KRITIK TEORI KETERGANTUNGAN TERHADAP PANDANGAN TEORI MODERNISASI
KRITIK TEORI KETERGANTUNGAN TERHADAP PANDANGAN
TEORI MODERNISASI
PENGANTAR
Teori Modernisasi lahir pada tahun 1950-an di Amerika Serikat dan merupakan respon kaum intelektual terhadap Perang Dunia yang bagi para penganut paham Evolusioner dianggap sebagai jalan optimis menuju perubahan.
Modernisasi dianggap menjadi penemuan teori yang terpenting dari perjalanan kapitalisme yang panjang di bawah kepemimpinan Amerika Serikat. Teori ini lahir dalam suasana ketika dunia memasuki Perang Dingin antara negara-negara Sosialis pimpinan Uni Soviet menghadapi negara-negara yang menganut sistem liberalisme-kapitalisme.
Bangkitnya negara-negara baru di Asia dan Afrika pasca Perang Dunia Kedua juga menimbulkan kekhawatiran Amerika Serikat. Amerika Serikat khawatir negara-negara baru tersebut akan menganut paham sosialisme-komunisme, oleh karena itu Amerika Serikat mendorong para ilmuan sosial untuk mengembangkan teori untuk memahami negara-negara Dunia Ketiga yang baru lahir tadi sekaligus dalam rangka mempromosikan model pembangunan liberal terhadap negara-negara Dunia Ketiga tersebut.
Teori Modernisasi merupakan teori yang pada hakekatnya memiliki basis atau landasaan pada teori evolusi/teori perkembangan dan teori fungsionalisme struktural. Hal ini disebabkan karena para penganut teori evolusi dan teori fungsionalisme telah terbukti mampu menjelaskan proses masa peralihan dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern negara-negara Eropa Barat, selain juga mampu menjelaskan arah yang perlu ditempuh negara Dunia Ketiga dalam proses modernisasinya
Teori modernisasi lahir dengan sejumlah latar belakang peristiwa berikut :
☻munculnya Amerika Serikat sebagai kekuatan dominan dunia
☻terjadi perluasan gerakan Komunis dunia yang kemuidan mendorong Amerika untuk meluaskan pengaruh politiknya pada berbagai belahan dunia
☻lahirnya negara-negara merdeka baru di Asia, Afrika, dan Amerika Latin yang sebelumnya merupakan daerah jajahan negara Eropa
Teori modernisasi memiliki sejumlah asumsi dasar mengenai proses modernisasi ;
❶modernisasi merupakan proses bertahap
❷modernisasi juga dapat dikatakan sebagai proses homogenisasi
❸modernisasi terkadang mewujud dalam bentuk lahirnya sebagai proses Eropanisasi atau Amerikanisasi
❹modernisasi juga dilihat sebagai proses yang tidak bergerak mundur atau tidak dapat dihentikan
❺modernisasi merupakan perubahan progresif
❻modernisasi memerlukan waktu panjang dan dilihat sebagai suatu proses evolusioner, dan bukan perubahan revolusioner
❼modernisasi merupakan proses sistematik
❽modernisasi diartikan sebagai proses transformasi dan mengubah seluruh aspek kehidupan masyarakat
❾modernisasi melibatkan proses yang terus menerus dan bersifat sistemik
❿modernisasi dianggap akan menghapus nilai-nilai tradisi serta mendorong terjadinya proses-proses sosial seperti urbanisasi, industrialisasi, diferensiasi dan sekularisasi
⓫modernisasi dianggap akan membentuk masyarakat dengan karakter dan struktur yang serupa (homogen)
⓬modernisasi merupakan
gerakan searah, linier, progresif, dan evolutif yang mengubah masyarakat
primitif/tradisional ke tahap yang lebih maju serta merupakan suatu
proses yang tidak bergerak mundur, suatu keniscayaan dan tidak dapat dihentikan
KRITIK TEORI KETERGANTUNGAN ATAS TEORI MODERNISASI
Teori Modernisasi, baik yang klasik
maupun yang modern melihat permasalahan pembangunan lebih banyak dari sudut
kepentingan Amerika Serikat dan negara maju lainnya. Adapun teori Dependensi
atau teori ketergantungan memiliki posisi sebaliknya.
