PERUBAHAN TATANAN POLITIK DUNIA PASCA PERANG DUNIA PERTAMA

 

PERUBAHAN TATANAN POLITIK DUNIA PASCA  PERANG DUNIA PERTAMA

PENGANTAR

Perang Dunia Pertama disebut juga dengan istilah Perang Eropa. Disebut Perang Eropa karena lokus atau lokasi sentral terjadinya perang tersebut berada di Eropa. Eropa menjadi episentrum peperangan yang menelan jutaan jiwa tersebut.

Perang Dunia Pertama disebut Perang Eropa juga karena sebagian besar pelaku utama peperangan tersebut adalah negara-negara Eropa seperti Inggris, Prancis, Jerman dan juga Rusia serta Austria.

Perang Dunia Pertama akhirnya meletus pada tahun 1914 dan berlangsung sampai tahun 1918. Perang Dunia Pertama dilatarbelakangi oleh sejumlah faktor, di antaranya adalah sebagai berikut :

-persaingan di bidang ekonomi dan perdagangan

-munculnya nasionalisme

-warisan konflik masa lalu

-berkembangnya perlombaan senjata

-persaingan memperebutkan jajahan

-gagalnya politik keseimbangan kekuatan di antara negara-negara Eropa

Selain faktor-faktor di atas, munculnya Perang Dunia Pertama juga disebabkan oleh adanya politik aliansi. Menjelang Perang Dunia Pertama, muncul dua aliansi besar yang saling berhadap-hadapan, yaitu ;

1.Triple Alliantie yang beranggotakan Jerman, Austria dan Italia

2.Triple Entente yang beranggotakan Prancis, Inggris dan Rusia

Adapun yang menjadi sebab khusus Perang Dunia I adalah peristiwa pembunuhan Frans Ferdinand oleh Gavrillo Princip. Princip adalah seorang nasionalis fanatik Serbia yang ikut dalam gerakan Narodna Odbrana yang bermarkas di Belgrado.

Peristiwa tersebut mengakibatkan terjadinya krisis diplomatik antara Austro Hongaria dan Serbia. Pemerintah Austro Hongaria kemudian mengeluarkan sejumlah ultimatum kepada Serbia, diantaranya :

√ Pemerintah Serbia harus memberangus surat kabar Serbia yang selama ini menyuarakan anti-Austria

√ Membubarkan organisasi massa dan organisasi politik yang selama ini anti-Austria

√ Menangkap dan mengadilli pejabat-pejabat sipil dan militer yang ikut  terlibat dalam usaha pembunuhan tersebut

√ Mengizinkan pejabat-pejabat Austria ikut mengamankan dalam negeri Serbia

Menanggapi ultimatum tersebut, Serbia kemudian meminta perlindungan kepada Rusia. Austria akhirnya mengumumkan perang terhadap Serbia. Hal ini ditanggapi langsung oleh Rusia yang segera mengumumkan perang melawan Austria.

Melihat kondisi tersebut, Jerman yang merupakan sekutu Austria kemudian mengumumkan perang kepada Rusia. Akhirnya, Prancis dan Inggris juga mengumumkan perang melawan Jerman. Dengan demikian meledaklah Perang Dunia Pertama.

 

DAMPAK PERANG DUNIA PERTAMA DI BIDANG POLITIK

Perang Dunia Pertama antara lain menimbulkan pengaruh luas di bidang politik, seperti :

● Lenyapnya 4 kekaisaran :

Negara-negara yang dimaksud adalah Jerman, Turki, Rusia, dan Austro-Hongaria. Perang Dunia Pertama telah mengakibatkan sistem politik di negara-negara tersebut mengalami perubahan. Sistem kerajaan yang sudah berlangsung selama berabad-abad lamanya kemudian digantikan dengan sistem politik yang baru.

● Muncul negara-negara baru :

Pasca Perang Dunia Pertama muncul sejumlah negara baru seperti Cekoslowakia, Yugoslavia, Polandia, Saudi, Transjordan, Irak,dan Mesir. Munculnya negara-negara baru tersebut selain untuk mengakomodir kepentingan kelompok-kelompok etnis yang ada yang menginginkan memiliki pemerintahan sendiri juga dalam rangka memperkecil wilayah negara-negara yang kalah berperang seperti Jerman, Turki dan Austro Hongaria. Ketiga negara tersebut diperkecil agar mengurang potensi kekuatan militernya.

