RUSIA DAN TURKI MENJELANG PERANG DUNIA PERTAMA

 

RUSIA DAN  TURKI MENJELANG PERANG DUNIA PERTAMA

PENGANTAR

Perang Dunia Pertama  merupakan perang yang mengakhiri berbagai perang, artinya, sebelum meletusnya Perang Dunia Pertama, di antara negara-negara Eropa sudah terdapat persaingan dan peperangan yang bersifat bilateral.

Beberapa contoh dari pertikaian atau peperangan yang terjadi menjelang meletusnya Perang Dunia Pertama antara lain ;

-konflik Rusia dan Turki Usmani

-Konflik Rusia dan Austro Hongaria

-persaingan antara Inggris dan Prancis

-politik balas dendam antara Prancis dan Jerman

-konflik antara Austria dan Italia

Perang Dunia Pertama akhirnya meletus pada tahun 1914 dan berlangsung sampai tahun 1918. Perang Dunia Pertama dilatarbelakangi oleh sejumlah faktor, di antaranya adalah sebagai berikut :

-persaingan di bidang ekonomi dan perdagangan

-munculnya nasionalisme

-warisan konflik masa lalu

-berkembangnya perlombaan senjata

-persaingan memperebutkan jajahan

-gagalnya politik keseimbangan kekuatan di antara negara-negara Eropa

Selain faktor-faktor di atas, munculnya Perang Dunia Pertama juga disebabkan oleh adanya politik aliansi. Menjelang Perang Dunia Pertama, muncul dua aliansi besar yang saling berhadap-hadapan, yaitu ;

1.Triple Alliantie yang beranggotakan Jerman, Austria dan Italia

2.Triple Entente yang beranggotakan Prancis, Inggris dan Rusia

Adapun yang menjadi sebab khusus Perang Dunia I adalah peristiwa pembunuhan Frans Ferdinand oleh Gavrillo Princip. Princip adalah seorang nasionalis fanatik Serbia yang ikut dalam gerakan Narodna Odbrana yang bermarkas di Belgrado.

Peristiwa tersebut mengakibatkan terjadinya krisis diplomatik antara Austro Hongaria dan Serbia. Pemerintah Austro Hongaria kemudian mengeluarkan sejumlah ultimatum kepada Serbia, diantaranya :

√ Pemerintah Serbia harus memberangus surat kabar Serbia yang selama ini menyuarakan anti-Austria

√ Membubarkan organisasi massa dan organisasi politik yang selama ini anti-Austria

√ Menangkap dan mengadilli pejabat-pejabat sipil dan militer yang ikut  terlibat dalam usaha pembunuhan tersebut

√ Mengizinkan pejabat-pejabat Austria ikut mengamankan dalam negeri Serbia

Menanggapi ultimatum tersebut, Serbia kemudian meminta perlindungan kepada Rusia. Austria akhirnya mengumumkan perang terhadap Serbia. Hal ini ditanggapi langsung oleh Rusia yang segera mengumumkan perang melawan Austria.

Melihat kondisi tersebut, Jerman yang merupakan sekutu Austria kemudian mengumumkan perang kepada Rusia. Akhirnya, Prancis dan Inggris juga mengumumkan perang melawan Jerman. Dengan demikian meledaklah Perang Dunia Pertama.

 

TURKI DAN RUSIA MENJELANG PERANG

Konflik antara Rusia  dan Turki merupakan kelanjutan konflik antara keduanya semenjak jatuhnya Konstantinopel tahun 1453. Semenjak jatuhnya Konstantinopel, Rusia memproklamirkan dirinya sebagai pelanjut tradisi kekristenan Ortodoks. Rusia kemudian menjadikan Moskow sebagai pusat agama Kristen Ortodoks yang baru.

Hal tersebut tidak mengubur keinginan Rusia untuk merebut kembali Konstantinopel. Rusia dalam hal ini ingin mengembalikan kejayaan ortodoks dengan cara menghancurkan kekuasaan Turki dan merebut Kota Konstantinopel yang ketika itu bernama Istanbul.