Teori ini lebih menitikberatkan
pada persoalan keterbelakangan dan pembangunan negara Dunia Ketiga. Dalam hal
ini, dapat dikatakan bahwa teori Dependensi mewakili “suara negara-negara
pinggiran” untuk menantang hegemoni ekonomi, politik, budaya, dan intelektual
dari negara maju.
Adapun yang menjadi asumsi dasar teori ketergantungan adalah
sebagai berikut :
❶ketergantungan dilihat sebagai suatu gejala yang sangat umum,
berlaku bagi seluruh negara Dunia Ketiga.
❷Ketergantungan dilihat sebagai kondisi yang diakibatkan oleh
“faktor luar’ seperti warisan kolonial
dan sistem pembagian kerja internasional
❸permasalahan ketergantungan lebih dilihatnya sebagai masalah
ekonomi, yang terjadi akibat mengalirnya surplus ekonomi dari negara Dunia
Ketiga ke negara maju.
❹situasi keterbelakangan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
proses polarisasi regional ekonomi global
❺ keadaan tergantung dilihat sebagai suatu hal yang mutlak
bertolakbelakang dengan pembangunan.
❻ semakin erat terkait dengan negara maju, maka semakin memperburuk
situasi ketergantungan dan keterbelakangan negara pinggiran
Teori ketergantungan memberikan
sejumlah kritik terhadap teori modernisasi. Adapun beberapa kritik teori
ketergantungan terhadap teori modernisasi antara lain sebagai berikut ;
■ Konsep pembangunan yang diusung
oleh teori modernisasi digugat oleh teori ketergantungan. Teori ketergantungan
menghendaki untuk adanya peninjauan kembali pengertian ‘pembangunan”.
Pembangunan tidak harus dan tidak tepat untuk diartikan sebagai sekedar proses
industrialisasi, peningkatan keluaran (output), dan peningkatan produktivitas
semata.
■
Teori modernisasi dikritik karena menganggap pembangunan sekedar merupakan
pelaksanaan program yang melayani kepentingan elit dan penduduk perkotaan. Menurut
teori ketergantungan, pembangunan lebih merupakan program yang dilaksanakan
untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk pedesaan, para pencari kerja, dan
sebagian besar kelas sosial lain yang dalam posisi memerlukan bantuan. Bagi
teori ketergantungan, pembangunan lebih tepat diartikan sebagai peningkatan
standar hidup bagi setiap penduduk di negara Dunia Ketiga,
■
Kalau teori modernisasi menghendaki diadakannya hubungan yang lebih erat
antara negara-negara berkembang dengan negara-negara maju, teori ketergantungan
justru menganjurkan agar negara pinggiran memotong hubungan dan keterkaitannya
dengan negara-negara sentral atau negara-negara maju.
■
Bertolak belakang dengan teori modernisasi, teori ketergantungan
menganjurkan agar negara Dunia Ketiga menjalankan model pembangunan ‘Berdiri di
atas kaki sendiri” untuk melaksanakan dan mencapai pembangunan yang otonom dan
bebas dari ketergantungan.
■
Teori ketergantungan berpendapat perlunya revolusi sosialis untuk
mengakhiri kekuasaan para elit yang menolak adanya pemutusan hubungan dengan
negara-negara sentral.
REFERENSI :
Arief Budiman, Teori Pembangunan
Dunia Ketiga, Jakarta : Gramedia, 1995
Mansour Fakih, Runtuhnya Teori
Pembangunan Dan Globalisasi, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2002
Suwarsono, Perubahan Sosial Dan
Pembangunan Di Indonesia, Jakarta : LP3ES, 1991
Komentar
Posting Komentar