HOLISTIK , SALAH SATU PRINSIP DASAR DALAM ANTROPOLOGI
HOLISTIK
, SALAH SATU PRINSIP DASAR DALAM ANTROPOLOGI
Antropologi memiliki sejumlah prinsip dasar yang
membedakannya dengan disiplin ilmu pengetahuan lainnya. Adapun yang menjadi
prinsip dasar antropologi adalah holistik atau menyeluruh.Melalui pendekatan holistik
ini, antropologi dapat menelaah dan mengalisis kehidupan masyarakat dari segala
dimensinya, baik aspek sosial, budaya, psikologi, ekonomi, politik, Kesehatan,
lingkungan dan lain sebagainya.
Sebagai ilmu pengetahuan, Antropologi berpijak pada
rasa ingin tahu mengenai manusia dan umat manusia serta dinamika kehidupan
serta kebudayanya. Di dalam Antropologi dipelajari beraneka ragam bentuk fisik
dan kebudayaan manusia termasuk bahasa yang digunakan sehari-hari.
Pada umumnya, Antropologi memusatkan perhatiannya pada
kehidupan berbagai suku bangsa di dunia, terutama kehidupan masyarakat suku
bangsa yang masih murni yang kebanyakan berada di desa-desa daerah pedalaman.
Itulah sebabnya mengapa antropologi lebih banyak memusatkan perhatiannya pada
kehidupan masyarakat pedesaan.
Namun pada perkembangannya, Antropologi juga
menganalisis dan mempelajari kehidupan masyarakat perkotaan yang bercorak
modern, termasuk kebudayaan masyarakat modern tersebut.
Sifat holistik dalam antropologi sebenarnya
menggambarkan sifta dari kajian antropologi itu sendiri. Antropologi
mempelajari semua aspek kehidupan manusia. Antropologi bukan saja mempelajari
manusia yang masih hidup, melainkan juga mempelajari manusia yang telah mati
melalui kajian antropologi ragawi.
Antropologi bukan saja mempelajari aspek fisik dari
manusia semata melainkan juga mempelajari aspek budaya dari kehidupan manusia,
oleh karena itulah muncul cabang antropologi yaitu antropologi budaya.
Demikian pulan dengan berbagai aspek atau dimensi
kehidupan manusia lainnya sehingga lahirlah cabanng-cabang antropologi seperti
antropologi ekonomi, antropologi politik, antropologi sosial, antropologi kesehatan,
antropologi lingkungan, antropologi agama, antropologi forensik, dan lain
sebagainya.
Antropologi mempelajari salah satu aspek dari cara hidup
sekelompok orang dan menghubungkannya dengan aspek kehidupan lainnya yang
kompleks dan saling terkait. Sifat holistic ini dengan demikian bercorak
sistemik, yaitu mencoba menghubungkan antara unsur kebudayaan yang satu dengan
unsur kebudayaan yang lain. Antropologi mengkaji pengalaman manusia secara
menyeluruh. Dalam arti, Antropolog melihat keterkaitan antara kehidupan manusia
dan mempelajari hubungan di dalamnya.
Sifat holistik yang sistemik dapat dipahami sebagai
cara berfikir bahwa sesuatu fenomena terhubung dengan fenomena lain dan
menciptakan semacam entitas berdasarkan keterkaitan dan pengaruh timbal balik
antara berbagai elemennya.
Dengan pendekatan holistik, para antropolog dapat
mengungkapkan kompleksitas fenomena biologis, sosial atau budaya. Pendekatan holistik
memeriksa bagaimana berbagai aspek kehidupan manusia saling memengaruhi.
Berfikir holistik antara lain dapat dilihat dari
sejumlah ilustrasi sebagai berikut :
-Sebuah masyarakat dikaji dan dianalisis dari sudut
pandang kebudayaan universal :
masyarakat Minangkabau |
|
sistem sosial |
sistem adat bodi
chaniago dan koto piliang dan sistem
kekerabatan matrilineal |
sistem peralatan
hidup dan teknologi |
rumah Gadang |
sistem
pengetahuan |
keterampilan
berniaga |
sistem kepercayaan |
agama Islam,
kepercayaan terhadap pontianak |
sistem mata
pencaharian hidup |
pertanian,
perdagangan |
kesenian |
tari piring |
bahasa |
Minang |
-Kajian sebuah masyarakat dilihat dari berbagai
dimensi holistik :
analisa |
fenomena
kebudayaan masyarakat |
apa (what) |
tradisi
selamatan |
siapa (who) |
masyarakat Jawa |
kapan (when) |
semenjak zaman
awal Islam hingga sekarang |
dimana (where ) |
terutama di Pulau
jawa |
mengapa (why) |
diadakan untuk
memperingati kematian |
bagaimana (how) |
berfungsi
memperkuat solidaritas kelompok |
-masyarakat dikaji dari dua sudut pandang yang berbeda
:
dimensi diakronik |
dimensi sinkronik |
mengkaji sebuah
kebudayaan secara berulang-ulang : perkembangan masyarakat Betawi ; dulu dan
kini |
mengkaji
sejumlah kebudayaan yang berbeda untuk dicari persamaan dan perbedaannya ;
perbedaan antara masyarakat Aceh dan Batak |
REFERENSI
Koentjaraningrat,Pengantar Antropologi,
Koentjaraningrat, Sejarah Teori Antropologi 1, Jakarta
: UI-Press, 2014
Koentjaraningrat, Sejarah Teori Antropologi 1, Jakarta
: UI-Press, 2007
Louis Firth, Ciri-ciri dan Alam Hidup Manusia, Suatu
Pengantar Antropologi Budaya, Bandung ; Sumur Bandung, 1961
William A.Haviland, Antropologi 1, Jakarta ; Erlangga,
1985
Komentar
Posting Komentar