KEARIFAN LOKAL DALAM MASYARAKAT BETAWI

 

KEARIFAN LOKAL DALAM MASYARAKAT BETAWI

MAKNA KEARIFAN LOKAL

Kearifan lokal menurut Chamber merupakan ilmu rakyat, etnoscience, ilmu pedesaan atau ilmu teknis asli. Sedangkan menurut Quartich Wales, kearifan lokal merupakan cultural identity atau identitas / kepribadian budaya bangsa yang menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap dan mengolah kebudayaan asing sesuai watak dan kemampuan sendiri.

Kearifan lokal adalah sebuah pengalaman panjang yang diendapkan sebagai petunjuk perilaku seseorang, yang tidak lepas dari lingkungan pemiliknya serta senantiasa menyesuaikan diri dengan zamannya.

Kearifan lokal selalu terkait dengan kehidupan manusia dan lingkungannya. Kearifan lokal muncul sebagai penjaga atau filter iklim global yang melanda kehidupan  manusia.

Kearifan lokal merupakan tata aturan tak tertulis yang menjadi acuan masyarakat dan meliputi seluruh aspek kehidupan.

Terdapat dua bentuk kearifan lokal yang berkembnag di masyarakat ;

1.     Kearifan lokal nyata (tangible), terkandung di dalamnya sistem nilai, tata cara, berbagai ketentuan yang tertuang dalam catatan tertulis, kitab, primbon, kalender dan sebagainya

2.     Kearifan lokal yang tidak berwujud (intangible), contohnya seperti petuah yang disampaikan secara verbal, berupa nyanyian, kidung, nilai-nilai sosial dan lain sebagainya.

Kearifan lokal diwujudkan  dalam bentuk :

-permainan tradisional

-lagu-lagu daerah

-cerita rakyat

-kuliner

-sistem pengobatan herbal

-tehnik produksi

-batik

-kerajinan tangan

-pengelolaan lingkungan

-seni budaya, dan lain sebagainya

Kearifan lokal dapat digunakan untuk menyelesaikan konflik sosial yang terjadi di masyarakat, oleh karena itu kearifan lokal memiliki fungsi sebagai berikut :

1.sebagai penanda identitas sebuah komunitas

2.sebagai elemen perekat lintas warga, lintas agama dan kepercayaan

3.tidak bersifat memaksa sebagai sebuah unsur kultural yang ada dan hidup dalam masyarakat sebagai daya ikat yang lebih mengena dan mampu bertahan

4.memberikan warna kebersamaan bagi seluruh komunitas

5.menambah pola pikir dan hubungan timbal balik antara individu denagn kelompok dengan meletakkannya di atas kebudayaan yang dimiliki

6.sebagai pendorong terbangunnya kebersamaan, apresiasi sekaligus sebagai sebuah mekanisme bersama untuk menepis berbagai kemungkinan yang yang merodusir dan bahkan merusak solidaritas komunal yang dipercayai berasal dan tumbuh di atas kesadaran Bersama dari sebuah komunitas terintegrasi

 

KEARIFAN LOKAL DALAM MASYARAKAT BETAWI

Sebagaimana masyarakat etnik lainnya di Indonesia, masyarakat Betawi juga memiliki kearifan lokal. Kearifan lokal merupakan kebudayaan lokal yang mengandung nilai-nilai budaya tertentu. Kearifan lokal dalam masyarakat betawi mengandung di dalamnya nilai-nilai antara lain nilai toleransi, sikap egaliter, relijiusitas dan juga nilai kebersamaan.

Kearifan lokal dalam masyarakat betawi antara lain dapat terlihat dari adanya sejumlah tradisi seperti penyajian pisang raja dalam pesta perkawinan, adanya pantangan untuk tidak makan prasmanan dalam akekah, pantangan keluar rumah ketika magrib dan terkait dengan upacara kelahiran dan kematian.

Kearifan lokal masyarakat Betawi menunjukkan adanya nilai-nilai sebagai berikut…

- kejujuran

-  toleransi

- pluralis

- egaliter

- terbuka

- kreatif

- inovatif

- percaya diri

- humoris

- tangguh

- kritis

- ramah

Kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat Betawi antara lain mencakup beberap aspek kehidupan sebagai berikut :

1.Kearifan lokal dalam masyarakat betawi dalam ritual perkawinan ;

- tradisi palang pintu

- upacara seserahan

-  penyajian roti buaya

- busana penganten care Cine

2. Kearifan lokal dalam masyarakat betawi dalam pembuatan dodol ;

Tradisi pembuatan dodol menunjukkan adanya kearifan lokal masyarakat Betawi menunjukkan adanya nilai-nilai sebagai berikut…

- kebersamaan

- ketahanan pangan

- gotong royong

- toleransi

3.Kearifan lokal masyarakat Betawi yang terkait dengan istilah hewan ;

- buaye darat ; penipu

- kambing conge ; orang yang tidak mau mendengar nasehat

- kutu kupret ; orang yang kelakuannya tidak baik

- muke badak ; orang yang tidak tahu malu

Masyarakat Betawi juga memberikan simbol-simbol tertentu kepada hewan-hewan yang ada. Masing-masing simbol tersebut memiliki makna yang berbeda satu sama lainnya seperti berkut ;

-Hewan macan dalam masyarakat Betawi disimbolkan sebagai kejantanan

-Burung Merak dalam masyarakat Betawi disimbolkan sebagai kemegahan

-Hewan kuda dalam masyarakat Betawi disimbolkan sebagai kewibawaan

-Hewan buaya dalam masyarakat Betawi disimbolkan sebagai kesetiaan

 

 

REFERENSI :

 

Alwi Shahab, Betawi, Queen Of The East, Jakarta : Republika,2002

Alwi Shahab, Robin Hood Betawi, Jakarta : Republika, 2001

Bernard.H.M.Vlekke, Nusantara ; Sejarah Indonesia,Jakarta ; Gramedia,2008

Lance Castlles, Profil Etnik Jakarta, Depok : Masup Jakarta, 2007

Ridwan Saidi, Babad Tanah Betawi, Jakarta : Gria Media,2002

Suswandari, Kearifan Lokal Etnik Betawi, Yogyakarta : Pusatka Pelajar, 2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN ORDE BARU

SOSIOLOGI PEMBUNUHAN