PERUBAHAN SOSIAL MENURUT PITIRIM SOROKIN
PERUBAHAN SOSIAL MENURUT PITIRIM SOROKIN
Pitirim Sorokin merupakan salah
seorang pendekar dalam khazanah ilmu-ilmu sosial. Sorokin telah benyak
melakukan kajian yang mendalam dan komperhensif mengenai perubahan sosial
berskala makro seperti peradaban.
Dalam ruang lingkup teori sosial,
pemikiran Sorokin dapat dikatakan sebagai bagian dari teori perubahan siklus.
Teori siklus merupakan teori yang menganggap bahwa perubahan sosial tidak
berjalan secara linier. Teori siklus menganggap perubahan sosial bergerak
seperti spiral, artinya perubahan sosial masyarakat akan mengarah kepada
bentuknya semula dengan sedikit modivikasi.
Teori Siklus merupakan reaksi dan
jawaban terhadap sejumlah kelemahan teori perkembangan atau teori evolusi. Teori
Evolusi berasumsi bahwa perubahan sosial yang terjadi di masyarakat selalu
bergerak ke arah kemajuan.
Akan tetapi, kenyataan empirik yang
ada menunjukkan bahwa perubahan yang dialami oleh masyarakat tidak selalu
bergerak ke arah kemajuan. Perkembangan masyarakat menurut teori siklus lebih
tepat bergerak bukan secara linier, akan tetapi bergerak seperti spiral, dimana
kondisi yang terjadi sebelumnya akan muncul kembali pada masa yang akan datang.
pemikiran Pitirim Sorokin
mengenai perubahan sosial dapat dilihat sebagai berikut :
♣Teori perubahan sosial Sorokin
mencakup jangka waktu dan persoalan kemanusiaaan yang sangat luas
♣Sorokin mengkritik Toynbee dengan
menyebut teorinya tidak bersifat ilmiah dan sedikit sekali kegunaannya
♣menurut Sorokin, peradaban
bukanlah kesatuan yang tidak terintegrasi sebagaimana yang dikemukakan oleh
Toynbee, oleh karena itu tidak dapat digunakan sebagai unit-unit analisa
♣terdapat aspek kualitatif dan
aspek kuantitatif dari kemunduran dan pertumbuhan sistem sosiokultural
♣menurut Sorokin, sejarah
sosiokultural merupakan lingkaran yang bervariasi antara ketiga supersistem
yang mencerminkan kultur yabg agak homogen
♣ketiga supersistem tersebut adalah
sistem ideasional, sistem inderawi, dan sistem campuran
♣perbedaan ketiga supersistem
tersebut dapat dilihat sebagai berikut :
sistem ideasional
- memiliki prinsip atau dasar
berfikir yang menyatakan Tuhan sebagai realitas tertinggi dan nilai terbenar
- dunia dipandang hanya sebagai
ilusi, sementara dan tergantung pada alam transenden, atau sebagai aspek
kenyataan yang tak sempurna dan tak lengkap
- terbagi lagi menjadi sistem
ideasional asketik dan ideasional aktif
- menekankan pada aspek spiritual
dan non material
- contoh : kultur Kristen Abad
Pertengahan
sistem inderawi (sensate)
- memiliki prinsip dasar bahwa dunia nyata, yang tercerap
pancaindera, adalah realitas dan nilai tertinggi, satu-satunya kenyataan yang
ada
- menyangkal eksistensi adi-inderawi atau transenden
- mentalitas inderawi terbagi
menjadi tiga ; inderawi aktif, inderawi pasif, dan inderawi sinis
- menekankan pada aspek material
dan kesenangan lahiriah (hedonistik)
- zaman sekitar kelahiran Isa
Almasih
sistem campuran/ idealis
- menggabungkan kedua sistem ;
ideasional dan inderawi
- terbagi menjadi mentalitas
idealistis dan mentalitas idealis tiruan
- menyeimbangkan antara ideasional
dan inderawi
- berlangsung sekitar abad 13-14 M
Komentar
Posting Komentar