TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN TEORI MODERNISASI
TEORI
STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN TEORI MODERNISASI
Berbicara mengenai teori modernisasi berarti
membicarakan mengenai modernisasi itu sendiri. Modernisasi terkait dengan
istilah modern. Modern itu merupakan suatu pengertian yang relatif sifatnya.
Karena ilmu pengetahuan itu berkembang terus, maka juga selalu terjadi proses
modernisasi. Jadi proses tersebut juga terdapat pada negara-negara maju.
Akan tetapi proses modernisasi di negara-negara
berkembang merupakan proses yang tersendiri sifatnya karena di sini terkait
dengan usaha untuk mengejar suatu ketertinggalan yang jauh, suatu perubahan
radikal dari keadaan yang ada serta penyesuaian diri dengan perubahan sebagai
suatu gejala yang permanen.
Modernisasi itu sendiri mencakup semua aspek kehidupan
manusia, yang meliputi aspek :
•
di bidang perdagangan, bisnis dan
perekonomian : e-banking,e-commerce, e-cash, e-money
•
di bidang
politik dan pemerintahan : e-government, e-budgeter, e-election
•
di bidang profesi dan birokrasi : e-office,e-fax,
e-mail
•
di bidang pendidikan : e-learning,
e-book
•
di bidang hiburan ; e-sport
•
di bidang transportasi dan akomodasi : e-toll,e-ticket,e-transportation
•
di bidang sosial : e-gift, e-card
Modernisasi diartikan sebagai suatu proses, di mana
sebuah masyarakat nasional atau elit nasional menyadari ketertingalannya dari
masyarakat lain dan kemudian mengadakan usaha yang berhasil untuk mengurangi
jarak ketertinggalannya serta memaksimalkan kedudukannya di dalam sistem
stratifikasi sosial global.
Modernisasi memiliki sejumlah karateristik atau
definisi. Di antara definisi modernisasi menurut Sztompka, bahwa modernisasi
memiliki ciri :
-Individualisme
-Diferensiasi dan spesialisasi
-Rasionalitas
-Dominasi aktivitas ekonomi
Sedangkan Lauer dalam bukunya Perspektif perubahan
sosial menyebutkan sejumlah ciri atau karateristik lain dari modernisasi,
yaitu :
-Tingkat pertumbuhan ekonomi yang terus berlanjut
-Meningkatnya produksi dan konsumsi secara tetap
-Kadar partisipasi rakyat dalam pemerintahan yang
memadai
-Difusi norma-norma sekuler dalam kebudayaan
-Peningkatan mobilitas dalam masyarakat
-Transformasi kepribadian individu sehingga dapat
berfungsi sesuai dengan tuntutan kemoderenan
Diantara tokoh yang menganut
teori modernisasi adalah Rostow dan Alex Inkeles.Rostow menulis dalam bukunya
yang berjudul Tahap-Tahap Perkembangan Ekonomi. Bukunya tersebut dikalim
sebagai alternatif dari teori Karl Marx mengenai Mnifesto Komunisme. Rostow
menyebutnya dengan istilah Non-Communist Manifesto.
Menurut Rostow, modernisasi
bergerak melalui sejumlah tahap sebagai berikut :
•
fase tradisional
•
fase pra tinggal landas
•
fase tinggal landas
•
fase kematangan
•
fase konsumsi tingkat tinggi
Tokoh lainnya yang menganut
teori modernisasi adalah Alex Inkeles.Menurut Alex Inkeles, modernisasi yang
sedang dijalankan oleh suatu negara atau masyarakat sangat tergantung pada
kualitas individu-individu yang ada di dalamnya.
Masyarakat atau negara yang
modern adalah masyarakat atau negara yang memiliki warga negara atau anggota
masyarakat yang memiliki cara pandang dan mentalitas modern.
Teori Modernisasi lahir pada tahun 1950-an di Amerika Serikat dan merupakan
respon kaum intelektual terhadap Perang Dunia yang bagi para penganut paham
Evolusioner dianggap sebagai jalan optimis menuju perubahan.
