INDIA DAN PAKISTAN ; MUSUH ABADI

Salah satu maslaah dalam politik internasional yang tidak kunjung selesai dewasa ini adalah ketegangan dan konflik yang terjadi antara dua negara yang bertetangga, yaitu India dan Pakistan. Konflik antara kedua negara tersebut menjadi ancaman terhadap keamanan regional dan global mengingat besarnya kekuatan militer keduanya. Kedua negara tersebut bahkan sudah memiliki senjata nuklir, sehingga tingkat potensi ancamannyapun meningkat.

Konflik antara India dan Pakistan sudah berlangsung semenjak berdirinya negara Pakistan yang lepas dari India tahun 1947 dan sampai hari ini belum ada tanda-tanda akan berakhir.

Permasalahan antara kedua negara ersebut bersifat kompleks dan multidimensi. Ada faktor politik berupa ketegangan dalam hal klaim wilayah perbatasan, ada juga faktor agama dan juga perebutan supremasi politik di Kawasan Asia Selatan.

Akar dan awal mula konflik antara India dan Pakistan terjadi Ketika  menjelang India merdeka. Benih-benih ketegangan sudah nampak terasa Ketika terjadi konflik di dalam Partai Kongres India, partai kebangsaan terbesar di India.

Ketika itu Lokamanya Tilak, seorang penganut Hindu radikal mengemukakan gagasan mengenai Hindustan Raya. Konsep ini menegaskan supremasi Hindu kelak Ketika India sudah merdeka.Tilak menyatakan bahwa India harus menjadi milik bangi orang-orang Hindu.Hindu harus menjadi agama resmi satu-satunya di India kelak.

Gasasan ini jelas ditentang oleh tokoh muslim  yaitu Mohammad Ali Jinnah. Jinnah merasa konsep Hindustan tersebut akan menjadikan muslim sebagai warga negara kelas dua di India merdeka kelak dan sudah pasti akan mengalami diskriminasi.

Perbedaan ini berakhir dengan keluarnya golongan muslim dari Partai Kongres dan kemudian Jinnah membentuk wadah politik baru, yaitu Liga Muslim.

Puncak ketegangan antara golongan muslim dan Hindu terjadi Ketika India memperoleh kemerdekaannya dari Inggris pada tahun 1947. Pada saat yang bersamaan, Liga Muslim memutuskan untuk memisahkan diri dari India dan membentuk negara baru, Pakistan yang secara geografis terletak di sebelah barat India. Peristiwa ini dikenal dengan istilah The Partition of India.

Kelanjutkan dari pemisahan India dan berdirinya negara Pakistan ini adalah terjadinya gelombang migrasi besar-besaran dari kedua negara tersebut. Jutan pemeluk Islam pindah ke Pakistan dari India dan begitu pula sebaliknya, jutaan orang Hindu meninggalkan Pakistan dan menuju India.

Keduanya perhan terlibat peperangan secara terbuka beberapa kali semenjak lepasnya Pakistan dari India. Keduanya juga bersengketa dalam masalah Khasmir. Baik India maupun Pakistan sama-sama mengklaim Kawasan dataran tinggi Kashmir sebagai bagian dari wilayah kekuasaannya. India menyebut Kawasan tersebut dengan nama Srinagar.

Konflik antara India dan Pakistan kembali meletus Ketika lepasnya Pakistan Barat dari Pakistan dan memproklamasikan berdirinya negara Bangladesh. India yang menyimpan dendam kesumat kepada Pakistan segera memberikan dukungan terhadap pecahan Pakistan tersebut dan hal ini secara otomatis menimbulkan reaksi dari Pakistan.

Dalam rangka memperkuat posisinya, kedua negara yang bersengketa tersebut mencoba mencari dukungan luar negeri. Pakistan secara terbuka meminta dukungan kepada Amerika Serikat dan bergabung dalam Southeast Asia Treaty Organization (SEATO), yaitu pakta pertahanan yang sejatinya berupaya membendung komunisme di Asia Tenggara.

Menanggapi hal tersebut, India kemudian melakukan pendekatan ke Uni Soviet sambil tetap menjaga kenetralannya.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SOSIOLOGI PEMBUNUHAN

STATUS OBJEKTIF DAN STATUS SUBJEKTIF

TAWURAN SEBAGAI SUATU GEJALA SOSIAL (ANALISIS SOSIOLOGIS KONFLIK SOSIAL DI PERKOTAAN)