● Munculnya ideologi radikal :

Ideologi radikal yang dimaksud adalah Nazisme-Fasisme dan Komunisme. Nazisme-Fasisme yang bercorak nasionalisme radikal bertentangan dengan Komunisme yang menganut internasionalisme. Hitler bahkan dalam Perang Dunia Kedua menganggap Komunisme sebagai ancaman bagi peradaban Eropa sehingga ia merasa memiliki tanggungjawab untuk melindungai Eropa dari bahaya Bolsevikisme-Yahudi.

● Dibentuknya Liga Bangsa-Bangsa (LBB) :

 Liga Bangsa Bangsa dibentuk dengan tujuan untuk menjamin tidak ada lagi peperangan di dunia dan mewujudkan perdamaian. Akan tetapi dalam kenyataan lembaga supra nasional ini gagal dalam mawujudkan misinya. Pasca Perang Dunia Pertama situasi dunia tidak kunjung membaik. Jerman, Italia, dan Jepang menunjukkan sikap yang semakin agresif dengan melakukan invasi ke sejumlah negara.

● Kemenangan demokrasi di Eropa :

Paham demokrasi dapat dikatakan semakin menguat dengan kemenangan negara-negara Sekutu. Pasca Perang Dunia Pertama sejumlah negara yang sebelumnya menganut sistem kerajaan mengalami perubahan menjadi negara dengan sistem pemerintahan demokratis, misalnya di Jerman berdiri Republik Weimar yang walaupun berlangsung relatif singkat namun memberikan pengalaman demokrasi bagi negara tersebut. Demikian pula dengan Rusia, yang sempat diperintah secara demokratis oleh Pemerintahan Sementara yang dipimpin oleh Alexander Kerensky dari Partai Menshevik.

● Menguatnya gagasan tentang penentuan nasib sendiri, kedaulatan rakyat, dan pemerintahan sendiri ;

Gagasan Presiden Amerika Serikat Woodrow Wilson tentang Pemerintahan sendiri (Self Detemination) telah membuka mata bagi kaum pergerakan nasional di Asia dan juga kelompok etnis marjinal di Eropa mengenai hak mereka untuk memiliki pemerintahan sendiri. Bangsa-bangsa di Asia bangkit menentang penjajahan yang dinilai tidak memiliki dasar legitimasi apapun untuk memerintah mereka.

● Permasalahan Eropa tidak dapat diselesaikan oleh Eropa saja ;

Perang Dunia Pertama yang berlarut-larut dan keterlibatan Amerika Serikat dalam perang tersebut membuktikan bahwa persoalan Eropa tidak dapat diselesaikan hanya oleh nagara-negara Eropa saja. Eropa dianggap gagal dalam mengatasi persoalan internal mereka sehingga mengundang keterlibatan Amerika Serikat untuk menyelesaikannya. Semenjak saat itu Amerika Serikat pun mulai mengubah cara pandangnya dalam melihat permasalahan global dan sedikit demi sedikit mulai meninggalkan Politik Isolasinya.

● Melemahnya imperialisme Eropa ;

Perang Dunia Pertama telah melemahkan negara-negara Eropa. Perernaan tersbeut telah menguras sumber daya mereka sehingga mengurangi kontrol terhadap daerah-daerah jajahannya. Hal ini kemudian dimanfaatkan oleh gerakan pembebasan nasional di sejumlah daerah koloni untuk memperjuangkan kemerdekaan mereka. Pasca Perang Dunia Pertama, berdiri sejumlah negara merdeka di Timur Tengah, sedangkan bangsa-bangsa Asia harus terus memperjuangkan kemerdekaan mereka sampai imperialisme politik benar-benar jatuh pada akhir Perang Dunia Kedua.

● Gagalnya sistem keseimbangan kekuasaan dan dibentuknya Liga Bangsa Bangsa (LBB) ;

Dengan dibentuknya Liga Bangsa Bangsa menunjukkan sistem tata politik dunia lama yang berdasarkan atas politik perimbangan kekuatan telah gagal. Tata dunia baru dibentuk dengan adanya kehadiran sebuah lembaga internasional yang memiliki kekuasaan yang besar untuk menentukan jalannya politik dunia.

