KELOMPOK KELOMPOK POLITIK PADA ERA REVOLUSI PRANCIS

 

KELOMPOK KELOMPOK POLITIK PADA ERA REVOLUSI PRANCIS

Revolusi Prancis dimulai pada tanggal 14 Juli 1789. Revolusi Prancis ditandai oleh adanya peristiwa penyerbuan penjara Bastille oleh rakyat Prancis. Revolusi Prancis mengakibatkan tumbangnya monarki absolut yang sudah berlangsung berabad-abad lamanya di Prancis.

Setelah revolusi, Prancis terus mengalami pergolakan politik. Prancis harus mengalami beberapa bentuk sistem pemerintahan dan bentuk negara, mulai dari bentuk monarki absolut menjadi monarki konstitusional sehingga menjadi republik.

Pada era Revolusi Prancis, terdapat beberapa kelompok politik yang masing-masing memiliki kepentingan yang berbeda-beda satu sama lain. Beberapa kelompok tersebut antara lain sebagai berikut :

1.Golongan bangsawan

Golongan bangsawan merupakan golongan yang secara jumlah lebih sedikit dibandingkan golongan lainnya di Prancis, namun mereka menempati kasta sosial yang paling tinggi. Golongan banhsawan memiliki berbagai hak istimewa yang mereka nikmati secara turun temurun.

2.Golongan borjuis

Golongan borjuis ketika itu menuntut adanya perubahan politik. Mereka adalah kalangan pengusaha yang memiliki kekayaan atas usaha yang mereka lakukan di bidang perdagangan. Ativitas mereka di bidang ekonomi itulah yang mengakibatkan bertambahnya kekayaan golongan borjuis. Dengan modal kekayaan yang besar mereka bahkan memiliki kemampuan untuk memberikan pinjaman kepada raja

Golongan borjuis juga menginginkan untuk dapat  memperoleh kedudukan di bidang politik dan sosial. Selain itu, golongan borjuis juga menuntut dilibatkan dalam mengawasi administrasi kerajaan, yang selama itu menjadi monopoli dari golongan bangsawan. Untuk itulah maka golongan borjuis mendukung berkembangnya tuntutan untuk membatasi kekuasaan raja

Golongan borjuis menuntut dilibatkan dalam pemerintahan kerajaan golongan. Mereka ingin memperoleh kedudukan di bidang politik dan sosial. Dengan kata lain, golongan borjuis ingin memiliki hasrat untuk menyamai golongan bangsawan yang menjadi kelas penguasa saat itu dengan segala hak-hak istimewa yang mereka miliki.

Menjelang revolusi, kaum borjuis menyimpan dendam terhadap penguasa. Hal itu disebabkan karena golongan borjuis mengalami kerugian atas kekacauan administrasi keuangan kerajaan

Semua hal tersebut pada akhirnya mengakibatkan terjadinya ketegangan antara golongan borjuis dan golongan bangsawan. Golongan borjuis kemudian mengajukan tuntutan untuk mengadakan Undang-Undang Dasar

3. Golongan rakyat jelata

Selain golongan borjuis, terdapat juga golongan rakyat jelata. Mereka adalah  kalangan petani miskin yang tinggal di Kawasan perdesaan. Golongan rkayat jelata inilah yang paling menderita di bawah rezim monarki absolut Prancis. Sehingga hal itu mendorong berkembangnya kebencian penduduk desa terhadap para bangsawan.

Salah satu sebab penderitaan rakyat jelata adalah banyaknya pajak yang dikenakan kepada mereka. Bahkan pemerintah monarki Prancis menaikkannya besaran jumlah pajak yang harus disetor oleh rakyat jelata. Beban rakyat bertambah besar ketika penguasa mengeluarkan kebijakan baru dengan dihidupkannya kembali pajak-pajak lama.

Beberapa bentuk pajak yang dikenakan kepada rakyat antara lain

- pajak vingtieme

- pajak capitation

- pajak taille

- pajak aides

- pajak pajak gabele

- pajak dime

4.Golongan tentara

Kelompok lain yang berperan penting dalam mendorong runtuhnya sistem monarki absolut di Prancis adalah golongan tentara. Tentara terutama yang berpangkat rendah sebenarnya menjadi bagian dari golongan rakyat jelata juga yang turut menjadi korban penindasan rezim diktator Prancis.

Golongan tentara yang Ketika itu dipimpin oleh Jenderal Laffayette menyerukan adanya perubahan politik di Prancis. Gagasan ini muncul setelah Laffayette mendapat inspirasi dari jatuhnya kekuasaaan politik Kerajaan Inggris atas bangsa Amerika setelah Revolusi dan perang kemerdekaan Amerika. Hal inilah yang menyebabkan beralihnya kesetiaan golongan tentara kerajaan dari raja kepada kaum revolusioner.

 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SOSIOLOGI PEMBUNUHAN

STATUS OBJEKTIF DAN STATUS SUBJEKTIF

TAWURAN SEBAGAI SUATU GEJALA SOSIAL (ANALISIS SOSIOLOGIS KONFLIK SOSIAL DI PERKOTAAN)