Modernisasi dianggap
menjadi penemuan teori yang terpenting dari perjalanan kapitalisme yang panjang
di bawah kepemimpinan Amerika Serikat. Teori ini lahir dalam suasana ketika
dunia memasuki Perang Dingin antara negara-negara Sosialis pimpinan Uni Soviet
menghadapi negara-negara yang menganut sistem liberalisme-kapitalisme.
Bangkitnya negara-negara baru di Asia dan Afrika pasca Perang
Dunia Kedua juga menimbulkan kekhawatiran Amerika Serikat. Amerika Serikat
khawatir negara-negara baru tersebut akan menganut paham sosialisme-komunisme,
oleh karena itu Amerika Serikat mendorong para ilmuan sosial untuk mengembangkan
teori untuk memahami negara-negara Dunia Ketiga yang baru lahir tadi sekaligus
dalam rangka mempromosikan model pembangunan liberal terhadap negara-negara
Dunia Ketiga tersebut.
Menurut Suwarsono dalam buku yang berjudul Perubahan sosial dan
pembangunan di Indonesia, munculnya Teori Modernisasi dilatarbelakangi oleh
adanya sejumlah peristiwa berikut :
☻munculnya Amerika Serikat sebagai kekuatan dominan dunia
☻terjadi perluasan gerakan Komunis dunia yang kemudian mendorong
Amerika untuk meluaskan pengaruh politiknya pada berbagai belahan dunia
☻lahirnya negara-negara merdeka baru di Asia, Afrika, dan Amerika
Latin yang sebelumnya merupakan daerah jajahan negara Eropa
Teori Modernisasi merupakan teori yang pada hakekatnya memiliki
basis atau landasan pada teori evolusi/teori perkembangan dan teori
fungsionalisme struktural. Hal ini disebabkan karena para penganut teori
evolusi dan teori fungsionalisme telah terbukti mampu menjelaskan proses masa
peralihan dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern negara-negara Eropa
Barat, selain juga mampu menjelaskan arah yang perlu ditempuh negara Dunia
Ketiga dalam proses modernisasinya
Perspektif struktural fungsional atau teori struktural fungsional
merupakan salah satu perspektif utama di dalam sosiologi yang memberikan
pengaruh kepada banyak kajian masyarakat lainnya termasuk teori modernisasi.
Perspektif struktural fungsional disebut dengan dengan perspektif
integrasi atau perspektif konsensus.Perspektif struktural fungsional menganggap
masyarakat terintegrasi atas dasar kata sepakat anggota-anggotanya akan
nilai-nilai kemasyarakatan tertentu.
Perspektif struktural fungsional berasal dari dua kata yaitu
struktural dan fungsional. Istilah struktural menunjukkan bahwa perspektif ini
bergerak pada tataran makroskopik yang menganalis amasyarakat dari sudut
pandang makro. Perspektif ini mengkaji masyarakat melalui aspek struktur
sosialnya.
Sedangkan istilah fungsional menggambarkan bahwa perspektif ini
menjelaskan bahwa setiap unsur di dalam masyarakat cenderung bersifat
fungsional satu sama lainnya. Setiap unsur di dalam masyarakat dianggap
memperkuat satu sama lainnya sehingga membantu mempertahankan masyarakat dari
perubahan yang berasal dari luar.
Para fungsionalis atau kalangan yang menganut perspektif
struktural fungsional melihat masyarakat dan lembaga-lembaga sosial sebagai
sesuatu sistem yang seluruh bagianya
salingtergantung satu sama lainnya dan bekerja
sama dalam menciptakan keseimbangan (equibrium). Mereka memang tidak
menolak keberadaan konflik di dalam masyarakat, akan tetapi mereka percaya
bahwa masyarakat itu sendiri akan mengembangkan mekanisme yang dapat mengontrol
konflik yang timbul.
REFERENSI :
Arief Budiman, Teori
Pembangunan Dunia Ketiga, Jakarta : Gramedia, 1995
Mansour Fakih, Runtuhnya
Teori Pembangunan Dan Globalisasi, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2002
Suwarsono, Perubahan
Sosial Dan Pembangunan Di Indonesia, Jakarta : LP3ES, 1991
Robert H.Lauer,
Perspektif Tentang Perubahan Sosial, Jakarta : Rineka, 2001
Komentar
Posting Komentar