● Diadakannya perjanjian Sykes-Picot tentang pembagian Timur Tengah ;

Masa depan kawasan Timur Tengah selama beberapa dasawarsa ditentukan pasca Perang Dunia Pertama. Pasca perang tersebut Inggris dan Prancis mengadakan perjanjian mengenai pembagian kekuasaan di kawasan tersebut. Perjanjian tersebut menetapkan kekuasan Inggris atas Transjordan (Palestina) dan Irak sedangkan Prancis berkuasa atas Suriah dan Lebanon.

● Runtuhnya Turki Utsmani dan munculnya gerakan-gerakan revivalis :

Perang Dunia Pertama telah melemahkan Turki Usmani. Kekaisaran Turki harus menghadapi tantangan bukan saja dari luar tetapi juga dari dalam negerinya. Tantangan dari laur diantaranya adalah ancaman dari Inggris yang hendak menguasai Turki. Pada tahun 1917 Inggris berupaya mendarat di daratan Turki, dan baru setelah upaya penyelamatan yang gigih yang dilakukan oleh tentara Turki, upaya pendaratan di Galipolli tersebut mengalami kegagalan.

Sedangkan tantangan dari dalam adalah adanya oposisi dari kleompok Turki Muda. Dibawah seorang pimpinannya yang cemerlang, Mustafa Kemal Pahsya, Turki akhirnya dirubah menjadi sebuah republik dan sultan Turki dimakzulkan dari kekuasaannya.

Kejatuhan kekhalifahan Turki Usmani ini diratapi oleh dunia Islam. Sebagai reaksinya, muncul sejumlah gerakan yang ingin mengenbalikan sistem kekhalifahan seperti berdirinya organisasi Ikhwanul Muslimin di Mesir oleh Hasan al Banna dan Hizbut Tahrir di Palestina oleh Taqiyuddin an Nabhani.

● Berdirinya Saudi dan meluasnya Wahabisme ;

Berdirinya negara Saudi Arabia pasca Perang Dunia Pertama merupakan bentuk balas jasa Inggris kepada Ibnu Saud yang telah membantu Inggris dalam melemahkan pengaruh Ottoman di Jazirah Arabia.Setelah mengalahkan pesaingnya, Ibnu Rasyid yang berkuasa di Riyadh dan keluarga Hasyimiyyah di Hejaz, Ibnu Saud dengan dukungan dari ulama Wahabbi keturunan Muhammad bin Abdul Wahhab mendirikan negara saudi Arabia. Negara ini dikemudian hari menjadi negara semi teokratis yang berperan besar dalam penyebaran ajaran-ajaran Wahabiyyah di seluruh dunia Islam.

● Menguatnya Zionisme dan permasalahan Palestina :

Kesempatan bangsa Yahudi untuk memiliki negara sendiri muncul ketika Palestina menjadi daerah mandat Inggris pasca Perang Dunia I. Akibat kekalahan Turki Utsmani dalam perang tersebut yang disusul oleh adanya kesepakatan Sykes-Picot (Inggris-Prancis) tentang pembagian kekuasaan dan wilayah pengaruh di Timur Tengah, Palestina berada di bawah kekuasaan Inggris.

 Tidak lama berselang Inggris kemudian mengeluarkan Balfour Declaration pada 2 November 1917 yang berisi komitmen Inggris untuk mendirikan National Home / rumah nasional bagi bangsa Yahudi di Palestina. Deklarasi Balfour ini menjadi awal petaka bagi bangsa Palestina. Setelah keluarnya deklarasi tersebut terjadi arus migrasi besar-besaran bangsa Yahudi ke Palestina.

Migrasi bangsa Yahudi mencapai puncaknya ketika Jerman berada di bawah kekuasaan Hitler yang menjalankan politik Antisemit dengan mengeluarkan kebijakkan Final Solution bagi bangsa Yahudi. Migrasi bangsa Yahudi tersebut lambat laun memicu konflik perebutan tanah antara bangsa Yahudi dan bangsa Palestina. Konflik itu kemudian menjelma menjadi perang antara bangsa Arab Palestina dan bangsa Yahudi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SOSIOLOGI PEMBUNUHAN

STATUS OBJEKTIF DAN STATUS SUBJEKTIF

TAWURAN SEBAGAI SUATU GEJALA SOSIAL (ANALISIS SOSIOLOGIS KONFLIK SOSIAL DI PERKOTAAN)