EKSLUSI SOSIAL
EKSLUSI SOSIAL
Ekslusi sosial merupakan konsep
sosiologis yang memiliki kaitan erat dengan kemiskinan. Walaupun memiliki
irisan, namun keduanya bebeda. Kemiskinan maupun ekslusi sosial sama-sama bisa
menghasilkan deprivasi sosial ; bedanya adalah konsep kemiskinan biasanya hanya
terbatas pada kurangnya pemilikan sumber-sumber ekonomi pada sekelompok orang,
sementara konsep ekslusi sosial merupakan konsep sosiologis yang lebih luas dan
berjangka panjang di mana individu, kelompok atau komunitas tertentu tidak
mendapatkan hak-haknya dan sumber daya yang dibutuhkan untuk dapat berperan
secara aktif di dalam berbagai kegiatan di masyarakat secara keseluruhan.
Dampak dari ekslusi sosial terhadap
masyarakat yang menjadi korbannya adalah terputusnya dari berbagai institusi
dan jasa, jejaring sosial, dan kesempatan-kesempatan pengembangan diri yang
bisa dinikmati oleh masyarakat pada umumnya.
Berikut ini adalah beberapa contoh
dari ekslusi sosial :
- Tidak memiliki tempat tinggal
yang layak
- Tidak memiliki akses kesehatan
- Tidak memiliki akses informasi
- Tidak memiliki akses kredit
berupa agunan atau sertifikat pemilikan
- Tidak memperoleh pendidikan yang layak
- Tidak memiliki jaminan asuransi
- Tidak memiliki tempat dan izin
usaha
- Tidak memiliki akte pemilikan
tanah
- Tidak memiliki akte kelahiran
- Tidak mampu menyalurkan aspirasi
politik maupun nonpolitik
- Tidak bebas berorganisasi
- Tidak memiliki KTP
- Tidak bebas melakukan ibadah
- Tidak bisa memperoleh fasilitas
rekreasi yang sehat
- Tidak dapat mengembangkan bakat dan hobi
- Tidak bisa mengekspresikan
aspirasi
Sebetulnya kemiskinan maupun
ekslusi sosial sama-sama bisa menghasilkan deprivasi sosial ; bedanya konsep
kemiskinan biasanya hanya terbatas pada kurangnya kepemilikan sumber-sumber
ekonomi pada sekelmpok orang, sementara ekslusi sosial merupakan konsep
sosiologis yang lebih luas dan berjangka panjang di mana individu, kelompok
atau komunitas tertentu tidak mendapatkan hak-hak dan sumber daya yang
dibutuhkan untuk dapat berperan serta secara aktif di dalam berbagai kegiatan
di masyarakat secara keseluruhan.
Terdapat berbagai faktor penyebab
dari ekslusi sosial termasuk kemiskinan itu sendiri. Dampak dari ekslusi sosial
terhadap masyarakat adalah terputusnya masyarakat dari berbagai institusi dan
jasa, jejaring sosial, dan kesempatan-kesempatan pengembangan diri yang bisa
dinikmati oleh masyarakat pada umumnya.
Ekslusi sosial sebagaimana
kemiskinan merupakan masalah sosial. Masalah sosial merupakan gejala atau
fenomena sosial yang mengancam eksistensi masyarakat. Hal itu disebabkan karena
ekslusi sosial bisa mengakibatkan terjadinya disorganisasi sosial.
Oleh karena ekslusi sosial
merupakan maslaah sosial dan mengancam keberlangsungan kehidupan bersama, maka
ekslusi sosial harus diatasi dan diantisipasi.
Ekslusi sosial antara lain dpaat
diatasi dengan cara melakukan pemberdayaan masyarakat atau komunitas. Pemberdayaan
masyarakat dapat dilakukan dengan cara melakukan pendampingan kepada komunitas
marjinal yang ada agar dapat terlibat dalam kegiatan pengorganisasian.
Golongan buruh, petani dan nelayan
misalnya, merupakan kelompok masyarakat yang rentan mengalami ekslusi sosial.
Mereka dapat dicegah dari ekslusi sosial dengan melibatkan mereka dalam
organisasi misalnya dilibatkannya buruh ke dalam organisasi serikat buruh.
Demikian pula dnegan kalangan
petani dan nelayan. Dengan melibatkan mereka dalam kegiatan pengorganisasian,
mereka dapat memiliki jaringan yang dapat memperkuat tuntutan dan aspirasi
mereka agar hak-hak mereka dapat terpenuhi.
REFRENSI :
Daisy Indira Yasmin (ed), Perang
Tanpa Alasan, Sebuah Kajian Sosiologis Terhadap Kasus Tawuran di Komunitas
Pemuda Johar Baru Jakarta Pusat, Jakarta : Obor, 2017
Komentar
Posting Komentar