Rusia kemudian menjadikan Moskow sebagai pusat agama Kristen Ortodoks yang baru. Hal tersebut tidak mengubur keinginan Rusia untuk merebut kembali Konstantinopel. Rusia dalam hal ini ingin mengembalikan kejayaan ortodoks dengan cara menghancurkan kekuasaan Turki dan merebut Kota Konstantinopel yang ketika itu bernama Istanbul.

Perang terbesar antara Turki Usmani dan Rusia selain Perang Dunia Pertama adalah Perang Krim.

Perang Krim dilatarbelakangi oleh adanya pertentangan antara Rusia dan Prancis dalam hal kewenangan untuk melindungi Kota Suci Jerusalem. Keduanya menginginkan agar merekalah yang diberikan hak untuk melindungi para peziarah yang datang ke Jerusalem.

Rusia menghendaki agar para peziarah dari pemeluk Kristen Ortodox atau Kristen Yunani mendapatkan hak istimewa dalam beribadah di Jerusalem. Sebaliknya Prancis menghendaki agar para peziarah dari Katolik Roma atau Kristen Latin yang mendapatkan hak tersebut.

Persengketaan ini merupakan kendala yang dihadapi oleh Usmaniyah sebagai penguasa de Jure atas Jerusalem. Yang jelas penolakan Usmaniyah  atas tuntutan Rusia tersebut mengakibatkan diplomasi politik menemui jalan buntu.

Adapun faktor yang lebih esensial yang melatarbelakangi terjadinya Perang Krim adalah mengenai perbedaan tafsiran antara Inggris dan Rusia mengenai Perjanjian London (1840) Perjanjian tersebut dipahami secara berbeda antara keduanya terkait dengan Masalah Timur.

Inggris memiliki kepentingan untuk tetap mempertahankan eksistensi Turki Usmani sedangkan Rusia bersikeras agar nasib Turki segera diselesaikan dan seluruh jajahannya dibagi-bagi kepada negara-negara Eropa yang ada.

Perang Krim berakhir dengan kekalahan Rusia, bahkan Tsar Nicholas I gugur dalam pertempuran tersebut. Gugurnya Tsar Nicholas I menyebabkan Tsar Alexander II sebagai penggantiunya segera menyetujui perdamaian.

Puncak ketegangan antara Turki dan Rusia terjadi ketika meletusnya Perang Dunia Pertama (1914-1918). Adapun ketika Perang Dunia Pertama terjadi, Turki Usmani atau kerajaan Ottoman bergabung ke dalam blok Jerman. Sebenarnya Turki tidak ingin mengadakan konfrontasi dengan Inggris dan Prancis. Kepentingan Turki yang utama adalah mengalahkan musuh abadinya, Rusia.

Turki “terpaksa” bergabung ke dalam blok sentral bersama Jerman dan Austro Hongaria disebabkan karena Rusia telah menyatakan bergabung dengan blok Inggris-Prancis.

Baik Turki maupun Rusia sama-sama tidak diuntungkan leh hasil perang tersebut. Perang Dunia Pertama telah menimbulkan kekacauan politik di kedua nagara tersebut. Kekacauan politik dan ekonomi yang berlangsung di Turki dan Rusia telah dimanfaatkan dengan baik oleh kelompok oposisi untuk merebut kekuasaan.

Di Turki, kelompok Turki Muda berhasil menyingkirkan kekuasaan sultan dan membentuk negara Turki Modern yang didasarkan oleh paham nasionalisme dan sekularisme, sedangkan di Rusia, kelompok Sosialis berhasil merebut kekuasaan dari Dinasti Romanov dan menyingkirkannya dari panggung politik selam-lamanya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SOSIOLOGI PEMBUNUHAN

STATUS OBJEKTIF DAN STATUS SUBJEKTIF

TAWURAN SEBAGAI SUATU GEJALA SOSIAL (ANALISIS SOSIOLOGIS KONFLIK SOSIAL DI PERKOTAAN)