perjanjian
Sevres yang dipasaksakan oleh pihak sekutu kepadanya. Perjanjian Sevres
(kemudian diperlunak melalui Perjanjian Laussanne) memuat sejumlah ketentuan
yang sangat merugikan kepentingan Turki Usmani.
Perjanjian Sevres yang ditandatangani pada 20 Agustus 1919
tersebut antara lain memuat ketentuan sebagai berikut :
-Turki harus mengakui kemerdekaan Hijjaz
-Turki menyerahkan Syria dan Lebanon sebagai daerah mandat
Prancis
-Turki harus menyerahkan Palestina dan Irak di bawah mandat
Inggris
-Turki harus menyerahkan Pulau Dodecanesos dan Rhodes
kepada Italia
Turki harus menyerahkan Thracia beserta Bandar Smyrna di
Asia Kecil kepada Yunani
-Turki harus mengakui kemerdekaan Armenia
-Selat Dardanella ditempatkan di bawah pengawasan
internasional
Perjanjian Sevres telah melumpuhkan kekuasaan Turki Usmani.
Turki yang dulunya merupakan kekuatan adidaya yang ditakuti kini menjadi negara
yang kehidupan dan eksistensinya ditentukan oleh negara-negara Barat pemenang
perang.
Oleh karena itulah di dlaam negeri terjadi pergolakan yang
menghendaki adanya perubahan besar-besaran di Turki. Muncul kelompok Turki Muda
yang menginginkan dihapuskannya kekhalifahan. Kelompok ini akhirnya berhasil
merebut kekuasaan, Sultan kemudian dimakzulkan dan diasingkan serta dilarang
melakukan kegiatan politik.
Di bawah kekuasaan Mustafa Kamal, orang kuat Turki, Turki
kmeudian diubah menjadi sebuah negara modern yang bercorak Barat dengan nama
Republik Turki (Jumhuriyet Turkiye).
Komentar
Posting Komentar